visitaaponce.com

AS Waspadai Kemungkinan Kelompok Peretas Tiongkok Serang Infrastruktur Penting

AS Waspadai Kemungkinan Kelompok Peretas Tiongkok Serang Infrastruktur Penting
Ilustrasi AS Waspadai Peretasan oleh Tiongkok.(AFP)

DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) telah memperingatkan Tiongkok mampu meluncurkan serangan siber terhadap infrastruktur penting AS, termasuk jaringan pipa minyak dan gas serta sistem kereta api. Para peneliti menemukan bahwa kelompok peretas Tiongkok telah memata-matai jaringan-jaringan tersebut.

Bahkan sebuah peringatan multinasional awal pekan ini mengungkapkan bahwa kampanye spionase siber Tiongkok telah ditujukan pada target militer dan pemerintah di AS.

"Komunitas intelijen AS menilai bahwa Tiongkok hampir pasti mampu meluncurkan serangan siber yang dapat mengganggu layanan infrastruktur penting di Amerika Serikat, termasuk terhadap jaringan pipa minyak dan gas serta sistem kereta api," ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Matthew Miller, dalam sebuah konferensi pers pada Kamis (25/5).

Baca juga: Tiongkok Tolak Tuduhan Memata-matai Infrastruktur Penting Barat

"Sangat penting bagi pemerintah dan para pembela jaringan di masyarakat untuk tetap waspada,” sambungnya.

Kelompok spionase adalah subjek dari peringatan yang dikeluarkan oleh badan-badan keamanan siber dan intelijen di AS, Australia, Kanada, Selandia Baru, dan Inggris atau lebih dikenal sebagai Five Eyes.

Para peneliti Microsoft mengatakan kelompok peretas asal Tiongkok, Volt Typhoon, sedang mengembangkan kemampuan yang dapat mengganggu infrastruktur komunikasi penting antara Amerika Serikat dan kawasan Asia selama krisis di masa depan.

Baca juga: AS: Rusia Tidak Bisa Menang Perang di Ukraina

Microsoft menambahkan kampanye Volt Typhoon bergantung pada serangan living off the land yang merupakan malware tanpa file yang menggunakan program yang sudah ada untuk melakukan serangan dan bukannya menginstal file itu sendiri.

Raksasa teknologi ini mengatakan bahwa Volt Typhoon menyatu dengan aktivitas jaringan normal dengan merutekan data melalui peralatan jaringan kantor dan rumah seperti router, firewall, dan VPN, sehingga sangat sulit untuk dideteksi.

"Kelompok peretasan telah menargetkan organisasi infrastruktur penting di wilayah Pasifik AS di Guam,” kata Microsoft, dia menambahkan bahwa perangkat FortiGuard milik perusahaan keamanan Fortinet disalahgunakan oleh Volt Typhoon untuk membobol target-targetnya.

(Aljazeera/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat