visitaaponce.com

Biden Pendudukan Israel atas Gaza adalah Kesalahan Besar

Biden: Pendudukan Israel atas Gaza adalah Kesalahan Besar
Presiden AS Joe Biden(AFP/ Brendan SMIALOWSKI )

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan bahwa setiap langkah Israel untuk menduduki Jalur Gaza lagi akan menjadi kesalahan besar. Biden menyampaikannya dalam sebuah wawancara yang dirilis pada Minggu (15/10), ketika pasukan Israel bersiap-siap untuk melakukan invasi darat.

Israel, yang ingin membalas dendam atas serangan Hamas pada tanggal 7 Oktober lalu, telah menyatakan perang terhadap kelompok militan tersebut. Israel meluncurkan kampanye pengeboman tanpa henti dan memperingatkan lebih dari satu juta orang di Gaza utara untuk bergerak ke selatan menjelang operasi tersebut.

Ketika ditanya oleh program berita CBS 60 Minutes apakah ia akan mendukung pendudukan Gaza oleh sekutu Amerika, Biden menjawab bahwa dirinya berpikir itu akan menjadi sebuah kesalahan besar.

Baca juga: Gedung Putih Batalkan Klaim Biden Lihat Foto Anak Dipenggal Hamas

"Hamas tidak mewakili seluruh rakyat Palestina,” katanya.

"Namun menyerang dan menghabisi para ekstremis adalah persyaratan yang diperlukan,” tambahnya.

Baca juga: Israel tidak Dapat Pastikan Ada Banyak Bayi Dipenggal Hamas

Hamas melakukan serangan yang menyebabkan penembakan, penikaman, pembakaran dan pembunuhan terhadap lebih dari 1.400 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.

Serangan balasan Israel pada hari-hari berikutnya telah meratakan lingkungan dan menewaskan sedikitnya 2.670 orang di Gaza, sebagian besar adalah warga Palestina biasa.

Israel telah menghadapi peringatan serius tentang implikasi dari menempatkan pasukannya di Gaza, dengan kelompok-kelompok bantuan memperingatkan akan terjadinya bencana kemanusiaan, kekhawatiran akan meningkatnya konflik, dan tantangan untuk memisahkan militan dari warga sipil di wilayah yang miskin dan padat penduduknya itu.

Israel pertama kali menduduki Gaza selama Perang Enam Hari 1967, dan baru dikembalikan sepenuhnya kepada Palestina pada tahun 2005.

Setahun kemudian, Israel memberlakukan blokade udara, darat, dan laut di wilayah seluas 140 mil persegi (362 km persegi), yang juga berbatasan dengan Mesir dan Laut Mediterania.

Pada tahun 2007, Israel memperketat blokade setelah Hamas menguasai Gaza dari gerakan Fatah yang sekuler dan dipimpin oleh Presiden Palestina Mahmoud Abbas.

Ketika ditanya apakah Hamas - yang digambarkan Biden sebagai "sekelompok pengecut" - harus dilenyapkan sepenuhnya, ia menjawab: "Ya, tentu saja."

"Tapi perlu ada otoritas Palestina. Harus ada jalan menuju negara Palestina," lanjutnya, mengulangi seruan AS yang sudah lama untuk solusi dua negara.

Wartawan 60 Minutes, Scott Pelley, juga bertanya kepada Biden apakah ia dapat memperkirakan pasukan AS akan ikut berperang.

"Saya rasa itu tidak perlu," jawab Biden, yang menarik pasukan AS dari Afghanistan dan bersikeras bahwa tidak ada yang akan dikirim untuk membantu Ukraina yang sedang menahan invasi Rusia.

"Israel memiliki salah satu pasukan tempur terbaik di negara ini. Saya jamin kami akan menyediakan semua yang mereka butuhkan," katanya.

Amerika Serikat telah mengerahkan dua kapal induk ke Mediterania timur sebagai bentuk dukungan yang kuat untuk Israel. (AFP/Fer/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat