visitaaponce.com

6 Rumah Sakit di Gaza Tutup karena Kekurangan Bahan Bakar

6 Rumah Sakit di Gaza Tutup karena Kekurangan Bahan Bakar
Listrik terbatas, petugas medis membuka bangsal darurat di luar gedung Rumah Sakit Kuwait, Rafah di selatan Jalur Gaza, Minggu (22/10).(AFP/Said Khatib)

ENAM rumah sakit di Gaza, Palestina, terpaksa ditutup karena kekurangan bahan bakar setelah diputuskan distribusinya oleh Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Demikian infomasi yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (24/10).

WHO mengatakan, persediaan bahan bakar di Palestina saat ini sangat sedikit dan hanya cukup untuk menjaga ambulans dan fungsi penting rumah sakit tetap beroperasi selama lebih dari 24 jam.

"Tidak ada jaminan keamanan bagi pengiriman bantuan ke sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza bagian utara," kata WHO.

Baca juga : Malam Berdarah di Gaza, Berikut 7 Kabar Terkini

Bahan bakar tidak terdapat dalam bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ke wilayah Palestina sejak akhir pekan lalu karena ketakutan Israel yang khawatir bahan bakar itu disalahgunakan oleh kelompok militan Hamas.

Salah satu rumah sakit yang kini mengalami pemadaman listrik adalah RS Indonesia di Gaza. Para dokter terpaksa menggunakan penerangan dari telepon selulernya untuk tetap memberikan pelayanan darurat kepada para korban luk

"Kami tidak memiliki jaminan keamanan untuk mengirimkan bantuan ke RS Al-Shifa atau rumah sakit lain di utara," kata
Direktur Kedaruratan Regional WHO untuk Mediterania Timur Rick Brennan, menyebut nama rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.

Baca juga : Listrik Padam, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Andalkan Cahaya Ponsel

"Jadi, pengiriman bantuan ke daerah tersebut saat ini tidak memungkinkan," imbuhnya lagi.
  
Pengiriman bantuan kemanusiaan sudah berlangsung dalam tiga tahap di wilayah Palestina yang berada dalam kepungan Israel. Konvoi ketiga yang terdiri dari 20 truk bantuan memasuki perlintasanRafah dari Mesir ke Gaza pada Senin (23/10), menurut juru bicara Palestina.
 

5.791 Warga Palestina Tewas

Sementara, serangan bom Israel terus berlanjut hingga menewaskan 5.791 orang dan melukai 16.297 warga Palestina. Sekjen PBB Antonio Guterres kembali menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera.

“Untuk meringankan penderitaan yang luar biasa, membuat pengiriman bantuan lebih mudah dan aman, dan memfasilitasi pembebasan sandera, saya mengulangi seruan saya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan,” katanya, Selasa (24/10).

PBB mengatakan wilayah yang dikepung Israel itu membutuhkan sekitar 100 truk bantuan per hari untuk memenuhi kebutuhan bantuan yang terus meningkat di sana. (Anadolu/AFP/Ant/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat