Kisah Selamat Dari Tragedi Kerumunan Massa di Itaewon Sebuah Pengalaman Pribadi
KIM Cho-long hampir mengalami kematian secara kebetulan pada Oktober lalu. Dia diselamatkan dari kerumunan di jalan-jalan di ibu kota Korea Selatan oleh seorang teman, sementara orang-orang di sekitarnya terdorong masuk ke sebuah lorong di mana 159 orang tewas dalam kecelakaan pengepakan massa.
Kim, 33, telah menghadiri pesta Halloween di distrik Itaewon, Seoul, selama bertahun-tahun, tetapi ada lebih banyak orang pada acara tahun 2022 - perayaan pertama setelah pandemi - daripada yang pernah dia lihat sebelumnya.
Kerumunan sangat padat sehingga dia segera terbawa arus oleh tekanan, terjebak dan tidak bisa bernapas, hingga temannya melihatnya dan dengan cara yang tidak diketahui bagaimana berhasil menariknya masuk ke sebuah bar terdekat.
Baca lagi: Mahkamah Agung Korea Selatan Menolak Klaim Kuil Buddha Terkait Patung Berusia 700 Tahun
" Saya benar-benar terjebak di dalam kerumunan saat saya terdorong ke depan dan ke belakang," kata Kim, yang telah menulis sebuah buku tentang pengalaman Itaewon-nya yang berjudul "Am I a Disaster Survivor?".
Saat dia hampir mati, tidak ada tindakan pengendalian kerumunan yang efektif yang diambil oleh pihak berwenang, dan kebingungan serta kekacauan berlanjut selama berjam-jam. Tidak ada tindakan darurat yang dilakukan sampai banyak nyawa melayang.
Baca juga: Anggota Polisi Itaewon Bunuh Diri
Setelah kejadian tersebut, Kim melalui fase pemulihan yang sulit. Ia mengalami perasaan bersalah karena selamat dari kecelakaan yang merenggut banyak nyawa.
Pada akhirnya, seorang terapis menyarankan agar Kim mengekspresikan perasaannya dalam bentuk tulisan sebagai cara untuk mengatasi trauma yang dia alami. Awalnya, dia membagikan tulisannya secara pribadi di forum-forum online, tetapi kemudian ia memutuskan untuk membagikannya secara lebih luas.
Namun, ketika tulisannya menjadi viral dan diterbitkan di media, dia menghadapi reaksi yang beragam dari masyarakat. Banyak yang memberikan dukungan positif, tetapi sebagian besar reaksi negatif. Namun, dia tetap positif dan berharap tulisannya bisa mempertahankan kenangan korban Itaewon.
Sebagai seorang yang hampir menjadi korban dalam bencana tersebut, Kim berharap agar kesaksian dan kenangan seluruh korban selalu dikenang dan dipahami oleh masyarakat. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
5 Drama Korea Tayang Juli 2024, Aksi Rain dalam Red Swan Paling Dinanti
Para Profesor Medis di Tiga Rumah Sakit Afiliasi Universitas Korea Umumkan Mogok Kerja Tak Terbatas
Korea Utara Tembakkan Dua Rudal Balistik ke Arah Timur
Lagu Smeraldo Garden Marching Band dari Album Solo Jimin BTS yang Ke-2 Dirilis
Korea Utara Klaim Sukses Uji Coba Rudal dengan Kemampuan Hulu Ledak Ganda
Rekaman CCTV Ungkap Detik-Detik Kebakaran Maut di Pabrik Baterai Lithium
Bakteri Pemakan Daging Menyebar Cepat, Indonesia Perlu Waspada
Kementerian PPPA Dorong Penegak Hukum dan Usut Tuntus Kasus Kematian Anak yang Diduga Disiksa Polisi
Ayah Korban Tewas akibat Jatuh dari Treadmill Minta Polisi Usut Tuntas
Polres Metro Jakarta Timur Selidiki Kasus Penggelapan Mobil Bos Rental yang Tewas di Pati
Ancaman Penyakit Jantung, 6 Jam Penanganan Sangat Menentukan
Hingga Mei 2024, Kasus Leptospirosis Capai 367 dengan 42 Kematian
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap