Gesekan Antaragama Kembali Memanas di India
![Gesekan Antaragama Kembali Memanas di India](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/b9f26649b7484e0ee6bc2ebf197e5b71.jpg)
DUA pria Muslim telah ditangkap di kota Udaipur India di negara bagian barat Rajasthan karena diduga memenggal seorang tukang jahit Hindu. Korban dibunuh lantaran mendukung seorang mantan pejabat partai yang berkuasa yang pernyataannya tentang Nabi Muhammad dan memicu protes global.
Tukang jahit yang bernama Kanhaiya Lal, yang ditikam beberapa kali di dalam tokonya pada Selasa (28/6) oleh dua pria yang menggunakan golok yang juga merekam serangan itu. Kedua pelaku menuduh Lal melakukan penistaan terhadap agama Islam.
Kedua pria itu kemudian mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan tersebut dan mengancam akan membunuh Perdana Menteri Narendra Modi dengan cara yang sama. Laporan TV menayangkan video Lal terbaring di tanah dengan leher tergorok.
Polisi mengatakan kedua tersangka ditangkap beberapa jam setelah kejadian. "Kedua tersangka dalam pembunuhan itu telah ditangkap dan kami akan memastikan hukuman yang tegas dan keadilan yang cepat," kata Kepala Menteri Rajasthan Ashok Gehlot dalam akun Twitter-nya.
Gehlot mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak membagikan video tersebut karena akan mendukung motif penyerang untuk menciptakan perselisihan di masyarakat.
Seorang Anggota Parlemen Asaduddin Owaisi mengutuk pembunuhan yang mengerikan itu. “Seseorang tidak dapat mengambil hukum di tangan mereka sendiri. Ini adalah hal yang mengerikan untuk dilakukan. Itu tidak manusiawi," katanya kepada Al Jazeera.
Jamaat-e-Islami Hind, sebuah organisasi keagamaan Muslim, mengatakan insiden Udaipur adalah tindakan barbar, tidak beradab dan tidak ada ruang untuk pembenaran kekerasan dalam Islam.
“Kami mengecam keras. Tidak ada warga negara yang harus mengambil hukum di tangannya sendiri. Biarkan hukum yang berlaku,” tulis organisasi itu di Twitter.
Pihak berwenang bergegas membawa polisi tambahan ke Udaipur usai insiden tersebut untuk mencegah kerusuhan antaragama. Kementerian Dalam Negeri India telah mengirim tim dari badan anti-terornya ke Rajasthan untuk menyelidiki potensi pembunuhan itu terkait dengan kelompok teroris.
Sejauh ini, polisi negara bagian belum mendakwa kedua orang yang ditangkap itu dengan pasal terorisme. Pada 2017, seorang pria Hindu di Rajasthan secara brutal membunuh seorang buruh muslim dalam serangan berbau agama dan membagikan video korban diretas sampai mati dan kemudian dibakar.
Menurut media lokal, Lal telah membagikan unggahan media sosial 10 hari lalu yang mendukung Nupur Sharma, Juru Bicara Partai Bharatiya Janata (BJP) yang dipecat usai membuat pernyataan kontroversial tentang Nabi Muhammad dan istrinya Aisyah di sebuah acara TV pada Mei.
Pejabat BJP lainnya, Naveen Kumar Jindal, mendukung pernyataan Sharma dan membuat lebih banyak komentar anti-Islam dalam tweetnya, yang memicu kehebohan di India dan banyak negara muslim.
BJP, dalam mode pengendalian kerusakan, menangguhkan Sharma, mengusir Jindal dan mengeluarkan pernyataan langka dengan mengatakan pihaknya menghormati semua agama. Kontroversi tersebut menyebabkan protes di seluruh India yang berubah menjadi kekerasan di beberapa tempat, dua orang tewas dan banyak rumah muslim dibuldoser. (Aljazeera/OL-13)
Baca Juga: PBB: 300 Ribu Rakyat Suriah Tewas Akibat Konflik
Terkini Lainnya
Pengamat: Pernyataan Zulhas Layak Dibawa ke Ranah Hukum
Zulkifli Hasan Dinilai Lakukan Politisasi Agama
Polisi: Jemaah Masjid Harus Waspadai Berita Hoaks Jelang Pemilu
Bawaslu Minta Definisi SARA Diperjelas
Kapolri, Titik Terbit Kepercayaan Publik dan Isu Polarisasi
Ramai Politisasi Agama, LHS: Kedepankan High Politic, Hindari Low Politic
Pimpinan Fatijja Luncurkan Buku Terbaru Tingkatkan Pemahaman Agama Generasi Muda
Surya Paloh Kritik Pemanfaatan Agama untuk Hal Pragmatis
PBNU Tegaskan Salam Lintas Agama untuk Memperat Umat Beragama
Amien Rais: Izin Tambang Ormas bukan Memperkuat Prinsip Agama
Tretan Muslim Tidak Pernah Ada Niatan untuk Menyinggung Berbagai Pihak Ketika Membuat Konten
Kunjungi Kanwil Kemenag DKI, Kardinal Suharyo Tekankan Pentingnya Solidaritas dan Subsidiaritas
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap