visitaaponce.com

Iran Gantung 11 Orang Kaum Baluch atas Tuduhan Narkoba

Iran Gantung 11 Orang Kaum Baluch atas Tuduhan Narkoba
Seorang pengunjung menggunakan telepon untuk memotret fasad Kuil Api Yazd (Yazd Atash Bahram) di Iran tengah pada 4 Juli 2023.(AFP/Atta Kenare.)

IRAN menggantung 11 anggota kaum minoritas, Baluch, setelah dituduh terkait kasus narkoba dalam waktu 48 jam. LSM Hak Asasi Manusia Iran (IHR) pada Rabu (2/8/2023) mengatakan hal itu. Ini meningkatkan kewaspadaan masyarakat menjadi target yang tidak proporsional dalam serentetan eksekusi.

Sembilan orang Baluchi Iran dan dua warga Baluchi dari negara tetangga, Afghanistan, digantung antara pagi hari Minggu (30/7/2023) dan Selasa (1/8/2023) dini hari. Ini dikatakan IHR yang berbasis di Norwegia.

Baca juga: Tiga Tahun Derita: Keluarga Warga Jerman di Iran Menanti Kebenaran dan Kebebasan

Kelompok itu menambahkan bahwa mereka mencatat total 61 eksekusi di seluruh Iran pada Juli ketika Iran terus maju dengan lonjakan hukuman mati. Hukuman terbaru membuat negara itu tercatat menghukum mati 423 orang tahun ini.

Para pegiat menuduh Iran menggunakan hukuman mati sebagai alat untuk menyebarkan ketakutan ke seluruh penduduk setelah gerakan protes yang meletus September lalu atas kematian Mahsa Amini, 22. Wanita Iran-Kurdi itu ditahan karena diduga menghina republik Islam itu terkait aturan berpakaian ketat untuk wanita.

Baca juga: Saudi Tahan Kerabat Warga AS yang Gugat Pangeran MBS

IHR mengatakan bahwa sementara anggota minoritas Baluch--yang menganut aliran Islam Suni dan bukan Syiah yang dominan di Iran--hanya terdiri dari 2%-6% dari populasi, menyumbang sepertiga dari semua eksekusi pada 2022. Delapan pria Baluch dieksekusi atas tuduhan narkoba di penjara utama Zahedan, ibu kota provinsi Sistan-Baluchistan, antara 30 Juli dan 1 Agustus.

Pria Baluch lain dieksekusi atas tuduhan serupa pada 31 Juli di suatu penjara, kota Birjand, provinsi timur Khorosan. Mohammad Arbab, 30, dan Asadollah Amini, 32, dua warga negara Afghanistan dari etnis Baluch, dieksekusi diam-diam di Penjara Zabol di Sistan-Baluchistan pada 30 dan 31 Juli.

Baca juga: Pecatur Iran yang Tolak Pakai Hijab Dapat Kewarganegaraan Spanyol

Jumlah eksekusi di Iran atas tuduhan terkait narkoba turun drastis pada 2018 menyusul amendemen undang-undang anti-narkotika, tetapi melonjak lagi sejak 2021. IHR mengatakan hampir setengah dari 256 orang yang dieksekusi atas tuduhan terkait narkoba pada 2022 ialah anggota komunitas Baluch.

Setelah kematian Amini di Teheran, protes juga terjadi di Zahedan yang dipicu oleh kemarahan yang telah berlangsung lama atas diskriminasi terhadap minoritas Baluch. Awalnya, ini dipicu oleh dugaan pemerkosaan seorang gadis remaja oleh seorang petugas polisi di wilayah tersebut.

Baca juga: Iran Larang Festival Film karena Poster Aktris tanpa Jilbab

Kelompok hak asasi mengatakan demonstrasi itu menjadi sasaran tindakan keras mematikan oleh pasukan keamanan di wilayah termiskin Iran. Iran tergolong algojo terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok yang datanya tidak tersedia, menurut kelompok hak asasi Amnesty International. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat