Ukraina Klaim Stabilkan Situasi di Sekitar Bakhmut
Pasukan Ukraina berhasil menstabilkan situasi di sekitar Kota Timur Bakhmut. Kota yang kini hancur itu telah menjadi fokus pertempuran terbesar dalam perang Rusia dalam beberapa bulan terakhir.
"Situasi garis depan adalah yang terberat di arah Bakhmut,” kata Kepala militer Ukraina Valery Zaluzhny setelah melakukan panggilan telepon dengan Kepala Staf Pertahanan Inggris Tony Radakin.
"Berkat upaya luar biasa dari Pasukan Pertahanan, kami berhasil menstabilkan situasi," tambah Zaluzhny dalam sebuah unggahan di Facebook pada hari Jumat.
Baca juga: Dihujani Rudal Rusia, Bakhmut Beri Perlawanan Sengit
Bakhmut, yang dulunya berpenduduk sekitar 70.000 orang, telah hampir dikosongkan dari warga sipil selama berbulan-bulan pertempuran sengit antara pasukan Rusia dan Ukraina meskipun beberapa penduduk masih tinggal.
Pasukan Rusia Membuat Kemajuan
Pasukan Rusia telah membuat kemajuan bertahap di sekitar kota secara simbolis telah melampaui kepentingan militernya seiring dengan berlarut-larutnya pertempuran.
Pertempuran di Bakhmut merupakan salah satu pertempuran paling berdarah dan terlama dalam perang, yang memasuki tahun kedua pada bulan Februari lalu.
Menurut informasi intelijen terbaru pada hari Sabtu dari Kementerian Pertahanan Inggris, serangan Rusia di Bakhmut sebagian besar telah terhenti.
Baca juga: Makin Sengit, Rusia-Ukraina Saling Klaim Kemenangan di Bakhmut
"Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh gesekan yang ekstrim dari pasukan Rusia," demikian bunyi pernyataan Inggris,
Mereka menambahkan bahwa Ukraina juga telah menderita banyak korban.
Militer Ukraina Lakukan Serangan Balasan
Komandan militer senior Ukraina Oleksandr Syrsky mengatakan bahwa serangan balasan akan segera dilancarkan terhadap pasukan Rusia yang kelelahan di dekat Bakhmut.
"Pihak penyerang belum menyerah untuk merebut Bakhmut dengan cara apa pun meskipun kehilangan tenaga dan peralatan," kata Syrsky.
"Tanpa menyisakan apa pun, mereka kehilangan kekuatan yang signifikan dan menjadi kelelahan," tambahnya merujuk pada serangan balasan Ukraina yang sukses tahun lalu
Baca juga: Zelenskyy Mendadak Kunjungi Bakhmut
"Segera kami akan mengambil keuntungan dari peluang ini seperti yang kami lakukan di dekat Kyiv, Kharkiv, Balakliya, dan Kupiansk,” tegasnya.
Namun Presiden Volodymyr Zelenskyy mengatakan bahwa serangan balasan tidak dapat dilakukan sekarang karena negaranya kekurangan senjata, peralatan, dan amunisi.
"Kami belum bisa memulai," kata Zelenskyy. Tanpa tank dan artileri, tidak ada tentara yang berani untuk dapat dikirim ke garis depan. (Aljazeera/Fer/S-4)
Terkini Lainnya
Insiden Dua Helikopter, 6 Tentara Ukraina Tewas
Ukraina Rebut Kembali 7 Desa dari Pasukan Rusia
Ukraina Ungkap Pertempuran Sengit Terjadi Setelah Serangan Balasan Pertama
Rusia Kumpulkan Kekuatan di Bakhmut
Jadi Tersangka, Ketua Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perindo Gugat KPK
Zelensky Samakan Kehancuran Bakhmut dengan Hiroshima
PBB Kecam Perlakuan Buruk Israel terhadap Tahanan Palestina
PM Israel Benjamin Netanyahu: Militer Mendekati “Akhir Tahap Penghapusan” Hamas di Gaza
Video Tunjukkan Warga Palestina Mengungsi dari Khan Younis Setelah Perintah Evakuasi Israel
Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Arah Timur
Mengenal Juan Jose Zuniga Macias, Sosok Di Balik Kudeta Bolivia
Presiden Bolivia Luis Arce Terima Kasih Usai Hadapi Upaya Kudeta
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap