visitaaponce.com

Vladimir Putin SebutJerman Masih Dijajah AS

Vladimir Putin Sebut Jerman Masih Dijajah AS
Presiden Rusia Vladimir Putin saat menemui para pekerja di perusahaan pembuatan pesawat di Ulan-Ude, Kota Siberia, Rusia, Selasa (14/3).(Vladimir Gerdo / SPUTNIK / AFP)

PRESIDEN  Rusia Vladimir Putin mengatakan Jerman masih dijajah atau dikendalikan oleh Amerika Serikat (AS) sejak menyerah pada Perang Dunia II. Hingga kini, seluruh kebijakan Berlin harus dikonsultasikan atau atas izin Washington.

"Masalahnya adalah para politisi Eropa telah mengatakan kepada diri mereka sendiri secara terbuka bahwa setelah Perang Dunia II, Jerman tidak pernah menjadi negara yang berdaulat penuh," katanya.

Baca juga: Makin Sengit, Rusia-Ukraina Saling Klaim Kemenangan di Bakhmut

Putin juga mengatakan para pemimpin Eropa telah digertak hingga kehilangan rasa kedaulatan dan kemerdekaan oleh Washington.

Dengan demikian, kata dia, semua tindakan Jerman termasuk menyikapi ledakan pipa gas milik Rusia, Nord Stream tahun lalu akan mengekor ke Amerika.

Baca juga: Amerika Serikat Ragukan Ukraina Rebut Wilayah yang Dikuasai Rusia

Penyelidikan Pipa Gas Nord Stream Rusia

Negara-negara Barat, termasuk Jerman, telah bereaksi dengan hati-hati terhadap penyelidikan atas ledakan yang menghantam pipa gas Nord Stream Rusia tahun lalu.

Mereka meyakini insiden itu adalah tindakan yang disengaja, tetapi menolak untuk mengungkap pihak yang harus bertanggung jawab.

Baca juga: Rusia Ragukan Penolakan Jerman untuk Kirim Jet Tempur ke Ukraina

"Uni Soviet pada satu titik menarik pasukannya dan mengakhiri apa yang dianggap sebagai pendudukan negara. Tapi, seperti diketahui, tidak demikian halnya dengan Amerika. Mereka terus menduduki Jerman," lanjut Putin.

Putin mengatakan bahwa ledakan pipa itu dilakukan oleh pihak suruhan Amerika atau istilahnya tingkat negara bagian.

Putin menolak bahwa ledakan itu dilakukan separatis atau kelompok otonom pro-Ukraina sebab dia meyakini pelakunya Amerika dan sekutunya. (AFP/Cah/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat