visitaaponce.com

Ukraina Klaim Stabilkan Situasi di Sekitar Bakhmut

Ukraina Klaim Stabilkan Situasi di Sekitar Bakhmut
Paramedis dari militer Ukraina mengangkut kantong mayat ke dalam ambulans di garis depan Kota Bakhmut, Ukraina, Kamis (23/3/2023).(Aris Messinis / AFP)

Pasukan Ukraina berhasil menstabilkan situasi di sekitar Kota Timur Bakhmut. Kota yang kini hancur itu telah menjadi fokus pertempuran terbesar dalam perang Rusia dalam beberapa bulan terakhir.

"Situasi garis depan adalah yang terberat di arah Bakhmut,” kata Kepala militer Ukraina Valery Zaluzhny setelah melakukan panggilan telepon dengan Kepala Staf Pertahanan Inggris Tony Radakin.

"Berkat upaya luar biasa dari Pasukan Pertahanan, kami berhasil menstabilkan situasi," tambah Zaluzhny dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Jumat.

Baca juga: Dihujani Rudal Rusia, Bakhmut Beri Perlawanan Sengit

Bakhmut, yang dulunya berpenduduk sekitar 70.000 orang, telah hampir dikosongkan dari warga sipil selama berbulan-bulan pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina meskipun beberapa penduduk masih tinggal.

Pasukan Rusia Membuat Kemajuan

Pasukan Rusia telah membuat kemajuan bertahap di sekitar kota secara simbolis telah melampaui kepentingan militernya seiring dengan berlarut-larutnya pertempuran.

Pertempuran di Bakhmut merupakan salah satu pertempuran paling berdarah dan terlama dalam perang, yang memasuki tahun kedua pada bulan Februari lalu.

Menurut informasi intelijen terbaru pada hari Sabtu dari Kementerian Pertahanan Inggris, serangan Rusia di Bakhmut sebagian besar telah terhenti.

Baca juga: Makin Sengit, Rusia-Ukraina Saling Klaim Kemenangan di Bakhmut

"Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh gesekan yang ekstrim dari pasukan Rusia," demikian bunyi pernyataan Inggris,

Mereka menambahkan bahwa Ukraina juga telah menderita banyak korban.

Militer Ukraina Lakukan Serangan Balasan

Komandan militer senior Ukraina Oleksandr Syrsky mengatakan bahwa serangan balasan akan segera dilancarkan terhadap pasukan Rusia yang kelelahan di dekat Bakhmut.

"Pihak penyerang belum menyerah untuk merebut Bakhmut dengan cara apa pun meskipun kehilangan tenaga dan peralatan," kata Syrsky.

"Tanpa menyisakan apa pun, mereka kehilangan kekuatan yang signifikan dan menjadi kelelahan," tambahnya merujuk pada serangan balasan Ukraina yang sukses tahun lalu

Baca juga: Zelenskyy Mendadak Kunjungi Bakhmut

"Segera kami akan mengambil keuntungan dari peluang ini seperti yang kami lakukan di dekat Kyiv, Kharkiv, Balakliya, dan Kupiansk,” tegasnya.

Namun Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa serangan balasan tidak dapat dilakukan sekarang karena negaranya kekurangan senjata, peralatan, dan amunisi.

"Kami belum bisa memulai," kata Zelenskyy. Tanpa tank dan artileri, tidak ada tentara yang berani untuk dapat dikirim ke garis depan. (Aljazeera/Fer/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat