visitaaponce.com

Ancam Bunuh Biden, Pria Asal Utah Ditembak Mati FBI

Ancam Bunuh Biden, Pria Asal Utah Ditembak Mati FBI
FBI melumpuhkan seorang pria yang mengancam akan membunuh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.(AFP)

SEORANG pria asal Utah, Amerika Serikat, Craig Deleeuw Robertson mengancam akan membunuh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden. Dia pun berhasil dilumpuhkan hingga tewas oleh FBI di kediamannya, Provo, selatan Salt Lake City pada Rabu (9/8).

"Agen khusus sedang mencoba memberikan surat perintah di rumah Craig Deleeuw Robertson di Provo, selatan Salt Lake City, ketika penembakan terjadi pada pukul 6:15 pagi," kata FBI dalam sebuah pernyataan.

Robertson mempersenjatai diri dengan sejumlah senapan menghalau petugas FBI yang membawa surat perintah penangkap. Sebelumnya dia mengunggah secara daring pernyataan akan membunuh Biden ketika datang ke Utah menggunakan senapan jenis m24.

Baca juga: Sedikitnya 6 Orang Tewas dalam Kebakaran di Hawaii

Biden dijadwalkan terbang ke Utah pada Rabu sore dan mengunjungi rumah sakit Urusan Veteran di Salt Lake City pada Kamis untuk membicarakan tentang PACT Act, tunjangan veteran. Dia juga berencana mengadakan penggalangan dana pemilihan ulang.

"Unggahan Robertson menunjukkan dia memiliki senapan sniper jarak jauh dan banyak senjata lainnya, serta perlengkapan kamuflase yang dikenal sebagai setelan ghillie," kata penyelidik dalam catatan pengadilan.

Baca juga: Biden Serukan Pembebasan Segera Presiden Niger

Robertson didakwa dengan tiga tuduhan kejahatan, termasuk membuat ancaman terhadap presiden, dokumen pengadilan menunjukkan. Robertson menyebut dirinya sebagai MAGA Trumper, mengacu pada slogan Make America Great Again mantan Presiden Donald Trump.

Robertson juga merujuk pada pembunuhan presiden dan membuat daftar panjang ancaman daring lainnya, termasuk terhadap pejabat penegak hukum yang mengawasi kasus pengadilan terhadap Trump, seperti Jaksa Distrik Manhattan Alvin Bragg, Jaksa Agung AS Merrick Garland, dan Jaksa Agung New York Letitia James.

“Waktunya tepat untuk satu atau dua pembunuhan presiden. Pertama Joe lalu Kamala!!!,” tulis Robertson dalam unggahan Facebook pada September 2022.

Tidak ada pengacara yang terdaftar untuk Robertson dalam dokumen pengadilan dan anggota keluarga Robertson tidak dapat segera dihubungi untuk memberikan komentar melalui nomor telepon yang tersedia untuk umum.

FBI mendapat informasi tentang ancaman Bragg dari Truth Social pada Maret, setelah Robertson mengunggah pesan 'menunggu di garasi parkir gedung pengadilan untuk melubangi dahinya". Akunnya sejak itu telah ditangguhkan dari platform yang dibuat oleh Trump.

Tidak ada rincian lebih lanjut yang segera dirilis tentang penembakan tersebut, yang sedang ditinjau oleh FBI. Di Provo, kediaman Robertson, penegakan hukum terlihat masuk dan keluar dengan mengeluarkan barang-barang.

Sebuah jendela pecah terlihat di sebelah pintu dan tirai di dalamnya miring. Jalan menuju rumah itu diblokir oleh polisi. Rumah itu tidak jauh dari gedung pertemuan Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, dengan Pegunungan Wasatch menjulang di latar belakang.

Biden sedang dalam perjalanan ke Amerika Serikat bagian Barat, dan dijadwalkan terbang ke Salt Lake City setelah menghabiskan hari Rabu di New Mexico, di mana dia berbicara di sebuah pabrik yang akan memproduksi menara angin. (Al Arabiya/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat