visitaaponce.com

Biden Suarakan jeda dalam Perang Israel di Gaza, Benarkah

Biden Suarakan 'jeda' dalam Perang Israel di Gaza, Benarkah?
Presiden AS Joe Biden serukan 'jeda' untuk perang Israel-Palestina(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden, mengatakan bahwa seharusnya ada "jeda" kemanusiaan dalam perang Israel-Hamas untuk mengeluarkan para "tawanan" dari Gaza, Palestina.

Sementara AS terus mendesak untuk mengevakuasi seluruh warga Amerika yang terjebak di daerah kantong Palestina yang terkepung tersebut.

"Saya pikir kita perlu jeda," kata Biden dalam sebuah pidato kampanye pada Rabu (1/11), setelah diinterupsi oleh seorang pengunjuk rasa yang mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan.

Baca juga: Dunia Lihatlah, Wajah Israel Sesungguhnya Sedang Dipertontonkan

Ketika ditanya apa arti jeda, Biden menjelaskan bahwa ini adalah waktu untuk mengeluarkan para tawanan - merujuk pada tawanan yang ditahan oleh Hamas, kelompok yang memerintah Gaza - demikian penjelasan Gedung Putih.

Pernyataan presiden AS tersebut menandai pergeseran posisi Gedung Putih, yang sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan mendikte bagaimana Israel melakukan operasi militernya.

Baca juga: Pembantaian Israel di Pengungsian Jabalia, Korban Lampaui 1.000 Orang dalam 24 Jam

"Kami tidak menarik garis merah untuk Israel," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby pekan lalu.

"Kami akan terus mendukung mereka,” sebutnya.

Sebelumnya, AS adalah salah satu dari 14 negara di PBB yang memberikan suara "tidak" pada resolusi di Majelis Umum yang menyerukan "gencatan senjata".

AS sejauh ini merupakan sekutu terkuat Israel, yang mengirimkan bantuan miliaran dolar setiap tahunnya, dalam mendukung serangan militer Israel yang sedang berlangsung, Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan militer senilai US$14,3 miliar untuk negara tersebut.

Sementara, Biden mengindikasikan bahwa ia sedang mendiskusikan pembebasan dua sandera AS yang sebelumnya ditahan oleh kelompok militan.

Gedung Putih telah menyerukan "jeda kemanusiaan" untuk memungkinkan bantuan dikirimkan ke Gaza atau melakukan evakuasi, tetapi sejauh ini menolak untuk membahas gencatan senjata, karena percaya bahwa hal itu hanya akan dimanfatkan Hamas.

Perang antara Israel dan Hamas memasuki hari ke-27 pada Kamis (2/11).

Sebagai pembalasan atas serangan berdarah yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober lalu, tentara Israel tanpa henti mengebom Jalur Gaza, dan telah melancarkan operasi darat yang semakin meluas ke wilayah tersebut. (AFP/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat