visitaaponce.com

Kemenlu Berharap segera Evakuasi WNI dari Khartoum

Kemenlu Berharap segera Evakuasi WNI dari Khartoum
Asap hitam berasal dari ledakan di timur Khartoum yang menjadi pusat bentrokan, Minggu (18/4). Suasana di ibu kota Sudan itu pun mencekam.(AFP)

PEMERINTAH Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum, Sudan, mengupayakan evakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Sudan. Namun, proses yang sulit itu harus menunggu kondusivitas situasi keamanan.

"Semoga ada gencatan senjata yang dipatuhi kedua pihak untuk bisa lakukan evakuasi," kata Juru Bicara Kemenlu RI, Teuku Faizasyah, kepada Media Indonesia, Senin (17/4).

Ia mengatakan, KBRI Khartoum akan melakukan yang terbaik dalam perlindungan terhadap WNI. Itu termasuk sudah menyampaikan masalah yang dihadapi WNI kepada pemerintah Sudan.

Menurut dia, proses evakuasi saat ini sangat sulit di tengah tensi konflik yang masih tinggi. Untuk itu, pemerintah Indonesia berharap terdapat peluang untuk menyelamatkan WNI dari Sudan.


Baca juga: Perang Saudara Bergejolak, WNI Ingin Dievakuasi dari Sudan


"Tidak mudah melakukan evakuasi saat konflik bersenjata terjadi, antara lain berpotensi menjadi korban salah tembak," pungkasnya.

Ledakan mengguncang ibu kota Sudan, Khartoum, pada Senin (17/4), saat pertempuran antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter Pasukan Pendukung Cepat (RSF) berkecamuk untuk hari ketiga.

Sejauh ini, jumlah korban sipil meningkat menjadi 97 orang. Bentrokan ini merupakan bagian dari perebutan kekuasaan antara panglima militer Sudan Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan pemimpin RSF Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo.

Kedua jenderal tersebut adalah mantan sekutu yang bersama-sama mengatur kudeta militer Oktober 2021 yang menghentikan proses transisi Sudan menuju pemerintahan dan pemilihan demokratis. (I-2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat