visitaaponce.com

Tahanan Palestina Mengaku Disiksa selama di Penjara Israel

Tahanan Palestina Mengaku Disiksa selama di Penjara Israel
Seorang tahanan wanita Palestina memeluk kerabat pendukung dan kerabatnya setelah dibebaskan dari penjara Israel dengan imbalan sandera.(AFP/Fadel Senna.)

ISRAEL merupakan negara hasil dari merampas wilayah Palestina yang diakui dunia, termasuk sekutu utamanya yang menggelorakan hak asasi manusia (HAM), Amerika Serikat (AS). Negeri Zionis itu tengah mengadakan gencatan senjata dan pertukaran tawanan dengan kelompok pejuang kemerdekaan Palestina, Hamas, yang dicap teroris negara-negara Barat.

Namun Israel mengabaikan HAM dalam memperlakukan para tahanan yang berasal dari Palestina secara tidak manusiawi. Sementara Hamas menjamu tahanan mereka bak tamu.

Hal itu terungkap langsung dari penuturan orang-orang yang ditahan Israel dan jadi tawanan Palestina. Seorang remaja Palestina yang baru bebas setelah disandera Israel, Mohammed Nazza, mengaku dipukuli pasukan militer Negeri Zionis itu saat mendekam di penjara.

Baca juga: Bukti Kuat Kejahatan Perang Israel Diserahkan ke ICC

Nazza, remaja yang berasal dari Jenin, Tepi Barat, mengatakan lengan dan jarinya patah usai penjaga penjara Israel memukulinya di dalam bui pada pekan lalu. Saat ditemui di Jenin, lengan Nazza tampak dibalut dengan perban.

"Mereka (penjaga Israel) tak memberi apa pun. Lengan saya patah. Saya tak bisa menggerakkan jari," kata Nazza.

Baca juga: Surat Cinta Tawanan Ibu Yahudi kepada Pejuang Gaza

Selain itu, Nazza menceritakan kondisi di penjara Negev, Israel. Ia menyebut situasi para tahanan Palestina buruk.

Penjara itu, kata dia, memang terkenal memperlakukan tahanan Palestina dengan tidak manusiawi. "Orang-orang tua tergelak di lantai, mereka menginjaknya. Saya masih muda, saya bisa menerimanya, tetapi bagaimana dengan mereka?" ujar Nazza.

Ibunya menangis mendengar cerita sang buah hati. Saat di penjara, ibunya tak tahu apa-apa soal kondisi anak laki-lakinya itu. 

"Tak ada panggilan telepon, tak ada kunjungan, tak ada apa pun," ucap sang ibu. Mohammed Nazza merupakan salah satu orang yang dibebaskan ketika militer Israel dan kelompok Hamas sepakat untuk gencatan senjata yang mulai berlaku pada Jumat (24/11). 

Nasib tahanan Palestina di penjara Israel berbeda jauh bak bumi dan langit dengan tawanan Israel oleh Palestina. Ini terbukti dari sejumlah tawanan dari Israel dan negara lain yang diperlakukan baik oleh Hamas. (Aljazeera/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat