Puluhan Pasien Diabetes di Pakistan Buta setelah Diberi Obat Kanker
![Puluhan Pasien Diabetes di Pakistan Buta setelah Diberi Obat Kanker](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/8bf1c2151ddebf64f41f9645ddfdae94.jpg)
PULUHAN pasien diabetes di Pakistan menderita kehilangan penglihatan setelah diberi Avastin yang seharusnya diperuntukkan untuk penanganan kanker.
Dua orang di balik penyediaan obat tersebut, Avastin, telah ditangkap dan 12 inspektur pemerintah ditangguhkan setelah penyelidikan menemukan obat tersebut dikemas dalam lingkungan yang tidak higienis, menurut polisi dan otoritas kesehatan.
“Sampai saat ini, suntikan tersebut telah berdampak parah pada penglihatan 68 pasien di Punjab,” kata juru bicara departemen kesehatan provinsi tersebut, yang menolak disebutkan namanya.
Baca juga : Pasien Kanker tidak Disarankan Konsumsi Obat Herbal, Ini Alasannya
Setidaknya 12 orang dilaporkan mengalami kebutaan total.
“Kami hanya bisa menilai sejauh mana dampak buruk yang ditimbulkan oleh suntikan tersebut setelah infeksinya benar-benar diobati,” tambah juru bicara tersebut.
Baca juga : Polisi India Bekuk Pegawai Perusahaan Obat Batuk Penyebab Kematian Anak
Disediakan oleh perusahaan farmasi Swiss Roche, Avastin terutama diresepkan untuk pengobatan kanker, namun di Pakistan obat ini diberikan secara off-label kepada pasien diabetes untuk memblokir pertumbuhan pembuluh darah abnormal di mata.
Obat ini hadir dalam dosis 100mg, namun dibagi dan dikemas ulang secara lokal menjadi dosis yang lebih kecil sebagai pilihan berbiaya rendah untuk mengobati kondisi mata tertentu.
Karsten Kleine, juru bicara Roche di Swiss, mengatakan kepada AFP bahwa obat tersebut tidak disetujui untuk digunakan pada mata.
“Roche mengutuk keras tindakan kriminal pemalsuan ini dan melakukan segala daya untuk bekerja sama dengan pihak berwenang guna melindungi pasien dari pemalsuan,” kata Kleine dalam sebuah pernyataan.
Kementerian Kesehatan provinsi kini telah melarang penggunaan obat tersebut untuk pengobatan mata.
Satu dari empat orang dewasa di Pakistan menderita diabetes – salah satu angka tertinggi di dunia – yang disebabkan oleh kurangnya olahraga dan pola makan tinggi gula. (AFP/Z-4)
Terkini Lainnya
Ini Tips untuk Mencegah dan Mengobati Glaukoma
Menunda Pemeriksaan Mata Bisa Berujung Kebutaan
900 Penderita Katarak di Dua Provinsi akan Menerima Operasi Gratis
Miras Oplosan Dipastikan Berisiko Sebabkan Kebutaan
31,2 Juta Warga Alami Gangguan Penglihatan, RI Butuh Tambahan 2 Ribu Dokter Mata
NTB Care, Inspirasi Dinas Sosial Sumbar, Supardi: Pacu Pengelolaan Dana Sosial Melalui CSR
Banyak Konsumsi Gula saat Kecil Jadi Investasi Penyakit Ketika Dewasa
Ini Makanan Berwana Putih yang Harus Di Waspadai Penderita Diabetes dan Hipertensi!
Vitamin B dan D Efektif Atasi Gangguan Saraf pada Penderita Diabetes
Edukasi Diabetes Penting Bagi Masyarakat
Manfaat Stem Cell untuk Terapi Penyakit hingga Antiaging
YLKI Pertanyakan Ditundanya Cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap