Gelombang Panas di AS, Eropa, dan Tiongkok Capai 48 Derajat Celcius
![Gelombang Panas di AS, Eropa, dan Tiongkok Capai 48 Derajat Celcius](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/9086dc868a8aea3fab2927210c7a05e2.jpg)
MUSIM panas baru saja dimulai di Belahan Bumi Utara. Namun gelombang panas mematikanl telah melanda beberapa wilayah di Eropa, Tiongkok dan Amerika Serikat (AS).
Bahkan rekor suhu yang diperkirakan akan terjadi pada akhir pekan ini merupakan gambaran nyata akan bahayanya iklim terus memanas.
Peringatan panas ekstrem telah dikeluarkan untuk lebih dari 100 juta penduduk Amerika Serikat. Adapun Layanan Cuaca Nasional memperkirakan kondisi yang sangat berbahaya meliputi Arizona, California, Nevada dan Texas.
Baca juga: BMKG Peringatkan Gelombang Setinggi 2 Meter di Perairan NTB Akhir Pekan
Pada saat yang sama, beberapa negara Eropa, termasuk Prancis, Jerman, Italia, Spanyol, dan Polandia, juga mengalami suhu yang sangat panas.
"Suhu udara di pulau Sisilia dan Sardinia bisa mencapai 48 derajat Celcius (118,4 derajat Fahrenheit),” kata Badan Antariksa Eropa. Di mana kondisi ini berpotensi menjadi suhu terpanas yang pernah tercatat di Eropa.
Baca juga: Gelombang Panas Landa California
Afrika Utara juga mengalami cuaca yang sangat panas dan layanan meteorologi Maroko mengeluarkan peringatan panas ekstrem untuk bagian selatan negara tersebut.
Beberapa wilayah di Tiongkok, termasuk Ibu Kota Beijing, juga mengalami suhu yang sangat panas dan sebuah perusahaan listrik besar di Tiongkok mengatakan bahwa produksi listrik dalam satu hari mencapai rekor tertinggi pada hari Senin.
"Bulan lalu adalah Juni terpanas yang pernah tercatat," menurut badan antariksa Amerika Serikat, NASA, dan Copernicus Climate Change Service dari Uni Eropa.
"Cuaca ekstrem yang diakibatkan oleh iklim yang memanas sayangnya menjadi hal yang biasa," kata Sekretaris Jenderal Petteri Taalas dari Organisasi Meteorologi Dunia (WMO).
WMO menambahkan panas yang berlebihan adalah salah satu peristiwa meteorologi yang paling mematikan. Sebuah penelitian baru-baru ini memperkirakan lebih dari 61.000 orang meninggal akibat panas selama musim panas yang memecahkan rekor di Eropa tahun lalu. (Z-10)
Terkini Lainnya
Gunung Etna di Italia Meletus Muntahkan Asap dan Debu
Apple Eropa Sediakan Perangkat Lunak Deteksi Kerusakan
IHSG Ditutup Menguat Lampaui 6.950
Sri Mulyani Laporkan Kondisi Ekonomi ke Presiden Jokowi
Negara-Negara di Eropa Selatan Cari Cara Atasi Obesitas Pada Anak
Prabowo: Israel akan Terkucilkan jika tidak Mau Gencatan Senjata
Yenny Santoso Raih Runner-Up 1 Mrs Globe
AS Laporkan Kasus Flu Burung Keempat
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Rupiah Menguat Seiring Gejolak Spekulasi Suku Bunga AS Turun
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap