visitaaponce.com

Hanya 74 Truk Bisa Masuk Gaza, PBB Normalnya 500 Truk Setiap Hari

Hanya 74 Truk Bisa Masuk Gaza, PBB: Normalnya 500 Truk Setiap Hari
Bantuan kemanusiaan dari WHO tiba di Rumah Sakit Nasser di Khan Yunis, Gaza, pada Senin (23/10).(AFP/Mahmud Hams)

HANYA 74 truk bantuan kemanusiaan berisi makanan, air dan obat-obatan yang diizinkan memasuki Gaza, Palestina, sejak pembantaian Israel terhadap warga sipil dimulai pada 7 Oktober 2023 lalu. Jumlah yang jauh dari mencukupi sebab sebelum konflik, sekitar 500 truk masuk setiap hari, menurut PBB.

Gaza menjadi rumah bagi 2,4 juta orang penduduknya. Israel telah mengurangi pasokan makanan, air dan listrik ke Gaza dan bersikeras tidak ada bahan bakar yang dapat diimpor karena dapat digunakan oleh Hamas.

"Ke-74 truk bantuan kemanusiaan tersebut berhasil masuk melalui perlintasan Rafah ke Gaza dalam empat hari terakhir, padahal jumlah rata-rata sebelum perang bisa mencapai 500 truk per hari," demikian disampaikan oleh OCHA atau Badan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Kamis (26/10).

Baca juga : Tolak Biden, PBB Sebut Jumlah Korban Jiwa Gaza Kredibel

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) PBB mengatakan muatan terbaru berupa air, makanan, dan pasokan medis yang diangkut menggunakan truk-truk dari Mesir telah didistribusikan ke sejumlah fasilitas kesehatan dan para pengungsi di Gaza yang terkepung.

"Bahan bakar, yang sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan generator cadangan, masih dilarang oleh otoritas Israel," kata OCHA. Akibatnya, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB (UNRWA) hampir kehabisan cadangan bahan bakarnya dan mulai mengurangi operasionalnya secara signifikan.

Baca juga : Prancis Kirim Kapal Angkatan Laut ke Gaza, Palestina

 

Tidak ada tempat aman di Gaza

Lynn Hastings, koordinator kemanusiaan PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, mengeluarkan sebuah pernyataan yang mengatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel terus memberi tahu orang-orang di Gaza City bahwa mereka yang tetap tinggal di rumah mereka akan membahayakan diri sendiri.

Menurut Hastings, peringatan dini tidak membawa perbedaan bagi orang-orang yang tidak bisa mengungsi karena tidak punya tempat tujuan atau tidak dapat bergerak.

 "Ketika jalur evakuasi dibom, ketika orang-orang di utara dan selatan terjebak dalam pertikaian, ketika kebutuhan penting untuk bertahan hidup tidak ada, dan ketika tidak ada jaminan untuk kembali, orang-orang hanya punya pilihan yang mustahil," ujar Hastings. "Tidak ada tempat yang aman di Gaza."

 

PBB ingatkan hukum kemanusiaan internasional

PBB mengingatkan bahwa perilaku konflik bersenjata di mana pun diatur oleh hukum kemanusiaan internasional, yang berarti bahwa warga sipil harus dilindungi dan bisa mendapatkan kebutuhan esensial untuk bertahan hidup di mana pun mereka berada dan apakah mereka memilih untuk mengungsi atau tetap tinggal.

"Itu juga berarti bahwa para sandera, semua sandera, harus dibebaskan, segera dan tanpa syarat," ungkapnya.

OCHA mengatakan sekitar 1,4 juta dari kurang lebih 2 juta orang yang tinggal di Gaza menjadi pengungsi internal, dengan 629.000 orang di antaranya tinggal di 150 tempat penampungan darurat rujukan UNRWA.

Rata-rata jumlah pengungsi per tempat penampungan kini mencapai 2,7 kali dari kapasitas yang ditentukan.

Pasokan air di wilayah selatan Wadi Gaza untuk sementara membaik setelah UNRWA dan Dana Anak-anak PBB (UNICEF) mengirimkan sejumlah kecil bahan bakar yang diambil dari cadangan mereka yang ada ke fasilitas-fasilitas penting. Namun, bahan bakar yang tersedia di fasilitas-fasilitas tersebut akan segera habis, dan pasokan air pipa diperkirakan akan kembali terhenti, sebut OCHA. (Xinhua/Ant/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat