visitaaponce.com

Wapres Minta Ada Pertukaran Pelajar antara Indonesia dan Jepang

Wapres Minta Ada Pertukaran Pelajar antara Indonesia dan Jepang
Wakil Presiden Ma'ruf Amin(MI)

Wakil Presiden Ma’ruf Amin mendorong pertukaran pelajar dan mahasiswa antara Indonesia dengan Jepang untuk menguatkan pemahaman budaya dan lintas agama.

Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan kuliah umum di hadapan Civitas Akademika Universitas Kyoto, Jepang, Rabu (8/3).

“Untuk menguatkan pemahaman budaya dan lintas agama, saya mengajak dibentuknya satu platform kerja sama antara Jepang dan Indonesia terkait dengan penguatan pemahaman lintas agama, antara lain berupa pertukaran pelajar atau mahasiswa antara Indonesia dan Jepang,” ujar Ma’ruf.

Baca juga: Wapres: Produk Halal Lokal Harus Go International

Wapres berharap akan kunjungan para pelajar/mahasiswa Indonesia ke Jepang bisa dilakukan secepatnya. Sehingga, mereka bisa melihat perkembangan kemajuan Negeri Sakura dan budaya toleransi beragama yang sangat bagus.

Di sisi lain, menurutnya, pelajar/mahasiswa Jepang bisa datang ke Tanah Air untuk melihat secara langsung budaya toleransi kehidupan beragama di Indonesia.

Baca juga: Wapres Tegaskan Indonesia Siap Jadi Mitra Halal Kyoto

Pada kuliah umum bertajuk Pengalaman Indonesia dalam Memperkuat Dialog Lintas Agama dan Islam Moderat sebagai Kontribusi untuk Menciptakan Perdamaian Dunia itu, Wapres menuturkan bahwa dalam masyarakat multietnik dan multiagama, kebutuhan akan dialog menjadi salah satu pilar untuk merawat, memperkuat persatuan, dan kesatuan bangsa.

"Dialog adalah pengakuan akan keniscayaan perbedaan dalam arti keberagaman dalam hidup kemanusiaan mutlak yang mensyaratkan prinsip pengakuan keberadaan dan hak orang lain," terangnya.

Dialog itu, tutur Wapres, diperlukan tidak hanya dalam sebuah negara-bangsa, tetapi juga antarbangsa.
Ma’ruf memaparkan bahwa dialog lintas agama dan budaya harus memberikan perhatian kepada masalah-masalah yang menjadi kepentingan peradaban manusia.

Beberapa di antaranya, kata dia, seperti mempromosikan hidup berdampingan lintas pemeluk agama, menghormati kebebasan beragama bagi setiap individu, membangun etika sosial, dan global dalam menangani potensi konflik lintas agama.

“Termasuk, menyebarkan budaya moderat dalam upaya menyelesaikan fenomena ekstremisme dan tindak kekerasan atas nama agama, serta meningkatkan harkat martabat manusia,” jelasnya.

Di samping itu, lanjut Wapres, dialog harus berkontribusi bagi penanggulangan kemiskinan dan ketertinggalan dalam pendidikan, pencegahan kerusakan lingkungan hidup, dan penyelesaian masalah-masalah lainnya. (Ant/Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat