Tiongkok Desak Jepang Transparan soal Air Limbah Nuklir
![Tiongkok Desak Jepang Transparan soal Air Limbah Nuklir](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/61394de92c12a591e70b4d35dba0a561.jpg)
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mendesak Jepang memberikan penjelasan yang jujur terkait aksi pembuangan air limbah radioaktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima pada momen KTT ASEAN dan KTT ASEAN Plus Three (APT).
"Kami mengetahui ada laporan media soal Jepang yang mengatakan akan menjelaskan mengenai pembuangan limbah tersebut ke negara lain dalam pertemuan ASEAN Plus Three. Kami berharap Jepang mau menghadapi permohonan dunia internasional dan menjelaskan posisinya dengan tulus dan berdasarkan ilmu pengetahuan," kata Mao Ning dalam konferensi pers di Beijing,
Tiongkok, Rabu (6/9).
Ia berharap pemerintah Negeri Sakura bisa transparan terkait kebijakan tersebut. Selama ini, Jepang membuat istilah sendiri yang menyebut air limbah telah diolah dan mengatakan konsentrasi tritium dalam air tersebut sudah memenuhi standar.
Baca juga: KTT ASEAN Plus Three Bahas Limbah Fukushima hingga Uji Coba Rudal Balistik
"Itu untuk memberikan kesan bahwa hanya tritium saja yang menjadi zat radioaktif sehingga air yang terkontaminasi nuklir tidak berbahaya. Namun narasi ini sulit menipu komunitas internasional. Kami harap Jepang tidak terus meremehkan atau menutupi dampak buruk dari pembuangan air limbah tersebut," tegasnya.
Mao Ning menjelaskan, meski dengan berbagai upaya pemurnian, air limbah Fukushima masih tetap mengandung berbagai bahan radioaktif seperti karbon-14, kobalt-60, strontium-90, iodin-129 dan kaesium-137.
Baca juga: Ketua IAEA Sebut Air Limbah Fukushima tidak Berbahya
"Apapun nama yang diberikan Jepang pada air tersebut, zat radioaktif itu tidak akan hilang dengan sendirinya," tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Jepang melalui operator Tokyo Electric Power Company (TEPCO) membuang 1,3 juta ton air limbah nuklir ke laut. Mereka harus melakukan itu karena sudah kehabisan kapasitas penyimpanan dan untuk mencegah air itu tumpah ke daratan jika terjadi bencana. (Z-11)
Terkini Lainnya
Wapres : Pengolahan Limbah Jadi Kunci Keberlanjutan Lingkungan
Limbah Fesyen Hantui Dunia, Busana Daur Ulang Semakin Diminati
Masyarakat Diminta Peduli Pengelolaan Limbah B3
DLH DKI Imbau Penyelenggaraan Kurban Secara Ramah Lingkungan
Potensi Limbah Popok Indonesia, Lebih dari 3.000 Ton Per Hari
Aktivis Lingkungan Nyatakan Program Citarum Harum telah Gagal
Komentar Jahat Penggemar jadi Penyebab Putusnya Karina Aespa dan Lee Jae Wook, Benarkah?
PLTN Jepang Kembali Lepaskan Air Olahan Radioaktif ke Laut
PBHI dan Ekomarin Gugat Jepang karena Buang Limbah Nuklir ke Laut
Jepang Panggil Dubes Tiongkok Minta Hentikan Tindakan Provokatif Warganya Terkait Limbah Nuklir
Jepang Buang Air Limbah Radioaktif Fukushima ke Laut Mulai 24 Agustus
Limbah PLTN Fukushima Ancam Lingkungan dan Manusia
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap