Amerika Serikat Tidak Heran Jika Korea Utara Melakukan Uji Coba nuklir baru
![Amerika Serikat Tidak Heran Jika Korea Utara Melakukan Uji Coba nuklir baru](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/d400bf2ebb58865b104ae43705ab6bf0.jpg)
AMERIKA Serikat tidak akan terkejut jika Korea Utara melakukan uji coba nuklir lagi, menyusul peluncuran misil balistik antarbenua rezim tersebut minggu lalu, kata seorang pejabat senior Gedung Putih, Minggu (16/7).
"Saya sudah khawatir untuk beberapa waktu bahwa Korea Utara akan melakukan uji coba nuklir yang akan menjadi uji coba ketujuhnya dalam beberapa administrasi yang berbeda. Dan saya tetap khawatir tentang hal itu," Kata Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan kepada acara talk show CBS "Face the Nation".
"Saya tidak melihat adanya indikasi langsung bahwa itu akan terjadi," tambahnya.
Baca juga: Bersitegang dengan Iran, AS Kerahkan Jet Tempur F-16 ke Teluk
"Tetapi tidak akan mengherankan jika Korea Utara melanjutkan dengan uji coba nuklir lainnya terkait kemampuan misil balistik antarbenuanya."
Sullivan menekankan bahwa Pyongyang telah mulai menguji kapasitas nuklirnya beberapa tahun yang lalu dan "mereka terus mengujinya."
Baca juga: Kim Jong Un Puas dengan Uji Coba Kedua Rudal Antarbenua ICBM
Korea Utara mengatakan negara yang tertutup itu berhasil meluncurkan ICBM terbaru, dengan pemimpin Kim Jong Un secara pribadi mengawasi peluncuran tersebut.
Misil tersebut, Hwasong-18 berbahan bakar padat yang dilaporkan telah diuji coba hanya sekali sebelumnya, terbang sejauh 1.001 kilometer (622 mil) pada ketinggian maksimum 6.648 kilometer sebelum jatuh ke Laut Timur, juga dikenal sebagai Laut Jepang, dilaporkan Kantor Berita Pusat Korea.
Hubungan antara Korea Utara dan Korea Selatan berada pada titik terendah. Tahun lalu, Kim menyatakan negaranya sebagai kekuatan nuklir yang "tidak dapat diubah", dan telah meminta peningkatan produksi senjata, termasuk senjata nuklir taktis.
Perserikatan Bangsa-Bangsa, Amerika Serikat, dan sekutunya termasuk Prancis sangat mengutuk peluncuran hari Rabu, yang melanggar beberapa resolusi Dewan Keamanan PBB.
Meskipun demikian, Sullivan mengulangi tawaran Washington untuk perundingan dengan Pyongyang, dengan mengatakan bahwa administrasi Presiden Joe Biden "siap untuk duduk dan berbicara tanpa prasyarat tentang program nuklir mereka." (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Kim Jong Un Minta Ilmuwannya Membuat Senjata Nuklir Terkuat
Korea Utara Klaim Uji Coba Drone Nuklir Bawah Air
Korut Mulai Uji Coba Rudal Hwasong-15
AS, Jepang dan Korsel Kompak Ancam Korut
Uji Coba Nuklir Korea Utara Capai Rekor Terbanyak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap