Tiongkok Gagal Capai Kesepakatandengan Negara Kepulauan Pasifik
![Tiongkok Gagal Capai Kesepakatan dengan Negara Kepulauan Pasifik](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/05/ef8df65848f6a0f1f6a4282a5508f7a0.jpg)
PEMBICARAAN Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi dengan 10 negara Kepulauan Pasifik gagal mencapai kesepakatan. Dalam hal ini, terkait kesepakatan keamanan yang lebih luas.
Sebuah pertemuan puncak virtual para pemimpin dan menteri luar negeri diperkirakan untuk membahas proposal, yang secara radikal meningkatkan keterlibatan Tiongkok. Itu mencakup aspek keamanan, ekonomi dan di politik Pasifik Selatan.
Namun upaya itu tampaknya gagal, setelah beberapa pemimpin regional menyuarakan keprihatinan yang mendalam. "Seperti biasa, kami mengutamakan konsensus," kata co-host dan Perdana Menteri Fiji Frank Bainimarama setelah pertemuan dengan Tiongkok.
Baca juga: Pemimpin Empat Negara Bertemu Bahas Kekuatan Militer Tiongkok
Pihaknya menekankan bahwa kesepakatan luas akan diperlukan sebelum menandatangani perjanjian regional baru. Wang berada di Ibu Kota Fiji, Suva, sebagai upaya diplomatik selama 10 hari.
Menjelang kunjungannya, Tiongkok mengusulkan sebuah pakta yang akan membuat Beijing melatih kepolisian Kepulauan Pasifik. Sehingga, dapat terlibat dalam keamanan siber dan memperluas hubungan politik.
Lalu, melakukan pemetaan laut yang sensitif dan mendapatkan akses lebih besar ke sumber daya alam. Sebagai daya tarik, Beijing siap menawarkan bantuan keuangan jutaan dolar, serta prospek perjanjian perdagangan bebas Tiongkok-Kepulauan Pasifik.
Baca juga: Cegah Ekspansi Tiongkok, UE Tambah Kewaspadaan di Indo-Pasifik
Berikut, akses ke pasar Tiongkok yang luas yang berpenduduk 1,4 miliar orang. Sebelum pertemuan itu, Presiden Tiongkok Xi Jinping mengirim pesan bahwa Tiongkok akan menjadi "saudara yang baik" bagi kawasan tersebut.
Namun dalam sebuah surat kepada para pemimpin regional lainnya, Presiden Negara Federasi Mikronesia David Panuelo memperingatkan bahwa perjanjian yang diusulkan Tiongkok "tidak jujur". Serta, memastikan pengaruh Tiongkok dalam pemerintahan dan kontrol ekonomi dari pelaku industri utama.
Kekuatan Barat telah menentang langkah Tiongkok ke kawasan Kepulauan Pasifik. Departemen Luar Negeri AS memperingatkan negara-negara Pasifik Selatan agar waspada terhadap kesepakatan yang tidak jelas, dengan sedikit transparansi.(AFP/OL-11)
Terkini Lainnya
Sebarkan Kabar Baik Kurangi Potensi Konflik Antarumat Beragama
Somerset Grand Citra Jakarta Serviced Apartment dengan Meeting Room yang Nyaman
Presiden Rusia Vladimir Putin Tiba di Beijing
Indonesia Berminat Bergabung dengan CPTPP, Inggris Siap Berikan Dukungan
Resmikan Cendana Grand Ballroom, Aston Kartika Grogol Hadirkan Fasilitas Terbaru dan Canggih
Sudan Minta Pertemuan Darurat PBB Terkait 'Agresi' UAE
Tuvalu, Negeri yang Terancam Hilang Ditelan Samudera
Menko Marves Sebut Indonesia Jadi Negara Panutan Baru
Indonesia Diapresiasi karena Berhasil Eratkan Hubungan ASEAN dan Pasifik
Indonesia Ajak Negara-Negara Kepulauan Di Pasifik Pulihkan Perekonomian
Perkuat Pengaruh di Pasifik, AS Gelontorkan US$600 Juta
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap