visitaaponce.com

Elon Musk Hapus Ratusan Akun Afiliasi Hamas

Elon Musk Hapus Ratusan Akun Afiliasi Hamas 
CEO X, Elon Musk.(AFP/Alain Jocard)

PLATFORM media sosial X (dahulu Twitter) telah menghapus ratusan akun afiliasi Hamas, kelompok militan Palestina. Media sosial milik Elon Musk itu juga mengambil langkah untuk menghapus atau melabeli puluhan ribu konten sejak serangan Hamas kepada Israel, Sabtu (7/10) lalu.

Tindakan itu diambil sebagai respon terhadap Kepala Industri Uni Eropa Thierry Breton," kata CEO X Linda Yaccarino, Kamis (12/10).

Breton memberi ultimatum kepada Elon Musk bahwa dalam waktu 24 jam harus mengatasi penyebaran disinformasi di X, sejak serangan Hamas, untuk mematuhi aturan konten daring Uni Eropa yang baru. "Ada indikasi bahwa X digunakan untuk penyebaran konten ilegal dan disinformasi di Uni Eropa," kata Breton.

Baca juga : Uni Eropa Peringati X karena Sebarkan Misinformasi Pascaserangan Hamas ke Israel

Aturan Layanan Digital (DSA) yang baru diberlakukan meminta platform daring besar, termasuk X dan Facebook milik Meta, untuk menghapus konten ilegal dan mengambil tindakan untuk mengatasi risiko keamanan publik dan wacana di masyarakat.

X telah mendistribusikan ulang sumber daya dan memfokuskan kembali tim internal untuk menangani situasi yang berkembang cepat, kata Yaccarino, tanpa menjelaskan perubahan yang dimaksud.

Baca juga : Gedung Putih Batalkan Klaim Biden Lihat Foto Anak Dipenggal Hamas

Ia menambahkan bahwa perusahaan milik Musk itu menyusun grup pimpinan untuk mengkaji situasi sesaat setelah serangan dilakukan.

"Kami ingin menegaskan kembali bahwa kami menyambut keterlibatan lebih lanjut dengan Anda dan tim Anda, termasuk menggelar pertemuan, untuk menangani pertanyaan spesifik dan menunggu untuk menerima rincian lebih lanjut yang dapat kami respon," kata Yaccarino dalam surat ke Breton, yang juga dimuat di X.

X telah merespon terhadap lebih dari 80 permintaan penghapusan dari Uni Eropa dalam jangka waktu yang ditetapkan dan belum menerima pemberitahuan dari kepolisian Europol terkait konten ilegal di platform tersebut, menurut surat Yaccarino.

Breton mengeluarkan peringatan serupa kepada Meta milik Mark Zuckerberg pada Rabu, dan memberikan perusahaan itu 24 jam untuk memaparkan langkah-langkah yang telah diambil untuk melawan penyebaran disinformasi di platform mereka menyusul serangan pada Israel. (Reuters/Ant/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat