visitaaponce.com

TANAH gundul besar di antara kanopi hutan terlihat dari atas pegunungan Carpathian Rumania. Tunggul-tunggul yang menancap di tanah mengingatkan pohon-pohon yang ditebang menjadi batang kayu dan ditumpuk di samping jalan tanah.

Insinyur kehutanan Gabriel Oltean telah berjuang melawan penebangan yang intens dan sering kali ilegal.  Dengan kameranya, ia menyiarkan langsung di YouTube banyak truk penebang kayu yang tak henti-hentinya lewat.

Dia mengatakan aksinya itu menyebabkan kejutan psikologis di antara penduduk setempat di gerbang wilayah Transylvania yang legendaris. Ujungnya, ada penyelidikan dan penyitaan kayu, meskipun belum ada hukuman pidana.

Baca juga: Dunia Memanas, Masa Depan AC semakin Cerah?

Orang-orang seperti dia berjuang untuk hutan yang menyelimuti pegunungan sepanjang 1.500 kilometer (900 mil) yang membentang di delapan negara. Hutan berada di wilayah yang seharusnya menjadi salah satu yang paling terpelihara di UE.

Pada kenyataannya, kurangnya penegakan hukum dan keuntungan besar di balik perusakan hutan membuahkan tekanan di Rumania. Sebagian besar masih disambut dengan ketidakpedulian di Polandia.

Baca juga: Hanya Empat Negara yang Berbuat Cukup Menghentikan Kebiasaan Merokok

"Hutan ini harus disakralkan. Kita harus melindungi tempat-tempat seperti itu," kata juru bicara Greenpeace Polandia, Marek Jozefiak, di desa Zatwarnica di tenggara negara itu.

"Kamu lihat bukit itu? Mereka sudah menebangnya. Itu seperti 50 meter (160 kaki) dari sarang beruang," kata Jozefiak. Ia mencatat hanya sekitar 150 beruang cokelat yang tersisa di Polandia.

Salah satu surga keanekaragaman hayati terakhir yang tersisa di Eropa, hutan Carpathian menjadi rumah bagi bison, lynx, serigala, dan kucing liar, bersama dengan sejumlah spesies burung seperti pelatuk berjari tiga atau burung hantu Ural. Hutan tua pegunungan itu juga penting untuk mitigasi perubahan iklim.

Di seluruh dunia, hutan menyerap jumlah bersih 7,6 miliar ton karbon dioksida atau 1,5 kali lipat dari emisi Amerika Serikat, menurut penelitian yang diterbitkan pada 2021 di jurnal Nature Climate Change. Namun, "Rata-rata kawasan hutan lebih dari lima lapangan sepak bola hilang karena penebangan kayu setiap jam di Carpathians," kata Greenpeace dalam laporan November lalu.

Bisnis yang menguntungkan 

Lebih dari separuh wilayah Carpathians berada di Rumania. Jangkauannya juga melewati Slovakia, Polandia, Ukraina, dan sebagian kecil Hungaria, Serbia, Republik Ceko, serta Austria.

Di atas kertas, ini salah satu kawasan paling terpelihara di UE. Namun, menurut laporan Greenpeace, hanya 1%-3% hutan yang dilindungi secara ketat di Polandia.

Badan kehutanan negara, yang bertanggung jawab untuk melindungi hutan dan menebang kayu, memiliki sebagian besar hutan. Pendapatannya meningkat 50% pada 2022 tahun ke tahun menjadi 15,2 miliar zlotys (3,4 miliar euro), 90% di antaranya berasal dari penjualan kayu. Agensi, "Mencoba untuk menggali uang sebanyak yang mereka bisa," kata Jozefiak.

Pada 2018, pengadilan tinggi Eropa memutuskan bahwa pemerintah Polandia melanggar hukum dengan menebang di Bialowieza, situs warisan dunia UNESCO yang merupakan hutan purba terbesar yang masih ada di Eropa. Pihak berwenang menanggapi tuduhan penebangan liar dengan menanam pohon baru. Aksi ini oleh para aktivis dianggap gagal untuk mengompensasi kerusakan ekologis.

Sebaliknya, pecinta lingkungan ingin melihat lebih banyak hutan dinyatakan sebagai taman nasional untuk perlindungan yang lebih baik. Greenpeace menyerukan kepada Uni Eropa untuk mengembangkan dan mendanai rencana aksi untuk melindungi pegunungan. "Kami ingin mencap Carpathians seperti Pegunungan Alpen. Carpathians juga harus terkenal," kata Jozefiak.

Polandia belum membuat satu pun taman nasional baru dalam lebih dari dua dekade karena undang-undang yang menurut otoritas lokal memveto. Bahkan pada saat yang sama, eksploitasi tidak dilarang.

Di Stuposiany, hutan negara bagian di Carpathians yang menjadi taman nasional, para pejabat mengatakan perlindungan sudah menjadi agenda utama. "Proses pemanenan kayu tidak berdampak negatif pada ekosistem hutan," kata kepala rimbawan Ewa Tkacz kepada AFP. Ia menambahkan, "Alam sangat kami sayangi."

Blokade penebangan

Namun, kepedulian terhadap pegunungan itu melahirkan protes, termasuk blokade penebangan yang diorganisasi oleh inisiatif warga. Andrzej Zbrozek, seorang guru biologi yang tinggal jauh di dalam hutan, mengatakan Carpathians menjadi semacam tanah pertanian, di bawah pemanenan kayu.

"Sulit bagi saya untuk menerima bahwa hutan yang telah saya jelajahi sepanjang hidup saya menjadi jauh lebih tidak berharga, menipis," kata pria berusia 53 tahun itu kepada AFP dengan latar belakang kicauan burung.

Zbrozek--bersuara lembut, mata bersemangat, rambut panjangnya diikat ke belakang menjadi ekor kuda--mengatakan dia berjuang untuk menanamkan kepedulian terhadap Carpathians kepada murid-muridnya, termasuk anak-anak rimbawan, pemburu, dan petani. "Mereka sudah terbiasa. Mereka tidak melihatnya, mereka tidak bisa menghargai alam di sekitar mereka. Kami tidak menyadari apa yang hilang dari kami," tambahnya sambil menyalahkan penebangan yang juga memperburuk efek banjir.

Slovakia juga dilewati kawasan Carpathians--terbesar kedua setelah Rumania--juga mulai peduli terhadap lingkungan. Ahli geografi Mikulas Huba mengatakan bahwa meskipun di atas kertas tutupan hutan melebihi 40% wilayah Slovakia. Ini bukan lagi hutan, tetapi sering kali merupakan lokasi penebangan atau semak-semak.

Kamera pengintai

Di Rumania timur, jauh di Carpathians di komune Ghimes-Faget, insinyur hutan Oltean sia-sia mencari pohon yang dia tandai dua tahun yang lalu. Namun metode tersebut--yang masih digunakan untuk melacak penebangan liar--tidak efisien dengan beberapa penandaan yang memudar seiring waktu atau menjadi tertutup resin.

"Jika saya tidak dapat menemukan mereka (pohon yang ditandai), apa yang dapat Anda harapkan dari seorang inspektur penjaga hutan yang diteleportasi ke sini dari tempat lain untuk menemukan masalah dan kemungkinan pelanggaran hukum?" tanya pria berusia 32 tahun itu.

Hutan sebagian besar dilestarikan di bawah rezim diktator komunis Nicolae Ceausescu yang menggunakannya sebagai tempat berburu. Pihak berwenang telah lama berjuang untuk menghentikan pembalakan liar yang merajalela setelah kematiannya pada 1989.

Sekitar 80 juta meter kubik kayu ditebang secara ilegal antara 1990 dan 2011, menurut perkiraan Pengadilan Auditor Rumania sejak 2013. Saat ini, hutan mencakup 6,6 juta hektare atau sepertiga luas negara sedangkan industri kayu diperkirakan bernilai hampir 10 miliar euro atau 4,5% dari PDB negara, menurut raksasa akuntansi PwC.

Kayu potong digunakan sebagai kayu bakar, terutama di daerah perdesaan, atau diekspor ke pasar furnitur internasional dan dikerjakan sendiri. Meskipun sulit mendapatkan angka pasti, World Wildlife Fund (WWF) memperkirakan berdasarkan pemeriksaan di tempat bahwa sepertiga dari konvoi yang membawa kayu tergolong ilegal. Diperingatkan oleh kelompok aktivis, Komisi Eropa meluncurkan prosedur pelanggaran pada awal 2020 yang dapat menyebabkan Rumania menghadapi sanksi keuangan.

Untuk melacak para penjarah dengan lebih baik, alat digital, yang disebut Sumal, diterapkan pada 2014. Sejak itu upaya itu telah ditingkatkan. Mantan menteri lingkungan Barna Tanczos menyebutnya sebagai sistem paling canggih di Eropa.

Pengangkut harus mengunggah foto yang menunjukkan jumlah kayu yang keluar dari hutan ke dalam aplikasi sehingga dapat diperiksa muatannya saat mencapai gudang. Namun kelompok kriminal masih sering berhasil menghindari pemeriksaan ini dengan mengatur beberapa angkutan dengan satu pemberitahuan otorisasi.

Hanya sebagian kecil yang disita. Tahun lalu, hampir 90.000 meter kubik kayu disita, menurut Kementerian Lingkungan Hidup.

Jadi pemerintah memutuskan untuk melangkah lebih jauh. Pada Juni, parlemen mengesahkan undang-undang untuk mewajibkan kamera di jalan hutan. Pada 2024, 350 kamera pertama akan dikerahkan.

Korupsi 

Agar dapat mencegat tersangka, diperlukan perangkat lunak yang mampu memberi peringatan secara real time, kata pakar WWF Romania Radu Melu. "Kalau tidak, truk-truk melewati kamera video, gambarnya direkam dan diarsipkan, tetapi kemudian dihapus setelah jangka waktu tertentu tanpa terjadi apa-apa," katanya.

Pemerintah berencana menerapkan sistem pengawasan canggih dengan citra satelit, drone, dan pesawat terbang di atas wilayah tersebut. Investasi sebesar 46 juta euro dibiayai oleh dana Eropa.

Bagi Oltean juga, hanya teknologi yang memungkinkan untuk melawan penebangan. Kelompok kriminal sering mendapat keuntungan dari keterlibatan dalam administrasi kehutanan yang korup, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa skandal besar dalam beberapa tahun terakhir.

"Jelas bagi saya bahwa keterlibatan manusia harus dikurangi," katanya. "Tidak peduli seberapa baik Anda berteman dengan polisi yang menangkap Anda, jika kecepatan Anda tercatat di radar, tidak ada yang dapat Anda lakukan."

Di wilayahnya di Ghimes, rimbawan Petre Oltean--yang tidak berhubungan dengan Gabriel Oltean--melihat perang melawan penebangan semakin cepat berkat mobilisasi orang-orang yang kompeten dan kedatangan ranger yang lebih muda, dengan mentalitas yang berbeda.

Namun mereka yang berperang terkadang melakukannya dengan mempertaruhkan nyawa mereka. Serangan terhadap aktivis dan penjaga hutan tercatat. Dua di antara mereka tewas pada 2019. (Z-2)