Iran Gantung Anak Berusia 17 Tahun karena Pembunuhan
![Iran Gantung Anak Berusia 17 Tahun karena Pembunuhan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/11/9032ac40bf331953bd93cf72e19e9c95.jpg)
IRAN mengeksekusi seorang remaja berusia 17 tahun yang dihukum karena pembunuhan. Dua kelompok hak asasi manusia pada Sabtu (25/11) menyatakan kemarahannya karena republik Islam tersebut terus menggantung orang karena kejahatan yang dilakukan di bawah umur.
"Hamidreza Azari dieksekusi pada Jumat (24/11) di penjara di kota timur Sabzevar di Provinsi Razavi Khorasan," kata kelompok Hak Asasi Manusia Hengaw dan Iran (IHR) yang berbasis di Norwegia dalam pernyataan terpisah.
Saluran TV satelit berbahasa Persia Iran International juga melaporkan eksekusi tersebut. Azari ialah satu-satunya anak di keluarganya dan meskipun usianya sangat muda ia mulai bekerja sebagai buruh rongsokan.
Baca juga : Iran Gantung Sembilan Terpidana Pengedar Narkoba
Mengutip dokumen yang mereka lihat, baik Hengaw maupun IHR mengatakan dia berusia 16 tahun pada saat melakukan kejahatan dan 17 tahun ketika dieksekusi. Dia dilaporkan telah dijatuhi hukuman mati karena membunuh seorang pria dalam perkelahian pada Mei.
Kelompok hak asasi manusia mengatakan eksekusi tersebut menandai pelanggaran lain yang dilakukan Iran terhadap Konvensi PBB tentang Hak Anak yang mendefinisikan anak sebagai setiap orang yang berusia di bawah 18 tahun.
"Iran salah satu dari sedikit negara yang menjatuhkan hukuman mati terhadap narapidana anak-anak dan mengeksekusi lebih banyak anak di bawah umur dibandingkan negara lain," kata IHR. Ia menambahkan bahwa menurut datanya setidaknya 68 anak di bawah umur dieksekusi di Iran sejak 2010.
Baca juga : Saudi Eksekusi 170 Orang sepanjang 2023, Naik Dibanding Tahun Lalu
Direktur IHR Mahmood-Amiry Moghaddam menambahkan, "Di Iran, jika seseorang ingin mendapatkan SIM, mereka harus berusia 18 tahun. Namun usia 15 tahun sudah cukup untuk bisa dieksekusi."
IHR mengatakan hukum pidana terbaru Iran secara eksplisit mendefinisikan usia 15 tahun sebagai usia tanggung jawab pidana bagi anak laki-laki. Kelompok tersebut mengatakan media Iran telah melaporkan eksekusi seseorang bernama Hamidreza A tetapi secara keliru menyebutkan usianya sebagai 18 tahun dalam, "Upaya yang disengaja untuk menghindari pertanggungjawaban karena melanggar hukum internasional."
Iran pada Kamis juga mengeksekusi seorang pria berusia awal 20-an sebagai orang kedelapan yang digantung dalam kasus terkait protes nasional selama berbulan-bulan yang meletus pada September 2022. Protes tersebut dipicu oleh kematian Mahsa Amini, seorang warga Kurdi Iran berusia 22 tahun dalam tahanan, setelah dia ditangkap di Teheran karena dugaan pelanggaran aturan berpakaian ketat bagi perempuan di republik Islam tersebut.
Para pegiat mengatakan Iran sedang melakukan serangkaian eksekusi yang belum pernah terjadi dalam beberapa tahun terakhir dan berupaya mengintimidasi masyarakat setelah terjadi protes. Menurut IHR, setidaknya 684 orang telah dieksekusi tahun ini di Iran. Sebagian besar atas tuduhan terkait narkoba dan pembunuhan. (AFP/Z-2)
Terkini Lainnya
165 WNI Terancam Hukuman Mati di Luar Negeri, Mayoritas Tersandung Kasus Ini
Majelis Hakim Vonis Mati 6 Terdakwa Penyelundupan Sabu
Pakar Hukum Pidana: Pelaku Pembunuhan Perempuan dalam Koper Perlu Dikenai Pasal Hukuman Mati
Keluarga Korban Mayat dalam Koper di Bekasi Berharap Pelaku Dihukum Mati
Penghuni Lapas, Hukuman Mati Berstatus Pidana Khusus
UU KUHP Atur Pidana Mati Sebagai Pidana Bersifat Khusus
Kelompok HAM Desak Biden Hentikan Pengiriman Senjata Israel Menyusul Keputusan Mahkamah Internasional
Aktivis HAM Kecam Pelecehan Sistemik terhadap Tahanan Palestina di Penjara Israel
Israel Berencana Kirim Warga Palestina ke Kongo
Saudi Eksekusi 170 Orang sepanjang 2023, Naik Dibanding Tahun Lalu
FIHRRST Beri Rekomendasi 100 Hari Pertama Presiden Terpilih
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap