visitaaponce.com

Lagi, Israel Ratakan RS di Gaza

Lagi, Israel Ratakan RS di Gaza
Israel memperluas serangan di Gaza Utara, termasuk kembali menghancurkan Rumah Sakit(AFP)

PASUKAN Israel telah mengumumkan bahwa mereka memperluas serangan darat di Gaza utara, Palestina. Daerah kantong yang terkepung tersebut mengalaminya pemboman terbesar dari serangan Israel termasuk sebuah rumah sakit (RS) .

Pasukan Israel, yang didukung oleh tank, melancarkan serangan singkat Jumat (27/10) malam. Israel juga memutus komunikasi sehingga hampir tidak ada informasi.

Para pejabat PBB, LSM dan media, termasuk Al Jazeera, mengalami kesulitan untuk menjangkau tim mereka di lapangan. Pada Sabtu (28/10), pukul 07.00 waktu setempat Hani Mahmoud dari Al Jazeera berhasil melaporkan langsung dari Khan Younis di Gaza selatan.

Baca juga: Amnesty International: Israel Penjahat Perang

Dia menggambarkan apa yang dialami warga Palestina sebagai malam paling sulit dan paling berdarah sejak awal perang ini. Otoritas kesehatan Palestina mengatakan bahwa lebih dari 7.326 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober, ketika Israel memulai pemboman udara di Jalur Gaza. Hal ini, setelah Hamas melancarkan serangan di wilayah Israel yang menewaskan sedikitnya 1.405 orang di sana.

Dia menggambarkan peristiwa yang terjadi Jumat (27/10) malam dimulai ketika juru bicara militer Israel membagikan peta yang menyatakan bahwa rumah sakit al-Shifa adalah markas besar kepemimpinan Hamas. Hamas kemudian menyangkal bahwa mereka memiliki ruangan di bawah rumah sakit tersebut.

Baca juga: Israel Terus Gempur Gaza dari Udara, Dibantu AS

Satu jam kemudian, Gaza mengalami pemadaman total. “Sekitar pukul 19.00 waktu setempat, serangan besar-besaran terjadi melalui laut dan darat, terkonsentrasi di bagian utara Jalur Gaza, di sekitar rumah sakit al-Shifa,” katanya.

Sulit untuk mengetahui jumlah pasti korban pada tahap ini, namun terdapat laporan bahwa ratusan orang tewas di daerah tersebut dan layanan darurat tidak dapat menghubungi mereka tepat waktu untuk memberikan bantuan.

Ia menambahkan bahwa keluarga-keluarga di Gaza selatan juga belum dapat menghubungi kerabat mereka di Gaza utara. “Masalah dengan terputusnya jalur Gaza dari dunia luar telah membuat orang-orang merasa bahwa hal itu bisa menjadi sebuah genosida tanpa mereka mengetahui apa yang terjadi pada kerabat mereka,” katanya.

Israel Memperluas Serangan di Gaza

Pada malam itu, Juru Bicara Militer Israel Daniel Hagari mengatakan pasukan darat memperluas aktivitas mereka di Gaza dan bertindak dengan kekuatan besar untuk mencapai tujuan perang.

Israel telah mengumpulkan ratusan ribu tentara di sepanjang perbatasan sebelum serangan darat yang lebih luas diperkirakan akan dilakukan. Israel juga mengklaim telah membunuh orang yang bertanggung jawab atas operasi udara Hamas, dan menggambarkannya sebagai salah satu perencana serangan 7 Oktober, namun hal ini belum diverifikasi secara independen.

Jumat malam hingga Sabtu (28/10), pesawat-pesawat tempur menyerang 150 terowongan dan bunker bawah tanah di Gaza utara, kata militer. Instalasi bawah tanah Hamas yang luas, banyak di antaranya terletak di bawah Kota Gaza di utara wilayah tersebut, dipandang sebagai sasaran utama serangan tersebut.

Pada Sabtu (28/10), Hagari mengatakan tentara melewati tahapan perang di Gaza. Dia mengatakan, “Pasukan infanteri, lapis baja, teknik dan artileri berpartisipasi dalam aktivitas (militer) disertai dengan tembakan (udara) yang besar.”

Dia juga mengatakan Israel akan mengizinkan truk bantuan berisi makanan, air dan obat-obatan masuk ke Jalur Gaza pada siang hari.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan pemadaman listrik membuat ambulans tidak mungkin menjangkau korban luka di Gaza.

“Evakuasi pasien tidak mungkin dilakukan dalam keadaan seperti itu, atau menemukan tempat berlindung yang aman,” katanya dalam sebuah postingan di X. (Aljazeera/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat