visitaaponce.com

Kutuk Serangan Israel ke RS Indonesia, Menlu Retno Pelanggaran Nyata Hukum Internasional

Kutuk Serangan Israel ke RS Indonesia, Menlu Retno : Pelanggaran Nyata Hukum Internasional
RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina(AFP/Bashar Taleb)

PEMERINTAH Indonesia mengutuk serangan Israel terhadap Rumah Sakit (RS) Indonesia yang berada di Jalur Gaza, Palestina. Indonesia terus menggalang dukungan untuk menyelamatkan Gaza dari genosida oleh Israel.

"Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza yang menewaskan sejumlah warga sipil. Serangan tersebut merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum humaniter internasional," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan resmi di sela menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Tiongkok-Organisasi Kerja sama Islam (OKI), di Beijing, Senin (20/11).

Menurut Retno, semua negara, terutama yang memiliki hubungan dekat dengan Israel harus menggunakan segala pengaruh dan kemampuannya, untuk mendesak Israel menghentikan kekejamannya. Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri masih hilang kontak dengan tiga orang WNI yang menjadi relawan di RS Indonesia.

Baca juga : MER-C: Dua Dokter RS Indonesia dan Enam Pengungsi Tewas Dibunuh Israel

"Saya sendiri telah menghubungi UNRWA di Gaza, untuk menanyakan situasi RS Indonesia dan memperoleh jawaban bahwa UNRWA juga tidak dapat melakukan kontak dengan siapapun di RS Indonesia saat ini. Saya juga sudah berusaha menghubungi WHO dan Palang Merah Internasional namun belum mendapatkan jawaban," paparnya.

Retno mengaku akan terus berusaha untuk menghubungi berbagai pihak, guna memperoleh informasi terkait RS Indonesia dan keselamatan tiga WNI tersebut. Pihaknya juga berkoordinasi dengan MER-C Indonesia di Jakarta.

Baca juga : 12 Orang Jadi Korban Akibat Serangan Israel di RS Indonesia

"Dan mari kita doakan agar mereka selamat dan selalu diberi perlindungan Allah SWT," katanya.

Saat ini, kata dia, dirinya sedang berada di Beijing, Tiongkok, bersama dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Yordania, Mesir, Palestina dan Sekjen OKI, untuk menggalang dukungan terutama negara-negara anggota tetap Dewan Keamanan (DK) PBB atau sering disebut P5 agar gencatan senjata dapat segera dilakukan dan bantuan kemanusiaan dapat juga dilakukan tanpa hambatan.

Kunjungan beberapa Menlu OKI tersebut adalah tindak lanjut Paragraf 11 dari Resolusi KTT Luar Biasa OKI-Liga Arab Yang diselenggarakan di Riyadh 11 November lalu. Tiongkok resmi memegang Presidensi DK PBB.

"Para Menlu OKI mengharapkan agar Tiongkok dapat mendukung upaya yang sedang dilakukan para Menlu OKI tersebut. Menurut rencana akan dilakukan pertemuan pada tingkat Menlu Di DK PBB untuk membahas kembali Isu Gaza di bulan ini," jelasnya.

Rencananya, kata Retno, pada Selasa (21/11), para Menlu OKI akan melanjutkan penggalangan dukungan ke Moskow, Rusia. 

"Demikian yang dapat saya sampaikan, dan perkembangan selanjutnya akan saya sampaikan," pungkasnya. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat