Biden Suarakan jeda dalam Perang Israel di Gaza, Benarkah
![Biden Suarakan 'jeda' dalam Perang Israel di Gaza, Benarkah?](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/2cfce4427db3e556b890e8f434515c79.jpg)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Joe Biden, mengatakan bahwa seharusnya ada "jeda" kemanusiaan dalam perang Israel-Hamas untuk mengeluarkan para "tawanan" dari Gaza, Palestina.
Sementara AS terus mendesak untuk mengevakuasi seluruh warga Amerika yang terjebak di daerah kantong Palestina yang terkepung tersebut.
"Saya pikir kita perlu jeda," kata Biden dalam sebuah pidato kampanye pada Rabu (1/11), setelah diinterupsi oleh seorang pengunjuk rasa yang mendesak agar gencatan senjata segera dilakukan.
Baca juga: Dunia Lihatlah, Wajah Israel Sesungguhnya Sedang Dipertontonkan
Ketika ditanya apa arti jeda, Biden menjelaskan bahwa ini adalah waktu untuk mengeluarkan para tawanan - merujuk pada tawanan yang ditahan oleh Hamas, kelompok yang memerintah Gaza - demikian penjelasan Gedung Putih.
Pernyataan presiden AS tersebut menandai pergeseran posisi Gedung Putih, yang sebelumnya mengatakan bahwa mereka tidak akan mendikte bagaimana Israel melakukan operasi militernya.
Baca juga: Pembantaian Israel di Pengungsian Jabalia, Korban Lampaui 1.000 Orang dalam 24 Jam
"Kami tidak menarik garis merah untuk Israel," kata juru bicara Gedung Putih John Kirby pekan lalu.
"Kami akan terus mendukung mereka,” sebutnya.
Sebelumnya, AS adalah salah satu dari 14 negara di PBB yang memberikan suara "tidak" pada resolusi di Majelis Umum yang menyerukan "gencatan senjata".
AS sejauh ini merupakan sekutu terkuat Israel, yang mengirimkan bantuan miliaran dolar setiap tahunnya, dalam mendukung serangan militer Israel yang sedang berlangsung, Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan militer senilai US$14,3 miliar untuk negara tersebut.
Sementara, Biden mengindikasikan bahwa ia sedang mendiskusikan pembebasan dua sandera AS yang sebelumnya ditahan oleh kelompok militan.
Gedung Putih telah menyerukan "jeda kemanusiaan" untuk memungkinkan bantuan dikirimkan ke Gaza atau melakukan evakuasi, tetapi sejauh ini menolak untuk membahas gencatan senjata, karena percaya bahwa hal itu hanya akan dimanfatkan Hamas.
Perang antara Israel dan Hamas memasuki hari ke-27 pada Kamis (2/11).
Sebagai pembalasan atas serangan berdarah yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober lalu, tentara Israel tanpa henti mengebom Jalur Gaza, dan telah melancarkan operasi darat yang semakin meluas ke wilayah tersebut. (AFP/Z-10)
Terkini Lainnya
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Ketua Presidium MER-C Bertemu Menkopolhukam Bahas Situasi Jalur Gaza
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap