visitaaponce.com

Mahasiwa RI sebut Suara Ledakan Terus Bersahutan di Bandara Khartoum Sudan

Mahasiwa RI sebut Suara Ledakan Terus Bersahutan di Bandara Khartoum Sudan
Ribuan orang di kota Khartoum, Sudan, berusaha meninggalkan kota tersebut akibat konflik bersenjata.(AFP/STR)

Mahasiswa S2 WNI di Universitas Al-Qur’an Al-Karim Omdurman Althof Madani Ahsin menuturkan kondisi terkini di Sudan. Menurut pria asal Cirebon, Jawa Barat ini, suara ledakan terus menggema di telinga warga ibu kota Sudan, Khartoum. Seperti diketahui beberapa hari terakhir eskalasi konflik bersenjata di Sudan semakin meningkat dan telah menyebabkan puluhan korban jiwa.

"Dari setelah Isya, Senin (17/4), hingga waktu sahur (Selasa 18/4), suasana dominan hening, hanya sesekali terdengar suara tembakan dan letusan. Masjid di dekat kami menyelenggarakan kembali qiyamullail setelah hari sebelumnya tidak," katanya kepada Media Indonesia, Selasa (18/4).

Siang harinya, kata dia, pada Selasa (18/4), bentrokan antara militer Sudan dengan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) kembali meletus dengan ditandai terdengar suara ledakan di sekitar Khartoum. Kedua belah pihak disinyalir tengah memperebutkan bandara internasional di jantung Sudan tersebut.

Baca juga:Konflik Bersenjata Semakin Parah, Pemerintah Didesak Evakuasi WNI yang Terjebak di Sudan

"Terdengar suara bentrokan di kejauhan semenjak pukul 05:11 waktu setempat sampai saat ini, disinyalir terjadi di sekitar wilayah bandara Khartoum," ujarnya.

Menurut Ketua Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Sudan ini situasi keamanan mulai mereda dengan kurangnya intensitas ledakan dan tembakan pada Senin (17/4) sore. Masyarakat Sudan pun, khususnya di Khartoum mulai banyak yang beraktifitas di luar rumah.

Baca juga: Abaikan Seruan Dunia, Pertempuran Terus Berkecamuk di Sudan

"Suara tembakan hanya terdengar sesekali. Setelah maghrib, pukul 18.40 waktu setempat arah sekitar 700m, 1 kilometer utara wisma dari PCINU, terdapat baku tembak antara kekuatan darat dan udara di Jabroh. Pukul 21.45 terdengar suara dentuman empat kali," paparnya.

Sejak konflik itu meletus, kata dia, jaringan listrik di tempat kami masih padam, disebagian tempat warga Indonesia dilaporkan kembali pulih. "Ada WNI yang tinggal di dekat bandara khartoum, di masjid, melaporkan ada peluru nyasar yang melubangi tembok masjid," terangnya.

Ia mengatakan pemerintah Indonesia dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Khartoum telah berkomunikasi dengan seluruh WNI di Sudan. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) telah mempersiapkan sejumlah langkah termasuk evakuasi.

"Secara singkat Kemenlu menyatakan evakuasi akan mengikuti prosedur," tutupnya.

(Z-9)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat