Australia Buru 19 Pelaku Pedofil Internasional
![Australia Buru 19 Pelaku Pedofil Internasional](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/6d3cd0bcbae3ebc217100d34576580cc.jpg)
OTORITAS Australia telah mengumumkan tuduhan pelecehan seksual terhadap anak yang menjerat 19 orang. Penyelidikan ini berbekal informasi dari Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) yang telah mengungkap jaringan pedofil internasional.
Komandan Polisi Federal Australia Helen Schneider mengatakan pada Selasa (8/6) bahwa 13 anak telah diselamatkan dari jaringan tersebut. Para pelaku menggunakan enkripsi dan cara lain untuk berbagi materi eksploitasi anak di laman gelap.
“Penjahat yang menggunakan enkripsi dan laman gelap merupakan tantangan bagi penegakan hukum, tetapi Operasi Bakis menunjukkan bahwa ketika kita bekerja sama, kita dapat membawa tersangka pelaku ke pengadilan,” kata Schneider.
Baca juga : Di Satu Keuskupan Agung di AS, 600 Anak Dilecehkan Selama Beberapa Dekade
Menurut dia materi pelecehan anak adalah kejahatan yang mengerikan, dan upaya yang dilakukan oleh tersangka pelaku untuk menghindari pengawas penegak hukum. Sebagian besar tersangka, berusia antara 32 dan 81 tahun, memiliki karir di bidang komputer dan internet.
Beberapa terdakwa diduga memproduksi sendiri materi pelecehan seksual terhadap anak. Dua pria asal Australia, termasuk seorang pegawai negeri di Australian Capital Territory, telah divonis dan dijatuhi hukuman penjara sementara yang lainnya sedang menunggu persidangan.
Baca juga : Jerman Identifikasi 439 Tersangka Paedofil dalam Pornografi Anak
Polisi Australia mulai menyelidiki jaringan tersebut setelah dua agen FBI yang menyelidiki pelanggaran pelecehan seksual anak ditembak mati pada 2021. Agen khusus FBI Daniel Alfin dan Laura Schwartzenberger tewas saat menjalankan surat perintah penggeledahan di apartemen Florida milik pekerja TI berusia 55 tahun, David Lee Huber.
Pihak berwenang di AS telah melakukan 79 penangkapan dan menghukum 43 orang sejauh ini sebagai bagian dari penyelidikan mereka. “Kompleksitas dan anonimitas dari platform ini berarti tidak ada lembaga atau negara yang dapat melawan ancaman ini sendirian,” kata Atase Hukum FBI Nitiana Mann.
“Saat kami terus membangun jembatan melalui kolaborasi dan kerja tim, kami dapat memastikan orang baik menang dan orang jahat kalah.”
Penangkapan terbaru terjadi seminggu setelah pihak berwenang Australia mendakwa seorang mantan pekerja penitipan anak berusia 45 tahun dengan pelecehan seksual terhadap 91 anak dalam apa yang digambarkan sebagai salah satu kasus pelecehan seks anak terburuk dalam sejarah negara itu. (Aljazeera/Z-4)
Terkini Lainnya
Instagram paling Dimanfaatkan Jaringan Pelecehan Seksual Anak
Di Satu Keuskupan Agung di AS, 600 Anak Dilecehkan Selama Beberapa Dekade
Diduga Idap Pedofilia, Ibu Muda di Jambi Lecehkan Belasan Anak
Polri Didorong Jerat Pornografi Anak dengan UU TPKS
Kembangkan Kasus Kejahatan Seksual Daring pada Anak, Polda DIY Ringkus 7 Pelaku
Kementerian PPPA Pastikan Kawal Dugaan Kasus Kekerasan Anak di Padang
Mayat Bayi Laki-laki Ditinggalkan di Wiper Kaca Mobil Seorang Dokter di Bogor
Anak Bertanya tentang Kasus Kekerasan, Menteri PPPA Menjawab
Ayah Bunda, Edukasi Seks pada Anak Bisa Cegah Kejahatan Seksual
Cabuli 6 Bocah, 2 Kuli Bangunan Diancam Penjara 15 Tahun
Tingkatkan Kepedulian Masyarakat untuk Cegah Kekerasan pada Anak
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap