Raisi Iran dan Venezuela Berteman dengan Musuh yang Sama
![Raisi: Iran dan Venezuela Berteman dengan Musuh yang Sama](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/7dbb96dfd2046c527d2c157d94e6c9c9.jpg)
PRESIDEN Iran Ebrahim Raisi memulai tur diplomatik langka ke Amerika Latin pada Senin (11/6). Kunjungan pertamanya di Caracas. Dia mengatakan negaranya dan Venezuela ialah teman dengan musuh bersama.
Jadwal Raisi juga akan mencakup kunjungan ke Kuba dan Nikaragua. Seperti Iran dan Venezuela, semua menjadi sasaran sanksi AS.
"Kami memiliki kepentingan yang sama, visi yang sama, dan musuh yang sama," kata presiden, tanpa menyebutkan secara spesifik, dalam sambutannya kepada pers bersama pemimpin Venezuela Nicolas Maduro. "Hubungan antara Iran dan Venezuela bukanlah hubungan diplomatik biasa, melainkan hubungan strategis," tambahnya.
Baca juga: Presiden Iran Berkunjung ke Negara-Negara yang Disanksi AS
Teheran ialah salah satu sekutu internasional utama pemerintah Maduro. Seperti Kuba dan Nikaragua, keduanya juga sekutu Rusia, paria internasional sejak invasi ke Ukraina tahun lalu. "Iran memainkan peran utama sebagai salah satu kekuatan penting yang muncul di dunia baru," kata Maduro dan mengklaim, "Bersama-sama kita akan menjadi tak terkalahkan."
Salah satu alasan perjalanan Raisi yaitu meningkatkan perdagangan antara kedua negara. Kata Raisi, perdagangan naik dari US$3 miliar per tahun saat ini menjadi US$20 miliar.
Baca juga: Presiden Palestina Berada di Tiongkok hingga Jumat
Kedua pemimpin mengumumkan bahwa mereka menandatangani 25 perjanjian, lintas sektor mulai dari pendidikan dan kesehatan hingga pertambangan. Agenda lain ialah mengembangkan kerja sama teknologi antara kedua negara, bagian dari tujuan Raisi untuk meningkatkan kerja sama ekonomi, politik, dan ilmiah antara Iran, Venezuela, Nikaragua, dan Kuba.
"Selama dua tahun terakhir, kerja sama kami dengan negara-negara ini telah berkembang," kata Raisi kepada kantor berita Irna sebelum berangkat dari Teheran. Iran dan Venezuela juga anggota kartel minyak OPEC yang menjadi pusat diskusi internasional mengenai krisis energi yang dipicu oleh perang Rusia di Ukraina.
Perang telah memperbarui upaya global untuk menyelesaikan krisis politik dan ekonomi Venezuela yang sedang berlangsung. Tahun lalu, AS mengirim delegasi ke Caracas untuk bertemu Maduro. Setelah pembicaraan dilanjutkan antara pemerintahnya dan oposisi pada November, Washington memberikan lisensi enam bulan kepada raksasa energi AS Chevron untuk beroperasi di Venezuela. Negara Amerika Selatan, menghadapi krisis ekonomi yang parah, memiliki cadangan minyak terbesar di dunia.
Perjalanan Raisi mengikuti kunjungan diplomatik sebelumnya oleh Maduro yang mengunjungi Iran pada Juni 2022 dan menandatangani pakta 20 tahun untuk membuka kerja sama di sektor minyak, petrokimia, dan pertahanan. Pada Februari, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengunjungi Caracas dan berdiskusi dengan Maduro tentang, "Pertahanan kepentingan nasional mereka yang dihadapkan pada tekanan eksternal," menurut Teheran.
Pada 2020, Iran mengirim 1,5 juta barel bahan bakar ke Venezuela bersama dengan pasokan untuk membantu memulai kembali kilang yang bermasalah. Washington sejak itu menuduh Iran menghindari sanksi.
Presiden Iran terakhir yang mengunjungi Kuba dan Venezuela ialah Hassan Rouhani pada September 2016. Mahmoud Ahmadinejad melakukan kunjungan presiden terakhir ke Nikaragua pada 2007. Daniel Ortega, presiden Nikaragua, membela hak Iran untuk memperoleh senjata nuklir pada Februari. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Venezuela vs Ekuador: Venezuela Tekuk Ekuador 2-1 dalam Laga Pembuka Copa América dengan Comeback Dramatis
Presiden Nicolas Maduro Mengumumkan Kembalinya Kantor Hak Asasi Manusia PBB ke Venezuela
Venezuela Usir 10.000 Orang dari Tambang Emas Ilegal yang Ditutup
Venezuela Kecam Kembali Penerapan Sanksi AS terhadap Industri Minyak
AS Akan Kembali Memberlakukan Sanksi Minyak terhadap Venezuela
Oposisi Venezuela Menghadapi Pecah, Keuntungan bagi Maduro
6 Kandidat Siap Bertarung dalam Pemilihan Presiden Iran
Iran dan Timur Tengah Pasca-Raisi
Jenazah Presiden Iran Ebrahim Raisi Disambut dengan Haru
Warga Iran Padati Prosesi Pemakaman Presiden Raisi
Sri Mulyani Respons Dampak Kematian Presiden Iran terhadap RI
Vladimir Putin Ungkapkan Kesedihan Atas Wafatnya Presiden Iran Ebrahim Raisi
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap