6 Rumah Sakit di Gaza Tutup karena Kekurangan Bahan Bakar
![6 Rumah Sakit di Gaza Tutup karena Kekurangan Bahan Bakar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/bb819687d9a508576aa6cc5b7efb85ce.jpg)
ENAM rumah sakit di Gaza, Palestina, terpaksa ditutup karena kekurangan bahan bakar setelah diputuskan distribusinya oleh Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu. Demikian infomasi yang diberikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (24/10).
WHO mengatakan, persediaan bahan bakar di Palestina saat ini sangat sedikit dan hanya cukup untuk menjaga ambulans dan fungsi penting rumah sakit tetap beroperasi selama lebih dari 24 jam.
"Tidak ada jaminan keamanan bagi pengiriman bantuan ke sejumlah rumah sakit di Jalur Gaza bagian utara," kata WHO.
Baca juga : Malam Berdarah di Gaza, Berikut 7 Kabar Terkini
Bahan bakar tidak terdapat dalam bantuan kemanusiaan yang dikirimkan ke wilayah Palestina sejak akhir pekan lalu karena ketakutan Israel yang khawatir bahan bakar itu disalahgunakan oleh kelompok militan Hamas.
Salah satu rumah sakit yang kini mengalami pemadaman listrik adalah RS Indonesia di Gaza. Para dokter terpaksa menggunakan penerangan dari telepon selulernya untuk tetap memberikan pelayanan darurat kepada para korban luk
"Kami tidak memiliki jaminan keamanan untuk mengirimkan bantuan ke RS Al-Shifa atau rumah sakit lain di utara," kata
Direktur Kedaruratan Regional WHO untuk Mediterania Timur Rick Brennan, menyebut nama rumah sakit terbesar di Jalur Gaza.
Baca juga : Listrik Padam, Rumah Sakit Indonesia di Gaza Andalkan Cahaya Ponsel
"Jadi, pengiriman bantuan ke daerah tersebut saat ini tidak memungkinkan," imbuhnya lagi.
Pengiriman bantuan kemanusiaan sudah berlangsung dalam tiga tahap di wilayah Palestina yang berada dalam kepungan Israel. Konvoi ketiga yang terdiri dari 20 truk bantuan memasuki perlintasanRafah dari Mesir ke Gaza pada Senin (23/10), menurut juru bicara Palestina.
5.791 Warga Palestina Tewas
Sementara, serangan bom Israel terus berlanjut hingga menewaskan 5.791 orang dan melukai 16.297 warga Palestina. Sekjen PBB Antonio Guterres kembali menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera.
“Untuk meringankan penderitaan yang luar biasa, membuat pengiriman bantuan lebih mudah dan aman, dan memfasilitasi pembebasan sandera, saya mengulangi seruan saya untuk segera melakukan gencatan senjata kemanusiaan,” katanya, Selasa (24/10).
PBB mengatakan wilayah yang dikepung Israel itu membutuhkan sekitar 100 truk bantuan per hari untuk memenuhi kebutuhan bantuan yang terus meningkat di sana. (Anadolu/AFP/Ant/Z-4)
Terkini Lainnya
5.791 Warga Palestina Tewas
Tim Medis Mulai Evakuasi Pasien Rumah Sakit Eropa Gaza
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
60 Warga Palestina Tewas dalam Serangan Israel di Jalur Gaza
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Belanja Asuransi Kesehatan Sosial Naik, Mayoritas ke Rumah Sakit
BRIN-Korea Selatan Jajaki Kerja Sama Pengembangan MRI di Indonesia
Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis Penuh Sesak Setelah Perintah Evakuasi dari Tentara Israel
Putri Anne Berbicara untuk Pertama Kalinya Setelah Dirawat di Rumah Sakit Akibat Kecelakaan Berkuda
Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit Eropa di Khan Younis Sangat Sulit
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap