visitaaponce.com

Paraguay Gunakan Podium PBB untuk Dukung Taiwan

Paraguay Gunakan Podium PBB untuk Dukung Taiwan
Presiden Paraguay Santiago Pena(AFP/ANGELA WEISS)

PRESIDEN Paraguay Santiago Pena menegaskan kembali komitmennya terhadap Taiwan. Dia mengampanyekan dukungan berkelanjutan negaranya terhadap negara yang diklaim sebagai bagian dari Tiongkok itu.

“Pemerintah Paraguay menyatakan dukungannya kepada Republik Tiongkok, Taiwan, untuk menjadi bagian komprehensif dari sistem PBB,” ujarnya di mimbar Debat Umum PBB, Amerika Serikat (AS), Selasa (19/9)

Taiwan belum menjadi bagian dari Debat Umum PBB sejak 1971 ketika resolusi PBB mengakui Beijing sebagai pemerintah Tiongkok. Kemenangan Komunis dalam perang saudara di Tiongkok telah mendorong Partai Nasionalis Tiongkok, atau Kuomintang, beralih ke Taiwan, sehingga menimbulkan persaingan klaim pada saat itu.

Baca juga: Ratusan Jet dan Kapal Perang Tiongkok Kepung Taiwan

Paraguay adalah satu-satunya negara di Amerika Selatan yang mengakui Taiwan sebagai sekutu diplomatik formal. Berdasarkan prinsip Satu Tiongkok, Beijing menganggap Taiwan sebagai wilayah mereka dan menolak hubungan dengan negara mana pun yang memelihara hubungan diplomatik dengan pulau tersebut.

Oleh karena itu, Taiwan hanya memiliki 12 sekutu resmi di dunia, turun dari 13 sekutu setelah Honduras memutuskan hubungan pada Maret lalu.

Pena, yang dilantik bulan lalu, juga menyerukan reformasi untuk memperkuat PBB dan meningkatkan kemampuan organisasi itu dalam menanggapi krisis global.

Baca juga: Topan Haikui Semakin Mendekat, Taiwan Evakuasi Ribuan Orang

“Kurangnya hasil yang nyata, ketidakefektifan yang dirasakan lembaga-lembaga multilateral, dan kesulitan dalam mengatasi permasalahan global dengan cara yang efektif telah menimbulkan rasa frustrasi dan semakin meningkatkan kesadaran bahwa kepentingan nasional harus diutamakan daripada kerja sama multilateral,” ujarnya.

Ia juga mengecam intervensi beberapa negara terhadap urusan negara lain. 

“Akibatnya, kita melihat meningkatnya tingkat ketidakpercayaan antar negara yang membuat kerja sama dan kemauan untuk berkomitmen demi kebaikan bersama menjadi sulit,” tutupnya. (Aljazeera/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat