Penderitaan Muslim Uighur tak Kunjung Berakhir
![Penderitaan Muslim Uighur tak Kunjung Berakhir](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/04/f8821b0ceed9bd8d58f531dbfbab0841.jpg)
PENDERITAAN muslim Uighur tidak kunjung berakhir. Setelah terusir dari tanah kelahiran di Xinjiang, Tiongkok, mereka terpenjara di tempat pengasingan seperti yang dialami beberapa orang etnis tersebut di Thailand.
Seorang pria etnis Uighur Mattohti Mattursun yang ditahan oleh Thailand pada 2014 setelah melarikan diri dari Tiongkok meninggal dalam tahanan imigrasi. Dia menjadi pengungsi Uighur kedua yang meninggal dalam tahanan Thailand tahun ini.
Mattohti meninggal karena dugaan gagal hati di Pusat Penahanan Imigrasi Suan Phlu di Bangkok pada 21 April, menurut pernyataan 24 April dari Kongres Uighur Sedunia dan Proyek Hak Asasi Manusia Uighur (UHRP). Dia berumur 40 tahun.
Mattohti, yang juga dikenal sebagai Muhammad Tursun, adalah salah satu dari 350 warga Uighur, termasuk anak-anak, yang ditahan Thailand saat menuju Malaysia pada Maret 2014. Tahun berikutnya, 170 dari mereka dipindahkan ke Turki sementara lebih dari 100 dikirim kembali ke Tiongkok, yang menurut PBB mereka disiksa otoritas Negeri Tirai Bambu.
"Berapa banyak lagi kematian yang akan terjadi sebelum pihak berwenang Thailand bertindak dengan kemanusiaan untuk membebaskan orang-orang tak bersalah yang hanya mencari tempat berlindung yang aman," kata Direktur Eksekutif UHRP Omer Kanat dalam pernyataan tersebut.
Baca juga: Perusahaan Tiongkok Tinggalkan Myanmar Setelah Diprotes Warga
"Uighur di seluruh dunia dipenuhi dengan kesedihan karena para pengungsi ini telah dibiarkan dalam kesengsaraan selama sembilan tahun dan dunia tidak mengangkat satu jari pun untuk menyelamatkan mereka," tambahnya.
Presiden Kongres Uighur Dunia Dolkun Isa mengatakan ada kekhawatiran tentang kondisi penahanan di Thailand dapat menyebabkan kematian semua tahanan yang tersisa. Seperti banyak negara di Asia Tenggara, Thailand bukan merupakan pihak dalam Konvensi Pengungsi PBB 1951, membuat pencari suaka rentan ditangkap dan ditahan sebagai migran ilegal.
Kelompok Uighur mengatakan Mattohti dikirim ke rumah sakit pekan lalu setelah berminggu-minggu sakit perut parah dan muntah karena penyakit kuning. Dia meninggal tak lama setelah dirawat.
Thailand belum secara resmi mengonfirmasi kematiannya. Pada Februari, Aziz Abdullah yang berusia 49 tahun meninggal karena pneumonia setelah menghabiskan sembilan tahun di tahanan.
"Otoritas Thailand menempatkan orang dalam risiko dengan menahan mereka selama bertahun-tahun dalam kondisi yang mengerikan di pusat penahanan imigrasi. Kematian Mattohti Mattursun harus membunyikan alarm untuk mengakhiri kebijakan kasar yang memenjarakan pencari suaka dan pengungsi ini," kata Direktur Asia Human Rights Watch Elaine Pearson dalam sebuah pernyataan. (Aljazeera/I-2)
Terkini Lainnya
Kadin: Wacana Bea Masuk Impor 200% akan Menyulitkan Pengusaha
Netizen Tiongkok Kecam Pernyataan PBSI Soal Penanganan Medis Zhang Zhi Jie
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Berkaca dari Zhang Zhi Jie, Atlet Juga Perlu Cek Kesehatan Jantung
Cerita Zhang Zhi Jie Belikan Hadiah untuk Ibu, Kakek dan Neneknya dari Bonus Pertama Turnamen
Indeks Pariwisata Indonesia Meningkat, Jokowi: Tapi Kalah dengan Malaysia
Tim Voli Putri Indonesia Lawan Thailand di Final Princess Cup
Pasar Chatuchak Terbakar, Ribuan Binatang Mati
Voli Putri Indonesia Kalahkan Malaysia di Princess Cup 2024 Thailand
Polri Ke Thailand Tangkap Bandar Narkoba Fredy Pratama
Pabrik Suzuki di Thailand Akan Ditutup Akhir 2025
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap