visitaaponce.com

Pangeran Harry Tuding Keluarga Kerajaan Tahu Soal Peretasan pada Dirinya

Pangeran Harry Tuding Keluarga Kerajaan Tahu Soal Peretasan pada Dirinya
Pangeran Harry(AFP/Daniel LEAL )

PANGERAN Harry menuduh keluarga Kerajaan Inggris mengetahui peretasan percakapan dan pesan suara telepon genggamnya. Pemilik gelar Duke of Sussex itu mengklaim peretasan yang terjadi sejak 1993 hingga 2018 itu dilakukan oleh Associated Newspapers Ltd (ANL), induk perusahaan Daily Mail and Mail on Sunday.

Pernyataan itu disampaikan Harry saat bersaksi di Pengadilan Tinggi London, Inggris, untuk penyelidikan kasus pengumpulan informasi ilegal oleh ANL, Selasa (28/3). Sehari sebelumnya korban lain telah menghadiri sidang perdana kasus tersebut.

Selain Harry, beberapa pesohor lain seperti Elton John, istri penyanyi David Furnish yakni Elizabeth Hurley, anggota Parlemen Doreen Lawrence dan mantan istri Jude Law, Sadie Frost, mengajukan gugatan serupa terhadap ANL. 

Baca juga: Meski Diusir, Kerajaan Masih Undang Harry dan Meghan di Penobatan Raja Charles III

Harry mengenakan jas dan dasi serta menyempatkan diri untuk melambaikan tangan pada beberapa orang yang menyaksikan dirinya masuk ke pengadilan tersebut.

ANL dituduh menugaskan peretas untuk mengumpulkan informasi secara ilegal pada pesan suara dan catatan medis. Harry menyadari menjadi korban peretasan pada 2018.

"Itu menjadi jelas dalam beberapa tahun terakhir karena saya telah mengajukan klaim saya sendiri dengan nasihat dan perwakilan hukum yang berbeda," ujarnya.

Baca juga: Raja Charles III Usir Harry Dan Megan Dari Rumah Milik Kerajaan Inggris

Dia mengaku heran setelah mengetahui pihak kerajan Inggris tidak membelanya setelah menjelaskan peretasan tersebut. Sikap kerajaan Inggris itu membuat Harry meyakini bahwa ANL sebatas perpanjangan tangan dari kehendak keluarganya.

"Kerajaan menjelaskan tidak perlu tahu apa-apa tentang peretasan telepon dan enggan untuk menjadi saksi karena itu disebut mereka hanya akan membuka aib," ujarnya.

ANL menyebut tuduhan itu sebagai fitnah yang tidak masuk akal dan upaya untuk menyeret Daily Mail ke dalam skandal peretasan telepon. Harry disebut tidak menyukai pemberitaan yang dilakukan dua perusahaan media di bawah ANL.

Skandal peretasan telepon di Inggris pertama kali meledak pada 2006 dan oleh jurnalis Sunday di bawah News of the World milik Rupert Murdoch dengan sasaran bangsawan, selebritas, dan korban pembunuhan. Ini memicu penutupan tabloid mingguan tersebut.

Harry, putra bungsu Raja Inggris Charles III, telah lama memiliki hubungan yang tidak harmonis dengan media. Dia mengajukan gugatan itu dengan alasan mencintai negaranya.

"Saya sangat prihatin dengan kekuatan, pengaruh, dan kriminalitas yang tidak terkendali dari penerbit. Publik Inggris berhak mengetahui sepenuhnya peretasan ini dan saya merasa ini adalah tugas saya untuk mengungkapnya," tambahnya.

Sejauh ini, pihak Istana Buckingham, yang dituduh Harry terlibat dalam kasus ini, belum berkomentar. (AFP/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat