visitaaponce.com

Surati Mahasiswa AS Pro Palestina, Khamenei Kalian Mulai Perjuangan Terhormat

Surati Mahasiswa AS Pro Palestina, Khamenei: Kalian Mulai Perjuangan Terhormat
Cuplikan video.(Dok Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Indonesia)

PEMIMPIN tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memberikan surat terbuka yang ditunjukkan kepada mahasiswa Amerika Serikat (AS) atas dukungan mereka terhadap rakyat Palestina. Khamenei mengatakan bahwa dirinya menulis surat tersebut kepada generasi muda yang hati nuraninya menginspirasi mereka untuk membela perempuan dan anak-anak tertindas di Gaza.  

"Para pemuda mahasiswa yang terkasih di AS! Ini pesan simpati dan solidaritas kami dengan kalian. Saat ini kalian berdiri di sisi yang benar dari sejarah yang sedang berlangsung," kata Khamenei di surat tersebut.

Khamenei juga menjelaskan dalam suratnya bahwa mereka yang membela Palestina sekarang menjadi bagian dari front perlawanan dan berada di bawah tekanan brutal dari pemerintah AS sendiri yang secara terbuka membela rezim Zionis yang kolonial dan kejam. "Kalian telah memulai suatu perjuangan yang terhormat," jelas Khamenei.

Baca juga : Pemimpin Iran Khamenei Sebut AS Arahkan Pengeboman Israel di Gaza

"Front perlawanan besar di tempat yang jauh telah berjuang dengan persepsi dan perasaan kalian saat ini selama bertahun-tahun," imbuhnya.

Lebih lanjut Khamenei menegaskan tujuan perjuangan ini tidak lain untuk mengakhiri penindasan nyata terhadap rakyat Palestina oleh jaringan teroris brutal yang dikenal sebagai Zionis bertahun-tahun lalu. Hal ini membuat mereka menghadapi tekanan dan penyiksaan terburuk sejak pendudukan di tanah air mereka.

"Genosida yang dilakukan rezim apartheid Zionis saat ini merupakan kelanjutan dari perilaku sangat kejam dalam beberapa dekade terakhir," ujar Khamenei.

Baca juga : Iran Tepis Tudingan Dalang Serangan Hamas ke Israel

Sementara itu, Palestina ialah negara merdeka dengan sejarah panjang yang terdiri dari umat Islam, Kristen, dan Yahudi. Setelah Perang Dunia, jaringan kapitalis Zionis dengan bantuan pemerintah Inggris secara bertahap membawa ribuan teroris ke negara tersebut.

Mereka menyerbu kota-kota dan desanya. Puluhan ribu orang terbunuh atau terpaksa mengungsi ke negara tetangga. Mereka merampas rumah, pasar, dan lahan pertanian penduduk Palestina, serta mendirikan pemerintahan bernama Israel di tanah Palestina yang dirampas.

Khamenei juga menyebut bahwa pendukung terbesar rezim perampas kekuasaan ini setelah bantuan Inggris ialah pemerintah AS yang terus memberikan dukungan politik, ekonomi, dan senjata kepada rezim tersebut. Bahkan juga membuka jalan bagi rezim untuk produksi senjata nuklir dengan cara sembrono dan tidak dapat dimaafkan.

Baca juga : Biden Dukung Protes Damai Gaza di Hadapan Mahasiswa

"Sejak hari pertama, rezim Zionis menggunakan kebijakan tangan besi terhadap rakyat Palestina yang tidak berdaya dan mengabaikan semua nilai-nilai hati nurani, kemanusiaan, dan agama, meningkatkan kekejaman, teror, dan penindasan dari hari ke hari," ujarnya.

Melihat serangan terorisme suatu negara dan penindasan berkelanjutan, pemerintah AS dan sekutunya tidak merasa sedih atau menyesal. Faktanya, menurut Khamenei, beberapa pernyataan pemerintah AS mengenai kejahatan mengerikan di Gaza lebih bersifat munafik dibandingkan kenyataan.
 
"Saya ingin meyakinkan kalian bahwa saat ini situasinya sedang berubah. Nasib lain menanti kawasan sensitif Asia Barat. Banyak hati nurani telah terbangun dalam skala global dan kebenaran tengah terungkap. Front perlawanan menjadi semakin kuat dan kokoh. Sejarah juga tengah berubah," ungkap Khamenei.

Di sisi lain, aksi protes universitas di Amerika Serikat terhadap perang di Gaza dimulai dari Universitas Columbia bulan lalu dan sejak itu menyebar ke kampus-kampus lain di seluruh negeri.

"Hal ini dapat sedikit melegakan mengingat betapa parahnya tindakan polisi pemerintah dan tekanan yang mereka berikan kepada kalian. Saya juga bersimpati kepada kalian, kaum muda, dan menghormati resistensi kalian," pungkasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat