visitaaponce.com

Kampus Militer Suriah Diserang Drone, 100 Orang Tewas

Kampus Militer Suriah Diserang Drone, 100 Orang Tewas
Penduduk Suriah, korban luka akibat serangan pesawat drone do akademi militer Suriah(AFP)

Sebanyak 100 orang tewas dan 240 lainnya terluka oleh serangan pesawat tak berawak atau drone. Peristiwa mengenaskan ini terjadi saat upacara kelulusan atau wisuda di kampus militer di Homs, Suriah, Kamis (5/10).

Menteri Kesehatan Suriah Hassan Al-Ghabash mengatakan korban tewas yang sudah tervalidasi sebanyak 80 orang, termasuk enam anak-anak dan sekitar 240 lainnya terluka. Terdapat kekhawatiran jumlah korban tewas akan bertambah karena banyak korban luka berada dalam kondisi serius.

Belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Militer Suriah sebelumnya mengatakan drone yang berisi bahan peledak menargetkan upacara pada Kamis saat upacara tersebut akan segera berakhir. Dalam sebuah pernyataan, militer menuduh para pejuang yang didukung oleh pasukan internasional melakukan serangan tersebut.

Baca juga: Serangan Teroris di Suriah dan Serangan Udara Turki Memperburuk Situasi

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyatakan keprihatinan mendalam atas serangan pesawat tak berawak di Homs. "Termasuk serangan balasan di Idlib, barat laut Suriah," kata Juru Bicara Guterres, Stephane Dujarric.

Menteri Pertahanan Suriah menghadiri upacara wisuda namun meninggalkan lokasi beberapa menit sebelum serangan itu terjadi. “Setelah upacara, orang-orang turun ke halaman dan pelaku meledakkan bom. Kami tidak tahu dari mana asalnya, dan mayat-mayat berserakan di tanah,” kata seorang pria Suriah yang membantu menyiapkan dekorasi pada upacara tersebut.

Baca juga: Xi Jinping Bertemu Assad, Tiongkok Umumkan Kemitraan Strategis dengan Suriah

Zeina Khodr dari Al Jazeera, yang telah banyak melaporkan mengenai Suriah, mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan pelanggaran keamanan besar dan menjadi sebuah pukulan bagi rezim Suriah.

“Sudah bertahun-tahun sejak pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad menjadi sasaran operasi semacam itu di jantung wilayah yang dikuasai pemerintah,” katanya.

Tampaknya, kata dia, pemerintah Suriah menyalahkan oposisi karena beberapa saat setelah serangan ini. Pesawat mereka mulai menargetkan daerah pemukiman di daerah kantong yang dikuasai oposisi di barat laut negara tersebut.

Pada hari yang sama enam orang tewas, termasuk seorang wanita dan anak-anak, dan 40 lainnya terluka dalam serangan di provinsi Idlib, menurut kelompok penyelamat darurat sukarelawan Suriah.

Serangan tersebut menargetkan 20 desa dan kota di seluruh provinsi Idlib, menurut Pertahanan Sipil Suriah, yang juga dikenal sebagai Helm Putih. Delapan anak-anak dan delapan wanita termasuk di antara korban luka.

Serangan tersebut, yang dilancarkan dari posisi pemerintah di selatan dan timur Jabal al-Zawiya, dimulai pada pukul 15.30 waktu setempat. Penduduk setempat mengatakan serangan itu menargetkan pembangkit listrik dan pasar populer.

AS mengklaim telah menembak jatuh drone Turki

Sementara itu, di timur laut Suriah, Amerika Serikat (AS) mengatakan telah menembak jatuh pesawat tak berawak bersenjata Turki yang beroperasi di dekat pasukannya pada hari Kamis, meskipun ada bantahan dari pejabat kementerian pertahanan Turki.

Jika drone tersebut milik Turki, ini akan menjadi kali pertama Washington menjatuhkan pesawat milik sekutu NATO-nya. Pejabat Turki, berbicara kepada Reuters, tidak merinci milik siapa drone tersebut.

Badan Intelijen Nasional Turki melakukan serangan di Suriah terhadap sasaran yang diyakini terkait dengan serangan bom di Ankara akhir pekan lalu, kata sumber keamanan Turki.

Juru bicara Pentagon Brigadir Jenderal Pat Ryder mengatakan drone Turki terlihat melakukan serangan udara di Hasakah pada Kamis pagi sekitar 1 kilometer dari posisi pasukan AS.

Beberapa jam kemudian, sebuah pesawat tak berawak Turki datang dalam jarak kurang dari setengah kilometer dari pasukan AS dan dianggap sebagai ancaman dan ditembak jatuh oleh pesawat F-16.

“Kami tidak memiliki indikasi bahwa Turki sengaja menargetkan pasukan AS,” kata Ryder.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan Menteri Pertahanan Turki setelah insiden tersebut, sebuah pembicaraan yang menurut Ryder bermanfaat. Pasukan Suriah yang dipimpin Kurdi, sekutu AS, mengatakan serangan Turki telah menewaskan delapan orang dalam eskalasi yang dipicu oleh serangan bom di Ankara oleh Partai Pekerja Kurdistan (PKK).

Dukungan AS terhadap Pasukan Demokratik Suriah (SDF) di Suriah utara telah lama menimbulkan ketegangan dengan Turki, yang memandang mereka sebagai sayap terlarang PKK, yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Turki, AS, dan Uni Eropa.

Turki mengatakan kedua penyerang tersebut berasal dari Suriah. Pemboman tersebut menewaskan kedua penyerang dan melukai dua petugas polisi. SDF membantah bahwa para pembom telah melewati wilayahnya.

Kementerian Pertahanan Turki mengatakan telah bahwa mereka telah menghancurkan 30 sasaran di Suriah utara, termasuk sumur minyak, fasilitas penyimpanan dan tempat perlindungan, dan menetralisir sejumlah pejuang.

(Aljazeera/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat