visitaaponce.com

Suryopratomo Bangga 33 Pekerja Migran di Singapura Raih S1

Suryopratomo Bangga 33 Pekerja Migran di Singapura Raih S1
Dubes RI untuk Singapura Suryopratomo(MI/Adam Dwi)

UNIVERSITAS Terbuka Kelompok Belajar (PokJar) Singapura kembali melaksanakan upacara penyerahan ijazah bagi 33 orang wisudawan di 2022. Prosesi wisuda tersebut merupakan tahun kedua yang dilaksanakan secara daring karena masih dalam suasana pandemi covid-19.

Sebanyak 33 orang wisudawan yang merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) lulus dari berbagai program studi yaitu program studi Sastra Inggris bidang minat Penerjemahan (8 orang), Manajemen (8 orang), Akuntansi (9 orang), Ilmu Pemerintahan (3 orang), Ilmu Administrasi Negara (2 orang) dan Ilmu Komunikasi (3 orang).

Duta Besar Indonesia untuk Singapura, Suryopratomo, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada 33 PMI wisudawan.

“Universitas Terbuka merupakan pengejawantahan amanat UUD 1945 Pasal 31 ayat 1 bahwa setiap warga negara Indonesia berhak mendapatkan akses pendidikan tanpa memandang usia, jenis kelamin, status sosial, suku, agama maupun ras," kata Suryopratomo dalam keterangannya, Selasa (15/3).

Pria yang karib disapa Tommy ini mengimbau agar setiap warga negara Indonesia yang berada di Singapura dan ingin melanjutkan pendidikan bisa bergabung dengan Universitas Terbuka Pokjar Singapura. Seluruh masyarakat Indonesia di Singapura baik PMI, ibu rumah tangga, pekerja profesional, anak buah kapal dapat menambah kapasitas diri dengan bergabung dalam keluarga besar Universitas Terbuka.

“Bangsa Indonesia mempunyai kemampuan untuk bisa cepat meningkatkan kualitas manusia. Sebanyak 33 PMI yang diwisuda hari ini bisa menjadi sarjana dengan biaya sendiri dan ketekunan untuk menuntut ilmu," ungkapnya.

Baca juga:  Pekerja Migran Indonesia Diminta Tetap Jaga Semangat Belajar

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Pengembangan Institusi dan Kerjasama UT Rahmat Budiman menyampaikan pada 2045 usia Indonesia genap 100 tahun. Maka Indonesia akan mendapatkan usia produktif yang lebih banyak dibandingkan dengan usia yang tidak produktif, yang kemudian disebut dengan generasi emas.

“Era kemajuan dan keterbukaan teknologi informasi dan komunikasi yang sangat pesat berkembang sebagai konsekuensi dari globalisasi yang menuntut setiap orang untuk lebih meningkatkan kemampuan diri melalui belajar tanpa mengenal batas usia," pungkasnya.

Pada acara tersebut juga diserahkan penghargaan kepada tiga lulusan terbaik yaitu kepada Lofi Loliyanti, jurusan Sastra Inggris dengan IPK 3,53; Sukempy Widyastuti, jurusan Sastra Inggris dengan IPK 3,38; dan Ratini, jurusan Sastra Inggris dengan IPK 3,20.

Lofi Loliyanti yang ditunjuk sebagai perwakilan para wisudawan menyampaikan belajar di UT Pokjar Singapura merupakan pengalaman yang sangat berharga dan menjadi bekal yang penting dalam meraih cita-cita. Saat ini, terdapat 196 mahasiswa UT di Singapura yang tengah menuntut ilmu di berbagai program studi yang sebagian besar adalah pekerja migran Indonesia.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat