Khamenei Barat Bahayakan Nyawa Rakyat Ukraina demi Industri Senjata
![Khamenei: Barat Bahayakan Nyawa Rakyat Ukraina demi Industri Senjata](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/72e008d14a61598769dacf7a3680de0d.jpg)
PEMIMPIN tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Rabu (12/7) menuduh negara-negara Barat membahayakan nyawa warga Ukraina. Mereka menjual senjata ke Kyiv untuk digunakan dalam perangnya melawan Rusia.
Negara-negara Barat telah mendorong, "Rakyat Ukraina ke garis depan untuk memenuhi kantong perusahaan manufaktur senjata Amerika," kata Khamenei dalam pertemuan dengan ulama senior dan mahasiswa seminari di Teheran.
Dia mengatakan motif pemangsa dan kolonial Barat mendorong orang Ukraina untuk berperang dan dibunuh untuk melayani kepentingan perusahaan produksi dan penjualan senjata Barat.
Baca juga: Iran Ingin Bangun Pabrik Mobil di Kenya
Sekutu Barat telah mengirimkan senjata senilai puluhan miliar dolar (euro) untuk membantu Kyiv melawan invasi mematikan yang diluncurkan Rusia pada Februari 2022. Kyiv dan banyak sekutu Baratnya menuduh Iran mengirim senjata ke Rusia untuk digunakan dalam konflik, tuduhan yang berulang kali dibantah oleh Teheran.
Pada Rabu, negara-negara G7--Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat--berjanji untuk menawarkan dukungan militer abadi ke Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
Baca juga: Serangan Israel Usai, Abbas Kunjungi Kamp Pengungsi Jenin
Baik Teheran dan Moskow berada di bawah sanksi internasional yang membatasi perdagangan dan berusaha meningkatkan kerja sama di bidang-bidang utama untuk membantu menopang ekonomi mereka.
Amerika Serikat menuduh Teheran memasok Moskow dengan drone dan membantu Rusia membangun pabrik drone. Iran menolak tuduhan itu.
Baca juga: Terbesar Eropa, Kasino asal Hong Kong Buka di Siprus
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kanani mengatakan bulan lalu bahwa Republik Islam tidak mendukung pihak mana pun dalam perang Ukraina. "Kami membantah tuduhan apapun mengenai ekspor senjata ke Rusia untuk digunakan dalam perang melawan Ukraina," kata Kanani. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
Perpusnas Jalin Kerja Sama dengan Dua Perpustakaan Nasional Rusia
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Korea Utara Gelar Pertemuan Plenari Partai Pekerja Korea Bahas Kerja Sama dengan Rusia
Serangan Rusia di Ukraina Menewaskan 12 Orang, Termasuk 4 Anak-Anak
Sempat Anjlok Akibat Politik di Rusia dan Timur Tengah, Ekspor Rumput Laut Menggeliat Lagi
Diundang Ikut Olimpiade Paris 2024, Atlet Tenis Rusia Kompak Menolak
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Pilpres Iran Tanpa Pemenang
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Iran Nyatakan Israel Pecundang Terbesar Jika Perangi Hizbullah
Houthi Luncurkan Rudal ke Kapal Dagang di Teluk Aden
6 Kandidat Siap Bertarung dalam Pemilihan Presiden Iran
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap