visitaaponce.com

Junta Militer Niger Tunjuk Ali Mahaman Lamine Zeine sebagai Perdana Menteri

Junta Militer Niger Tunjuk Ali Mahaman Lamine Zeine sebagai Perdana Menteri
Juru bicara junta militer Niger Kolonel Mayor Amadou Abdramane mengumumkan Ali Mahaman Lamine Zeine sebagai perdana menteripenunjukan(AFP/HO Ostr)

JUNTA militer Niger menunjuk Ali Mahaman Lamine Zeine sebagai perdana menteri (PM). Sebelumya, dia menjabat sebagai Direktur Kabinet pada 2001, kemudian menjadi Menteri Keuangan pada 2002 di bawah mantan presiden Mamadou Tandja. Dia menjabat sebagai menteri keuangan sampai Tandja digulingkan dalam kudeta pada 2010.

Dalam pernyataan resmi pada Senin (7/8), selain penetapan PM baru, Juru Bicara Komite Nasional untuk Penyelamatan Rakyat (CNSP) Kolonel Mayor Amadou Abdramane juga menunjuk Letnan Kolonel Habibou Assoumane sebagai komandan baru pengawal presiden Niger.

Sementara itu negara-negara Afrika Barat dan kekuatan global berharap masih ada peluang untuk mediasi dengan para pemimpin kudeta menjelang KTT ECOWAS pada Kamis (10/8), untuk membahas kemungkinan intervensi militer untuk memulihkan demokrasi di Niger.

Baca juga : Pejabat AS Lakukan Pembicaraan 'Sulit' dengan Pemimpin Kudeta Niger

"Mereka sedang mencari pembicaraan untuk mencoba dan menemukan jalan keluar lain dari ini, dan satu saran adalah delegasi ECOWAS lainnya dapat dikirim ke Niger. Saat ini tampaknya waktunya untuk diplomasi, bukan intervensi militer segera," kata Catherine Norris Trent dari FRANCE 24 melaporkan dari Cotonou, Benin.

Selain Niger, ECOWAS saat ini juga menghadapi masalah internal yang mendesak termasuk inflasi yang tinggi dan perang berkelanjutan melawan terorisme.

Baca juga : Junta Niger Ancam Serang ECOWAS Jika Intervensi Secara Militer

"(Para kritikus mengatakan) presiden harus mencari cara diplomatik untuk mengurangi masalah yang terjadi di Niger dan tidak melakukan intervensi militer. Nigeria tidak mampu melakukannya sekarang," kata koresponden FRANCE 24 Chinwe Ossondu, di Lagos, Nigeria.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, diplomasi adalah pilihan terbaik bagi masyarakat internasional untuk menangani krisis kudeta di Niger

"Diplomasi tentu saja merupakan cara yang lebih disukai untuk menyelesaikan situasi ini. Cara ini adalah pendekatan ECOWAS saat ini. Ini adalah pendekatan kami," katanya.

Ia mengacu pada blok Afrika Barat di tengah upaya untuk mengembalikan presiden terpilih secara demokratis Mohamed Bazoum, yang ditahan pekan lalu.

Blinken menolak mengomentari kemungkinan penarikan tentara AS dari Niger. Diplomat peringkat kedua AS Victoria Nuland juga telah bertemu dengan para pemimpin militer Niger pada Senin (7/8), untuk mendesak pembatalan kudeta.

Tetapi dia melaporkan tidak ada kemajuan sehari setelah junta mengabaikan ultimatum dari blok Afrika Barat. Nuland, yang merupakan Wakil Menteri Luar Negeri AS mengatakan telah bertemu selama lebih dari dua jam dengan para kepala militer yang pada 26 Juli menggulingkan Mohamed Bazoum.

Dia mengatakan para pemimpin kudeta menolak untuk membiarkan dia bertemu dengan presiden yang digulingkan. Pembicaraan itu, kata dia, berlangsung sangat jujur dan kadang-kadang cukup sulit memecahkan solusi.

Nuland mengaku telah menawarkan sejumlah opsi untuk keluar dari krisis dan memulihkan hubungan dengan AS. 

"Ini adalah percakapan pertama di mana AS menawarkan jasa baiknya jika ada keinginan dari pihak yang bertanggung jawab atas hal ini untuk kembali ke tatanan konstitusional," katanya. (FRANCE24/AFP//Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat