visitaaponce.com

Setelah Rutte Muncur, Pemerintahan Belanda Segera Bubar karena Gagal Sepakati Kebijakan Imigran

Setelah Rutte Muncur, Pemerintahan Belanda Segera Bubar karena Gagal Sepakati Kebijakan Imigran
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte setelah mengumumkan pengunduran dirinya.(AFP)

PERDANA Menteri Belanda, Mark Rutte, mengatakan pemerintahan koalisinya mengundurkan diri. Keputusan diambil karena perbedaan-perbedaan yang tidak dapat diatasi mengenai tindakan-tindakan dalam membatasi jumlah imigran di negara tersebut.

PM Rutte, 56 akan segera mengundurkan diri setelah terjadi krisis di pemerintahan koalisinya. Oleh karena itu, Belanda akan menghadapi pemilihan umum akhir tahun ini.

"Bukan rahasia lagi bahwa mitra koalisi memiliki pandangan yang sangat berbeda mengenai kebijakan migrasi," kata Rutte kepada wartawan di Den Haag, Sabtu, (8/7).

Baca juga: Gagal atasi Persoalan Imigran, PM Belanda Mark Rutte Mengundurkan Diri

"Dan hari ini, sayangnya, kita harus menarik kesimpulan bahwa perbedaan-perbedaan itu tidak dapat didamaikan. Itulah sebabnya saya akan segera. Menawarkan pengunduran diri seluruh Kabinet kepada raja secara tertulis,” sebutnya.

Rutte telah memimpin pertemuan pada Rabu dan Kamis dini hari dan gagal menghasilkan kesepakatan untuk menangani jumlah orang yang mencari suaka di negara tersebut.

Dalam satu putaran pembicaraan terakhir pada Jumat malam, kedua belah pihak memutuskan dengan suara bulat bahwa mereka tidak dapat bersepakat. Akibatnya, mereka tidak dapat tetap bersama dalam koalisi.

Baca juga: Pengembalian Benda Koleksi Museum Merupakan Tindak Lanjut Kesepakatan Indonesia-Belanda

Media lokal mengatakan Rutte telah mengambil sikap keras terhadap para pencari suaka untuk melawan tantangan dari sayap kanan partainya.

Dia dilaporkan menuntut agar jumlah keluarga pengungsi perang yang diizinkan masuk ke Belanda dibatasi 200 orang per bulan, dan mengancam akan menggulingkan pemerintah jika langkah tersebut tidak disahkan.

Tahun lalu, koalisi ini menghadapi skandal besar atas pusat-pusat penampungan pencari suaka yang penuh sesak, di mana seorang bayi meninggal dan ratusan orang dipaksa tidur di tempat terbuka.

Rutte telah menjanjikan solusi struktural untuk masalah ini setelah kondisi pemandangan memalukan di pusat-pusat suaka tersebut. (AFP/Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat