AS Kecam Serangan Water Cannon Kapal Tiongkok ke Kapal Filipina
![AS Kecam Serangan 'Water Cannon' Kapal Tiongkok ke Kapal Filipina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/2cd83c52dc77111db78163f441b024dc.jpg)
KEPALA Pertahanan Amerika Serikat (AS), Lloyd Austin III, mengutuk serangan water cannon yang ditembakkan Kapal Penjaga Pantai Tiongkok ke Kapal Penjaga Pantai Filipina di sekitar Beting Ayungin di Laut China Selatan.
Lloyd Austin III menekankan bahwa AS akan mendukung hak hukum yang akan ditempuh Filipina, untuk beroperasi secara bebas di domain maritim negara mereka.
Orang nomor satu di institusi pertahanan AS dikabarkan telah menghubungi langsung Menteri Pertahanan (Menhan) Filipina Gilberto Teodoro Jr, untuk membahas situasi tersebut.
Baca juga: Biden Batasi Investasi Teknologi di Tiongkok dengan Alasan Keamanan
Lloyd Austin III secara lugas mengungkapkan ketidaksetujuannya atas campur tangan Tiongkok dengan misi pemasokan Filipina ke Ayungin Shoal, yang juga dikenal sebagai Second Thomas Shoal.
Sekretaris Pers Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder, merilis sebuah pernyataan untuk merinci panggilan telepon antara Teodoro jr dan Llyod Austin III.
Dukung Langkah AS Tegur Tiongkok
Menanggapi hal ini, Center for Indonesian Domestic and Foreign Policy Studies (CENTRIS) meminta negara-negara dunia termasuk Indonesia, untuk mendukung langkah berani Amerika Serikat dalam menegakkan kedaulatan suatu negar dari gangguan negara lain, seperti Tiongkok.
Peniti senior CENTRIS, AB Solissa menyebut sikap AS dalam merespons ‘aksi ugal-ugalan’ Tiongkok, patut diapresiasi, didukung dan diikuti oleh seluruh bangsa serta negara di dunia.
"Sama halnya dengan Brigadir Jenderal Pat Ryder, CENTRIS juga mengutuk penggunaan meriam air dan manuver berbahaya lainnya oleh Penjaga Pantai Tiongkok, yang membahayakan keselamatan kapal dan awak Filipina," kata AB Solissa kepada Wartawan, Minggu, (13/8).
Baca juga: Tiongkok Perintahkan Filipina Pindahkan Patoknya di Laut China Selatan
Apalagi, lanjut AB Solissa, Pentagon memastikan banyak megara yang mengungkapkan keprihatinan tentang kegiatan operasional Beijing yang tidak aman ini, dan aksi Tiongkok telah merusak status quo dan secara langsung mengancam perdamaian serta stabilitas kawasan maritim internasional.
Pentagon juga memastikan kedua pejabat pertahanan masing-masing negara, telah menyatakan komitmen bersama untuk menegakkan tatanan berbasis aturan dan menjaga hak Filipina untuk terlibat dalam kegiatan maritim yang sah, sesuai dengan putusan pengadilan arbitrase tahun 2016.
“Sikap keras AS dapat kita baca melalui cuitan Lloyd Austin III di Twitter pribadinya yang mengungkap kerja sama aliansi Amerika Serikat-Filipina, dimana Negeri Paman Sam akan mendukung hak Filipina untuk beroperasi secara bebas di domain maritim,” ungkap AB Solissa.
Baca juga: Indonesia Diharapkan Mampu Ajak Tiongkok Semai Perdamaian di Laut China Selatan
Kepala Pertahanan AS juga menegaskan kembali cakupan Perjanjian Pertahanan Bersama (MDT), yang menyatakan bahwa itu tidak hanya mencakup kapal publik Filipina tetapi juga pesawat terbang, angkatan bersenjata, dan aset penjaga pantai di kawasan Pasifik, termasuk Laut China Selatan.
Amerika Serikat memandanh setiap agresi bersenjata terhadap Filipina atau Amerika Serikat di Wilayah Pasifik akan dianggap sebagai ancaman bersama, yang mendorong kedua negara untuk merespons secara kooperatif sejalan dengan proses konstitusi masing-masing.
Baca juga: Dua Pesawat AS dan Tiongkok Bersitegang di Langit LCS
“CENTRIS memandang Indonesia dan negara-negara dunia bersatu padu melawan agresi Tiongkok ini. Jangan lupa Beijing pernah melecehkan kedaulatan kita di Natuna. Satu kata, lawan!,” pungkas AB Solissq.
Seperti diberitakan, Kapa Penjaga Pantai Tiongkok menembakkan meriam air ke Kapal Penjag Pantai Filipina yang mengawal kapal pemasok menuju BRP Sierra Madre dekat Ayungin Shoal pada 5 Agustus 2023 lalu.
Insiden ini menandai eskalasi terbaru di Laut Filipina Barat, dan hal ini juga pernah dilakukan Beijing kepada Indonesia dan negara-negara lainnya yang wilayahnya bersinggungan dengan Tiongkok. (S-4)
Terkini Lainnya
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Kemauan Pemerintah Urusi Serangan Ransomware di PDNS 2 Dinilai Rendah
Pernyataan Panglima Soal Multifungsi TNI Dinilai Berbahaya
Prodi HI UKI Bersama DPR RI Diskusikan Aturan Intelijen di Indonesia
Draf RUU TNI Pastikan TNI Bisa Duduki Jabatan Sipil Tapi Harus Mundur
DPR RI dan Pemerintah Bahas Kerja Sama Pertahanan dengan 4 Negara
Prabowo Subianto Ingin TNI-Polri Bantu Wujudkan Tujuan Nasional
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap