visitaaponce.com

Apa Tujuan Macron Kirim Kapal Militer Prancis ke Gaza

Apa Tujuan Macron Kirim Kapal Militer Prancis ke Gaza?
Presiden Prancis Emmanuel Macron berbicara di pertemuan pemimpin Uni Eropa di Belgia, Jumat (27/10).(AFP/Ludovic Marin)

SALAH satu hasil nyata dari kunjungan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke Israel dan sejumlah negara tetangganya beberapa hari terakhir adalah dikirimnya kapal angkatan laut Prancis ke Laut Mediterania timur.

Tonnerre adalah kapal rumah sakit. Peran utamanya di zona konflik adalah untuk kepentingan kemanusiaan, membantu memberikan bantuan medis kepada masyarakat Gaza. 

Kapal yang mampu mengangkut helikopter amfibi Mistral itu adalah salah satu kapal terpenting di angkatan laut Prancis.

Baca juga : Prancis Kirim Kapal Angkatan Laut ke Gaza, Palestina

Untuk diketahui, Tonnerre mampu mendaratkan ratusan pasukan dengan tank dan kendaraan lapis baja di wilayah asing.

Selain kemampuan proyeksi kekuatannya, Tonnerre memiliki unit rumah sakit kecil, yang terdiri dari 69 tempat tidur dan dua ruang operasi - setara dengan rumah sakit di kota berpenduduk 25.000 orang di Prancis.

Kapal tersebut meninggalkan pelabuhan asalnya di Toulon pada hari Rabu, 25 Oktober 2023. Ini adalah kapal yang sama yang dikontrak Perancis untuk dipasok ke Rusia 10 tahun yang lalu, namun kemudian mengingkari perjanjian tersebut karena khawatir dengan kemampuan ofensifnya terhadap musuh seperti Ukraina.

Baca juga : Spanyol Dorong Uni Eropa Ciptakan Perdamaian di Gaza, Jangan Pakai Cara Militer

Sikap Presiden Prancis berubah. Dia yang sejak 7 Oktober 2023 intens mendukung penyerbuan Israel ke Palestina, terus menerus mendapat kecaman di dalam negaranya sendiri. Hal itu karena Macron dianggap terlalu condong pada kebijakan yang berpihak pada Israel, yang di sisi lain mencuatkan kekhawatiran negara-negara Arab.

 

Kapal untuk mengevakuasi 

 

Baca juga : Macron Kecam Rencana Israel Usir Warga Palestina ke Kongo

Kapal angkatan laut Prancis Tonnerre. (AFP/CHRISTOPHE SIMON)

 

Tonnerre dilengkapi dengan peralatan komunikasi canggih, yang dapat membantu Perancis menjadi sumber intelijennya sendiri dalam konflik tersebut. Ini menjadi dugaan lain alasan Macron mengirim kapal tersebut.

Baca juga : Macron Mulai Berani Kutuk Israel

Sebab jika situasi di Timur Tengah memburuk menjadi perang yang lebih luas, penting untuk memiliki kapal yang siap mengevakuasi warga negara Prancis, terutama di Libanon dimana terdapat banyak warga negara Prancis. 

Tonnerre memiliki kekuatan bersenjata yang terbatas, sehingga di zona konflik memerlukan pengawalan.

Presiden Macron yang sedari awal mendukung penyerbuan dan blokade air, obat dan bahan bakar oleh Israel di Palestina, kini berubah lebih peduli setelah dia bertemu para pemimpin Uni Eropa pada Kamis (26/10). UE menuntut koridor dan jeda kemanusiaan, dan bukan gencatan senjata.

Macron menyebut blokade total, pemboman tanpa pandang bulu, dan serangan darat yang dilakukan Israel sangat berisiko bagi warga sipil.  "Israel harus "menargetkan... teroris dengan lebih baik. Penting sekali untuk membedakan dengan jelas sejak awal mengenai populasi sipil,” katanya dikutip dari AFP.

Israel membombardir Jalur Gaza sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober dan menewaskan sekitar 1.400 orang Israel. Selama 21 hari serangan Israel, Kementerian Kesehatan Gaza menyebutkan lebih dari 7.000 warga Palestina tewas dan ribuan lainnya terluka. (BBC/AFP/Z-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat