visitaaponce.com

AS Kecam Serangan Water Cannon Kapal Tiongkok ke Kapal Filipina

AS Kecam Serangan 'Water Cannon' Kapal Tiongkok ke Kapal Filipina
Kapal Penjaga Pantai Tiongkok menembakkan water cannon ke arah kapal Filipina di perairan Laut China Selatan.(PCG/AFP)

KEPALA Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin III, mengutuk serangan water cannon yang ditembakkan Kapal Penjaga Pantai Tiongkok ke Kapal Penjaga Pantai Filipina di sekitar Beting Ayungin di Laut China Selatan.

Lloyd Austin III menekankan bahwa AS akan mendukung hak hukum yang akan ditempuh Filipina, untuk beroperasi secara bebas di domain maritim negara mereka.

Orang nomor satu di institusi pertahanan AS dikabarkan telah menghubungi langsung Menteri Pertahanan (Menhan) Filipina Gilberto Teodoro Jr, untuk membahas situasi tersebut.

Baca juga: Biden Batasi Investasi Teknologi di Tiongkok dengan Alasan Keamanan

Lloyd Austin III secara lugas mengungkapkan ketidaksetujuannya atas campur tangan Tiongkok dengan misi pemasokan Filipina ke Ayungin Shoal, yang juga dikenal sebagai Second Thomas Shoal.

Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder, merilis sebuah pernyataan untuk merinci panggilan telepon antara Teodoro jr dan Llyod Austin III.

Dukung Langkah AS Tegur Tiongkok

Menanggapi hal ini, Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) meminta negara-negara dunia termasuk Indonesia, untuk mendukung langkah berani Amerika Serikat dalam menegakkan kedaulatan suatu negar dari gangguan negara lain, seperti Tiongkok.

Peniti senior CENTRIS, AB Solissa menyebut sikap AS dalam merespons ‘aksi ugal-ugalan’ Tiongkok, patut diapresiasi, didukung dan diikuti oleh seluruh bangsa serta negara di dunia. 

"Sama halnya dengan Brigadir Jenderal Pat Ryder, CENTRIS juga mengutuk penggunaan meriam air dan manuver berbahaya lainnya oleh Penjaga Pantai Tiongkok, yang membahayakan keselamatan kapal dan awak Filipina," kata AB Solissa kepada Wartawan, Minggu, (13/8).

Baca juga: Tiongkok Perintahkan Filipina Pindahkan Patoknya di Laut China Selatan

Apalagi, lanjut AB Solissa, Pentagon memastikan banyak megara yang mengungkapkan keprihatinan tentang kegiatan operasional Beijing yang tidak aman ini, dan aksi Tiongkok telah merusak status quo dan secara langsung mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan maritim internasional.

Pentagon juga memastikan kedua pejabat pertahanan masing-masing negara, telah menyatakan komitmen bersama untuk menegakkan tatanan berbasis aturan dan menjaga hak Filipina untuk terlibat dalam kegiatan maritim yang sah, sesuai dengan putusan pengadilan arbitrase tahun 2016.  

“Sikap keras AS dapat kita baca melalui cuitan Lloyd Austin III di Twitter pribadinya yang mengungkap kerja sama aliansi Amerika Serikat-Filipina, dimana Negeri Paman Sam akan mendukung hak Filipina untuk beroperasi secara bebas di domain maritim,” ungkap AB Solissa.

Baca juga: Indonesia Diharapkan Mampu Ajak Tiongkok Semai Perdamaian di Laut China Selatan

Kepala Pertahanan AS juga menegaskan kembali cakupan Perjanjian Pertahanan Bersama (MDT), yang menyatakan bahwa itu tidak hanya mencakup kapal publik Filipina tetapi juga pesawat terbang, angkatan bersenjata, dan aset penjaga pantai di kawasan Pasifik, termasuk Laut China Selatan.

Amerika Serikat memandanh setiap agresi bersenjata terhadap Filipina atau Amerika Serikat di Wilayah Pasifik akan dianggap sebagai ancaman bersama, yang mendorong kedua negara untuk merespons secara kooperatif sejalan dengan proses konstitusi masing-masing.

Baca juga: Dua Pesawat AS dan Tiongkok Bersitegang di Langit LCS

“CENTRIS memandang Indonesia dan negara-negara dunia bersatu padu melawan agresi Tiongkok ini. Jangan lupa Beijing pernah melecehkan kedaulatan kita di Natuna. Satu kata, lawan!,” pungkas AB Solissq.

Seperti diberitakan, Kapa Penjaga Pantai Tiongkok menembakkan meriam air ke Kapal Penjag Pantai Filipina  yang mengawal kapal pemasok menuju BRP Sierra Madre dekat Ayungin Shoal pada 5 Agustus 2023 lalu.

Insiden ini menandai eskalasi terbaru di Laut Filipina Barat, dan hal ini juga pernah dilakukan Beijing kepada Indonesia dan negara-negara lainnya yang wilayahnya bersinggungan dengan Tiongkok. (S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat