visitaaponce.com

Indonesia Minta Israel Setop Serang Rumah Sakit

Indonesia Minta Israel Setop Serang Rumah Sakit!
Menlu Retno Marsudi(Ant)

MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi menyeru agar Israel menghentikan pembunuhan terhadap warga sipil dan menyerang fasilitas sipil seperti rumah sakit, masjid, dan gereja. 

Puluhan rumah sakit di Gaza telah berhenti beroperasi lantaran hancur terkena bom Israel, mengalami krisis bahan bakar dan ketiadaan obat. Serangan Israel ke Jalur Gaza juga menyebabkan hancurnya 203 sekolah, 52 masjid, dan tiga gereja.

"Patuhi hukum humaniter internasional. Sekjen PBB pernah mengatakan, di dalam perang pun ada hukumnya,” kata Retno dalam rekaman video yang disampaikan Kementerian Luar Negeri pada Senin (6/11).

 

Kondisi salah satu ruangan RS Indonesia di Gaza, Palestina, yang menjadi sasaran target bom Israel, beberapa waktu lalu. (Sumber : MER-C)

 

Baca juga : Dituduh Jadi Markas Hamas, Israel Targetkan Teror ke RS Indonesia di Gaza

Berkaitan dengan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Kemlu memastikan rumah sakit tersebut hingga kini masih beroperasi untuk merawat para korban konflik Israel-Hamas, meskipun pasokan bahan bakar semakin menipis.

Kementerian Luar Negeri juga terus berkomunikasi dengan tiga relawan MER-C di rumah sakit itu, yaitu Fikri Rofiul Haq, Reza Aldilla Kurniawan, Farid Zanzabil Al Ayubi, untuk memastikan keselamatan mereka. Ketiga relawan Indonesia tersebut memilih tetap tinggal di Gaza untuk melanjutkan kerja kemanusiaan mereka.

Baca juga : PM Irlandia: Tindakan Israel di Gaza Lebih Mirip Balas Dendam

 

RS Indonesia terbesar di Gaza Utara

 

Rumah Sakit Indonesia terletak di Beit Lahiya, Gaza Utara, yang dibangun dari sumbangan warga negara Indonesia. (Sumber : MER-C)

 

Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza menjadi harapan satu-satunya warga Palestina di Gaza utara di tengah meningkatnya serangan Israel ke daerah kantong Palestina tersebut, yang dibombardir tanpa henti sejak Hamas menyerang Israel pada 7 Oktober 2023.

Relawan organisasi kemanusiaan MER-C Fikri Rofiul Haq mengatakan banyak korban jiwa dan korban luka-luka yang dilarikan ke RS Indonesia karena rumah sakit itu adalah satu-satunya rumah sakit dengan fasilitas cukup memadai di Gaza utara.

"RS Indonesia merupakan rumah sakit terbesar di Gaza utara, sehingga banyak korban luka-luka maupun meninggal dilarikan ke sini," kata Fikri.

Namun, RS Indonesia di Jalur Gaza saat ini sedang mengalami krisis energi akibat tidak dialiri listrik. RS itu kini hanya mengandalkan dua generator untuk menjalankan kegiatannya.

Sayangnya, satu dari dua generator tersebut rusak, sedangkan satu generator yang masih berfungsi terkendala pasokan bahan bakar yang terbatas.

Terbatasnya bahan bakar disebabkan oleh blokade Israel yang membuat pasokannya tidak dapat masuk Jalur Gaza.

"RS Indonesia sebenarnya mempunyai panel surya, tetapi itu hanya bisa menyala siang hari dan kekuatan listriknya tidak bisa menghidupkan semua (peralatan rumah sakit), sehingga satu generator itu selalu menyala 24 jam," kata Fikri.

Dia mengatakan saat ini ada lebih dari 2.000 pengungsi di RS Indonesia. (Ant/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat