Rusia Batasi Suplai Gas ke Negara Pendukung Ukraina, Eropa Terancam Resesi
![Rusia Batasi Suplai Gas ke Negara Pendukung Ukraina, Eropa Terancam Resesi](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/07/9454e88b4d73df5bbef4ef5cff4cbaab.jpg)
RUSIA akan memotong pasokan gas ke Eropa sebagai sanksi telah mendukung Ukraina. Sejumlah negara di kawasan itu pun diambang resesi, seperti Jerman.
Keputusan itu menyusul perintah Presiden Rusia, Vladimir Putin yang memperingatkan Barat awal bulan ini bahwa sanksi yang diberikan akan memicu kenaikan harga energi global. Raksasa energi Rusia Gazprom, mengutip instruksi dari pengawas industri, pada hari Senin mengatakan aliran gas ke Jerman melalui pipa Nord Stream 1 akan turun menjadi 33 juta meter kubik per hari mulai Rabu (27/7).
Itu adalah setengah dari arus yang mengalir, yang sudah hanya 40 persen dari kapasitas normal. Sebelum perang, Eropa mengimpor sekitar 40% gasnya dan 30% minyaknya dari Rusia.
Kremlin mengatakan gangguan gas ke Eropa akibat dari pemeliharaan dan sanksi negara-negara Barat. Namun Eropa menuduh Rusia sengaja mengurangi pasokan gas sebagai pemerasan energi.
Pemerintahan Jerman menilai alasan Rusia tidak masuk akal. Hal itu senada dengan pernyataan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang memperingatkan bahwa Kremlin sedang melancarkan perang gas terbuka melawan Eropa.
Politisi di Eropa telah berulang kali mengatakan Rusia merencanakan untuk memotong pasokan gas sebelum musim dingin ini. Dampaknya akan mendorong negara-negara di Eropa khususnya Jerman terjerembab ke dalam jurang resesi yang sudah dilanda inflasi tinggi.
Namun Moskow mengatakan tidak akan menghentikan pasokan gas secara total. Rusia dan Ukraina juga menyumbang hampir sepertiga dari ekspor gandum global.
Pejabat dari Rusia, Turki, Ukraina dan PBB menyepakati perjanjian membuka jalur ekspor gandum dari Laut Hitam ke Selat Bosphorus Turki untuk dilanjutkan ke pasar global.
Moskow menepis kekhawatiran kesepakatan itu dapat digagalkan oleh serangan Rusia seperti yang terjadi di Odesa. Rusia mengatakan aksi itu hanya menargetkan infrastruktur militer.
Gedung Putih mengatakan serangan itu membuat dunia meragukan kredibilitas Rusia. Pihaknya pun akan mengawasi dengan cermat untuk melihat apakah komitmen akan dipenuhi. "Kami juga akan terus secara aktif menjajaki opsi lain dengan komunitas internasional untuk meningkatkan ekspor Ukraina melalui jalur darat," kata pejabat Amerika Serikat.
Armada Laut Hitam Rusia telah memblokir ekspor gandum dari Ukraina sejak invasi Moskow pada 24 Februari. Moskow menyalahkan sanksi Barat karena memperlambat ekspor makanan dan pupuknya dan Ukraina karena menambang pendekatan ke pelabuhannya.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, pesawat khusus akan memandu kapal pembawa gandum di sepanjang jalur ekspor. Seorang pejabat Ukraina berharap pengiriman biji-bijian pertama dapat dilakukan dari Chornomorsk minggu ini.
Zelensky bersikeras bahwa perdagangan akan dilanjutkan: "Kami akan mulai mengekspor, dan membiarkan para mitra menjaga keamanan," katanya.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, dalam tur ke negara-negara Afrika, mengatakan tidak ada hambatan untuk ekspor gandum dan tidak ada dalam kesepakatan yang mencegah Moskow menyerang infrastruktur militer.
Kremlin juga mengatakan PBB harus memastikan pembatasan pupuk Rusia dan ekspor lainnya dicabut agar kesepakatan biji-bijian berhasil. (The Straits Times/OL-13)
Baca Juga: Serangan Rusia di Odesa Untuk Tekan Militer Ukraina
Terkini Lainnya
Gazprom Rusia Rencanakan Pengurangan Investasi karena Ekspor Anjlok
Eropa Krisis Energi saat Musim Dingin Imbas Sanksi Balasan Rusia
Tak Mau Bayar dengan Rubel, Rusia Setop Pasokan Gas ke Belanda
Schroeder Pastikan Batal Jadi Anggota Dewan Pengawas Gazprom
Usai Rusia Hentikan Pasokan, Polandia-Bulgaria Terima Gas dari Tetangga UE
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap