Elon Musk Hapus Ratusan Akun Afiliasi Hamas
![Elon Musk Hapus Ratusan Akun Afiliasi Hamas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/0b08067d2578a07457dd1e147a34f15f.jpg)
PLATFORM media sosial X (dahulu Twitter) telah menghapus ratusan akun afiliasi Hamas, kelompok militan Palestina. Media sosial milik Elon Musk itu juga mengambil langkah untuk menghapus atau melabeli puluhan ribu konten sejak serangan Hamas kepada Israel, Sabtu (7/10) lalu.
Tindakan itu diambil sebagai respon terhadap Kepala Industri Uni Eropa Thierry Breton," kata CEO X Linda Yaccarino, Kamis (12/10).
Breton memberi ultimatum kepada Elon Musk bahwa dalam waktu 24 jam harus mengatasi penyebaran disinformasi di X, sejak serangan Hamas, untuk mematuhi aturan konten daring Uni Eropa yang baru. "Ada indikasi bahwa X digunakan untuk penyebaran konten ilegal dan disinformasi di Uni Eropa," kata Breton.
Baca juga : Uni Eropa Peringati X karena Sebarkan Misinformasi Pascaserangan Hamas ke Israel
Aturan Layanan Digital (DSA) yang baru diberlakukan meminta platform daring besar, termasuk X dan Facebook milik Meta, untuk menghapus konten ilegal dan mengambil tindakan untuk mengatasi risiko keamanan publik dan wacana di masyarakat.
X telah mendistribusikan ulang sumber daya dan memfokuskan kembali tim internal untuk menangani situasi yang berkembang cepat, kata Yaccarino, tanpa menjelaskan perubahan yang dimaksud.
Baca juga : Gedung Putih Batalkan Klaim Biden Lihat Foto Anak Dipenggal Hamas
Ia menambahkan bahwa perusahaan milik Musk itu menyusun grup pimpinan untuk mengkaji situasi sesaat setelah serangan dilakukan.
"Kami ingin menegaskan kembali bahwa kami menyambut keterlibatan lebih lanjut dengan Anda dan tim Anda, termasuk menggelar pertemuan, untuk menangani pertanyaan spesifik dan menunggu untuk menerima rincian lebih lanjut yang dapat kami respon," kata Yaccarino dalam surat ke Breton, yang juga dimuat di X.
X telah merespon terhadap lebih dari 80 permintaan penghapusan dari Uni Eropa dalam jangka waktu yang ditetapkan dan belum menerima pemberitahuan dari kepolisian Europol terkait konten ilegal di platform tersebut, menurut surat Yaccarino.
Breton mengeluarkan peringatan serupa kepada Meta milik Mark Zuckerberg pada Rabu, dan memberikan perusahaan itu 24 jam untuk memaparkan langkah-langkah yang telah diambil untuk melawan penyebaran disinformasi di platform mereka menyusul serangan pada Israel. (Reuters/Ant/Z-4)
Terkini Lainnya
X Pungut Biaya dari Pengguna Baru di Selandia Baru dan Filipina
Twitter Rilis Fitur Penggilan Audio dan Video untuk Pengguna Premium Aplikasi X
TweetDeck Resmi Menjadi Layanan Berbayar
Empat Jam Rilis, Aplikasi Threads Dibanjiri Lima Juta Pendaftar
Kekacauan Twitter Jadi Kesempatan Emas Threads Meta
1,8 Juta Warga Palestina Mengungsi ke Gaza Tengah
Israel Akan Bangun 6.000 Rumah Baru di Tepi Barat
Warga Palestina yang Meninggal di Penjara Israel Karena Disiksa
Survei: Boikot Sukses Gerus Penjualan Produk Terafiliasi Israel di Indonesia
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Penggemar Kecewa Aespa Jadi Bintang Iklan McDonald's
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap