Biden Perluas Jaringan di KTT Demokrasi karena Khawatir Soal Rusia dan Tiongkok
![Biden Perluas Jaringan di KTT Demokrasi karena Khawatir Soal Rusia dan Tiongkok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/76c051396bbb84dc32ec4b910852c2cc.jpg)
AMERIKA Serikat (AS) membuka KTT Demokrasi yang kedua dengan mata tertuju ke seluruh dunia. Pasalnya, mereka mencari sebuah front persatuan melawan otoritarianisme ketika Rusia menyerang Ukraina dan Tiongkok meluncurkan serangan diplomatik.
Presiden AS Joe Biden mulai menjabat dan berjanji memperjuangkan demokrasi. Bahkan, di tahun pertamanya, dia berhasil menggelar KTT Demokrasi perdana, yang berusaha menegaskan kembali kepemimpinan AS setelah pendahulunya Donald Trump mengikis norma-norma demokrasi.
Kali ini, sebagai jawaban atas kekhawatiran bahwa edisi pertama terlalu banyak membahas tentang AS, Biden menggaet tuan rumah dari setiap benua yakni Presiden Zambia, Kosta Rika, dan Korea Selatan, serta perdana menteri Belanda.
Baca juga : Berharap Uang, AS Kadoi Ukrainia Sanksi Kepada Rusia
Secara keseluruhan, ia telah mengundang 121 pemimpin untuk menghadiri KTT yang akan berlangsung selama tiga hari dan sebagian besar dilakukan secara virtual tersebut.
KTT Demokrasi itu diadakan ketika ancaman terhadap demokrasi berevolusi dari apa yang dilihat sebagai masalah penting.
"Meskipun merupakan ancaman yang bergerak lambat, menjadi ancaman yang sekarang menjadi penting dan sangat mendesak," kata Marti Flacks, Direktur Prakarsa Hak Asasi Manusia di Pusat Studi Strategis dan Internasional.
Sesi ini akan menghadirkan perwakilan masyarakat sipil untuk berdiskusi tentang berbagai tantangan terhadap demokrasi termasuk teknologi pengawasan, yang dilihat AS sebagai ancaman yang terus meningkat seiring dengan kemajuan teknologi yang pesat di Tiongkok.
"Dengan tidak adanya tindakan kongres yang tertunda di ruang tersebut, penting bagi pemerintah untuk terlibat secara bilateral dengan negara-negara lain dan juga dengan perusahaan-perusahaan dalam tindakan sukarela yang dapat diambil untuk sementara waktu," kata Flacks. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
Alasan Joe Biden Tampil Buruk Saat Debat: Jet Lag Setelah Kunker
Joe Biden Sebut Putusan Mahkamah Agung Terhadap Donald Trump sebagai “Preseden Berbahaya”
Joe Biden Bertemu Keluarga di Camp David untuk Bahas Masa Depan
Survei Terbaru Khawatir Kelayakan Mental Joe Biden untuk Menjabat sebagai Presiden
Joe Biden Dilengserkan Usianya
New York Times Sebut Joe Biden Perlu Mundur dari Pemilu AS 2024
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap