visitaaponce.com

Amerika Serikat Izinkan Warga Israel Masuk tanpa Visa

Amerika Serikat Izinkan Warga Israel Masuk tanpa Visa
Bendera AS berkibar di kompleks kedutaan AS di Jerusalem pada 27 September 2023.(AFP/Ahmad Gharabli.)

AMERIKA Serikat pada Rabu (27/9/2023) mengatakan bahwa mereka akan mulai mengizinkan warga Israel berkunjung tanpa visa. Ini karena upaya sekutunya dinilai sukses mengatasi kekhawatiran bahwa Israel melakukan diskriminasi terhadap warga Arab Amerika. Penilaian ini ditentang oleh beberapa anggota parlemen.

Dalam pencapaian yang telah lama dicita-citakan oleh Israel dan menempatkannya setara dengan kebanyakan negara Barat, pemerintahan Presiden Joe Biden mengatakan bahwa Israel tidak lagi memerlukan visa untuk perjalanan singkat ke negara dengan perekonomian terbesar di dunia tersebut mulai akhir November. Keputusan tersebut diambil setelah Israel pada Juli menjanjikan serangkaian langkah untuk memenuhi tuntutan lama AS yaitu memperlakukan semua pemegang paspor AS secara setara tanpa melakukan diskriminasi terhadap orang Amerika yang merupakan keturunan Palestina atau Arab lain atau beragama Islam.

"Masuknya Israel ke dalam program pembebasan visa merupakan pencapaian penting dalam kemitraan AS-Israel yang telah berusia 75 tahun," kata seorang pejabat AS yang tidak ingin disebutkan namanya. "Namun untuk lebih jelasnya, keputusan untuk mengakui Israel diambil bukan sebagai bantuan, tetapi karena hal itu menguntungkan kepentingan AS dan Israel," ujarnya.

Baca juga: Prancis Tangkap Tersangka Perampokan Perhiasan Mewah Piaget

Meskipun ada desakan agar politik tidak berperan, Biden mengambil keputusan tersebut seiring dengan semakin banyak kerja sama dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu--yang pemerintahan sayap kanannya sering dikritik oleh Biden--untuk mengupayakan perjanjian perdamaian bersejarah dengan Arab Saudi. Sejumlah anggota parlemen dari Partai Demokrat yang mendukung Biden mendesaknya untuk tidak melanjutkan sebelum batas waktu yang ditetapkan pada Sabtu. 

Menurut mereka, Amerika Serikat seharusnya mempertahankan tekanan sampai Israel mengakhiri sistem dua tingkat yang memperlakukan warga AS dengan koneksi dengan Palestina secara berbeda. "Jelas bahwa Israel tidak mematuhi undang-undang ini karena berkaitan dengan perlakuan timbal balik terhadap semua warga negara AS," bunyi isi surat yang ditandatangani oleh 15 senator yang dipimpin oleh Chris Van Hollen dan Brian Schatz, termasuk Bernie Sanders.

Kemajuan yang cukup? 

Saat ini, Israel tidak mewajibkan visa bagi orang Amerika pada umumnya. Namun hingga perjanjian Juli lalu, warga Amerika Palestina yang ingin memasuki Tepi Barat diwajibkan menyeberang melalui Jembatan Allenby dengan Yordania dan tidak diizinkan melewati bandara Ben Gurion dekat Tel Aviv, pintu gerbang internasional utama Israel.

Baca juga: Inggris Sahkan Perusahaan Norwegia dan Israel Kembangkan Blok Migas

Pejabat AS tersebut menyebut dampak perjanjian Juli itu, "Mengesankan." Sekitar 100.000 orang Amerika telah masuk sejak saat itu, termasuk puluhan ribu warga Amerika keturunan Palestina, beberapa di antaranya melalui bandara Ben Gurion.

Namun para senator Partai Demokrat mengatakan bahwa perubahan lebih lanjut diperlukan karena warga AS yang memegang kartu identitas Palestina masih tidak dapat menyewa mobil di Ben Gurion dan beberapa dihentikan di pos pemeriksaan Israel yang melarang warga Palestina untuk melewatinya.

Baca juga: Saudi dan Israel semakin Mesra, Iran Ingatkan tentang Palestina

Satu kelompok Arab-Amerika mengumumkan pada Selasa bahwa mereka mengajukan tuntutan hukum untuk menghentikan masuknya Israel ke dalam program bebas visa. Mereka juga menunjuk pada interogasi terhadap warga Amerika keturunan Palestina ketika mereka mencoba untuk pergi.

Saat mengumumkan gugatan tersebut, Abed Ayoub, direktur eksekutif nasional Komite Antidiskriminasi Amerika-Arab, mengatakan tidak ada kelas terpisah dari warga negara AS. "Mengakui Israel ke dalam program bebas visa akan menjadi dukungan terhadap diskriminasi terhadap warga Palestina dan Arab-Amerika," katanya.

Namun pejabat AS lain mengatakan bahwa Israel memenuhi tuntutan tersebut dengan mempertahankan penolakan warga Amerika yang ingin masuk sebagai nonimigran sebesar 2,27% pada tahun fiskal terakhir dalam target maksimum tiga persen. Para pejabat AS mengatakan mereka akan meninjau kemajuan Israel dan dapat membatalkan status bebas visa jika terjadi kemunduran.

Secara historis, Amerika Serikat, dengan membiarkan orang asing masuk tanpa visa, sangat khawatir bahwa mereka tidak akan tinggal secara ilegal dan negara mereka akan memverifikasi paspor mereka. Hampir semua warga negara Barat menikmati bebas visa masuk ke Amerika, termasuk orang-orang dari seluruh anggota Uni Eropa kecuali Bulgaria, Siprus dan Rumania.

Penerima manfaat lain termasuk orang-orang dari masyarakat berpenghasilan tinggi di Asia. Sebuta saja, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, dan Brunei. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat