visitaaponce.com

Lagi, Senator AS Kecam Tindakan Tak Manusiawi Tiongkok terhadap Muslim Uighur

Lagi, Senator AS Kecam Tindakan Tak Manusiawi Tiongkok terhadap Muslim Uighur
Senator Amerika Serikat (AS) Marco Antonio Rubio,(AFP)

SENATOR Amerika Serikat (AS) Marco Antonio Rubio, mengkritik sekaligus mengecam beberapa negara-negara dunia yang melakukan pembiaran terjadinya kejahatan kemanusiaan genosida dan kerja paksa terhadap etnis muslim Uighur oleh pemerintah Tiongkok.

Kritik dan kecaman ini dilontarkan senator senior asal Florida. AS tersebut, setelah menerima laporan perdagangan manusia 2023 yang dikeluarkan Departemen Luar Negeri AS.

Pada 15 Juni 2023 lalu, Departemen Luar Negeri AS merilis laporan tahunannya tentang perdagangan manusia, sekaligus evaluasi upaya pemerintah di seluruh dunia untuk memerangi kejahatan ini dan melindungi para korban kejahatan kemanusiaan, di antaranya etnis minoritas Uighur.

Baca juga: Tiongkok Dituduh Lakukan 'Sinicization' Terhadap Muslim Uighur dan Hui

Marco Antoni Rubio berpendapat negara-negara yang memilih bungkam serta mengubur dalam laporan atau informasi pelanggaran hak asasi manusia terhadap jutaan muslim Uighur, telah merusak keseriusan Negeri Paman Sam untuk menangani kejahatan keji tersebut.  

Perbudakan Modern di Provinsi Xinjiang, Tiongkok

Senator terpilih tiga periode berturut-turut di AS tersebut menegaskan bahwa laporan membuka tabir atau fakta dua contoh penting perbudakan modern di dunia yakni genosida dan kerja paksa orang Uighur di Xinjiang, Tiongkok, dan eksploitasi brigade medis Kuba.  

Menanggapi hal ini, Dewan Pimpinan Pelajar Islam Indonesia (DPP PII) menyerukan negara-negara dunia termasuk Indonesia yang memiliki laporan dan bukti kejahatan kemanusiaan terhadap etnis minoritas Uighur, untuk berani bersikap tegas kepada pemerintah Tiongkok.

Baca juga: Intimidasi Legislator Oposisi, Diplomat Tiongkok Diusir dari Kanada

Wakil Bendahara Umum DPP PII, Furqan Raka, menggatakan Departemen Luar Negeri AS merilis laporan tahunannya tentang perdagangan manusia, mengevaluasi upaya pemerintah di seluruh dunia untuk memerangi kejahatan ini dan melindungi para korban.  

“Pertama, laporan seputar perdagangan manusia 2023 yang dikelurkan oleh Departemen Luar Negeri AS, semakin menambah daftar panjang bukti kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Beijing terhadap Muslim Uighur,” kata Furqan Raka dalam keterengan pers, Rabu (28/6).

Apalagi, lanjut Furqan Raka, artikel dalam laporan tersebut, mengkaji keprihatinan yang diangkat oleh Senator Marco Antoni Rubio seputar represi yang sedang berlangsung dan hingga saat ini tengah dihadapi oleh orang Uighur.

Biden Dinilai Lembek terhadap Pelanggaran HAM dari Tiongkok

Di sisi lain, Senator Marco Antoni Rubio mengkritik pemimpin negaranya yang tak lain Presiden Joe Biden yang dianggapnya gagal melanjutkan sikap keras yang diambil pemerintah Trump terhadap Beijing atas penindasan Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya di Tiongkok.

Baca juga: Penderitaan Muslim Uighur tak Kunjung Berakhir

Dari hasil investigasi maupun laporan yang dimuat berbagai media massa mauoun media sosial, penindasan keras terhadap Uighur di wilayah Xinjiang, Tiongkok, hingga saat ini masih terus berlanjut.  

“Google-in saja, banyak informasi yang menyebut lebih dari satu juta orang Uighur dan etnis minoritas telah ditahan di kamp-kamp pengasingan, tempat mereka mengalami penyiksaan, pemerkosaan, kerja paksa, dan indoktrinasi politik oleh Partai Komunis Tiongkok (PKT),” tutur Furqan Raka.

PKC telah membenarkan kamp-kamp tersebut sebagai tindakan yang diperlukan untuk memerangi terorisme dan separatisme, tetapi tidak ada bukti yang mendukung klaim tersebut.  

Faktanya, kamp-kamp tersebut adalah bagian dari kampanye penindasan budaya dan agama yang lebih luas yang bertujuan untuk menghancurkan identitas Uighur.

“Komunitas internasional mengutuk tindakan PKT di Xinjiang, tetapi pemerintah Tiongkok selalu membantah hal ini. Namun di sisi lain, PKT terus membangun kamp interniran baru dan memperluas jangkauan jaringan pengawasannya,” ujar Furqan Raka.

Minta AS dan Negara Sekutunya Bertindak

Senator Marco Antoni Rubio sendiri telah menjadi pengkritik vokal terhadap perlakuan PKT terhadap Uighur.  Dia telah meminta AS dan negara-negara demokratis lainnya untuk meminta pertanggungjawaban PKT atas kejahatannya terhadap kemanusiaan.  

Rubio yang pernah menjabat sebagai Ketua DPR Florida AS ini juga menyoroti Undang-Undang Pencegahan Kerja Paksa Uighur, dan mengusullan pelarangan  impor barang-barang produk Beijing atau negara manapun yang dibuat dengan cara kerja paksa di Provinsi Xinjiang, Tiongkok.

Kritik Senator Marco Rubio terhadap Laporan Perdagangan Orang 2023 Departemen Luar Negeri AS adalah pengingat yang tepat waktu dan penting akan perlunya liputan komprehensif pelanggaran hak asasi manusia di seluruh dunia.

“Meski Beijing khususnya PKC telah menyangkal bahwa kamp-kamp itu ada, tetapi ada banyak sekali bukti sebaliknya. Wajar jika banyak yang menduga telah terjadi upaya genosida terhadap muslim Uighur oleh China,” tutur Furqan Raka.

“Perlu di catat, lebih dari satu juta orang Uighur dan etnis minoritas lainnya telah ditahan di kamp-kamp pengasingan, tempat mereka disiksa, diperkosa, kerja paksa, dan indoktrinasi politik,” pungkas Furqan Raka. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat