Setelah Rutte Muncur, Pemerintahan Belanda Segera Bubar karena Gagal Sepakati Kebijakan Imigran
![Setelah Rutte Muncur, Pemerintahan Belanda Segera Bubar karena Gagal Sepakati Kebijakan Imigran](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/a576f287881f5302dc4c0d6a47304992.jpg)
PERDANA Menteri Belanda, Mark Rutte, mengatakan pemerintahan koalisinya mengundurkan diri. Keputusan diambil karena perbedaan-perbedaan yang tidak dapat diatasi mengenai tindakan-tindakan dalam membatasi jumlah imigran di negara tersebut.
PM Rutte, 56 akan segera mengundurkan diri setelah terjadi krisis di pemerintahan koalisinya. Oleh karena itu, Belanda akan menghadapi pemilihan umum akhir tahun ini.
"Bukan rahasia lagi bahwa mitra koalisi memiliki pandangan yang sangat berbeda mengenai kebijakan migrasi," kata Rutte kepada wartawan di Den Haag, Sabtu, (8/7).
Baca juga: Gagal atasi Persoalan Imigran, PM Belanda Mark Rutte Mengundurkan Diri
"Dan hari ini, sayangnya, kita harus menarik kesimpulan bahwa perbedaan-perbedaan itu tidak dapat didamaikan. Itulah sebabnya saya akan segera. Menawarkan pengunduran diri seluruh Kabinet kepada raja secara tertulis,” sebutnya.
Rutte telah memimpin pertemuan pada Rabu dan Kamis dini hari dan gagal menghasilkan kesepakatan untuk menangani jumlah orang yang mencari suaka di negara tersebut.
Dalam satu putaran pembicaraan terakhir pada Jumat malam, kedua belah pihak memutuskan dengan suara bulat bahwa mereka tidak dapat bersepakat. Akibatnya, mereka tidak dapat tetap bersama dalam koalisi.
Baca juga: Pengembalian Benda Koleksi Museum Merupakan Tindak Lanjut Kesepakatan Indonesia-Belanda
Media lokal mengatakan Rutte telah mengambil sikap keras terhadap para pencari suaka untuk melawan tantangan dari sayap kanan partainya.
Dia dilaporkan menuntut agar jumlah keluarga pengungsi perang yang diizinkan masuk ke Belanda dibatasi 200 orang per bulan, dan mengancam akan menggulingkan pemerintah jika langkah tersebut tidak disahkan.
Tahun lalu, koalisi ini menghadapi skandal besar atas pusat-pusat penampungan pencari suaka yang penuh sesak, di mana seorang bayi meninggal dan ratusan orang dipaksa tidur di tempat terbuka.
Rutte telah menjanjikan solusi struktural untuk masalah ini setelah kondisi pemandangan memalukan di pusat-pusat suaka tersebut. (AFP/Z-9)
Terkini Lainnya
Kenalan dengan Keir Starmer, Perdana Menteri Baru Inggris Pengganti Rishi Sunak
Perdana Menteri Belgia Alexander De Croo Mengundurkan Diri Setelah Kekalahan Pemilu
Perdana Menteri Denmark Mette Frederiksen Dilaporkan Terkejut dan Terluka Usai Diserang
PM Narendra Modi Klaim Menangi Pemilu India
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak Umumkan Pemilihan Umum Mendadak pada 4 Juli
PM Singapura Lawrence Wong Sedih dengan Insiden Singapore Airlines
Mark Rutte Dapat Banyak Dukungan untuk Jadi Sekjen NATO
Jokowi Bertemu PM Belanda Mark Rutte Bahas Teknologi Rendah Karbon
Setelah 13 Tahun Berkiprah, Perdana Menteri Belanda Mengundurkan Diri dari Dunia Politik
Gagal atasi Persoalan Imigran, PM Belanda Mark Rutte Mengundurkan Diri
Yusril: Belanda Harus Akhiri Kemunafikan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap