visitaaponce.com

Finlandia Tutup Perbatasan Terakhir dengan Rusia

Finlandia Tutup Perbatasan Terakhir dengan Rusia
Suasana di pintu perbatasan Vaalimaa yang memisahkan Finlandia dan Rusia di Virolahti, Rabu (29/11).(AFP)

FINLANDIA menutup penyeberangan perbatasan terakhirnya dengan Rusia. Keputusan itu menyusul masuknya banyak migran yang menurut Helsinki bagian dari serangan hibrida yang diatur oleh Moskow.

Negara Nordik ini, yang berbatasan dengan Rusia sepanjang 1.340 kilometer dam telah mengalami lonjakan migran tidak berdokumen dari negara ketiga yang mencari suaka di perbatasannya dengan Rusia pada November.

Sejak awal Agustus, hampir 1.000 migran telah memasuki Finlandia tanpa visa melalui titik penyeberangan perbatasan bagian timur.

Baca juga : Finlandia Tutup Pintu Perbatasan dengan Rusia

Menteri Dalam Negeri Mari Rantanen mengatakan penutupan akan berlaku semalam antara Rabu dan Kamis dan berlangsung hingga 13 Desember. "Finlandia adalah target operasi hibrida Rusia. Ini adalah masalah keamanan nasional,” kata Rantanen.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko pada menanggapinya dengan mengatakan keputusan Finlandia untuk menutup perbatasannya tidak rasional.

Baca juga : Uni Eropa: Prancis dan Belgia Berisiko Langgar Aturan Anggaran

Pekan lalu, perbatasan paling utara Finlandia, Raja-Jooseppi di Arktik, menjadi satu-satunya titik persimpangan dengan Rusia, menyusul penutupan tujuh perbatasan lainnya oleh negara Nordik tersebut.

Perbatasan dengan Rusia merupakan garis pemisah dengan luar Uni Eropa dan NATO. Pencari suaka hanya dapat mengajukan permohonan perlindungan di titik perlintasan perbatasan terbuka untuk lalu lintas udara dan maritim, yang berarti pelabuhan dan bandara.

“Ini adalah kegiatan yang terorganisir, bukan keadaan darurat yang sesungguhnya,” kata Perdana Menteri Finlandia Petteri Orpo menanggapi lonjakan migran tersebut.

Dia menambahkan bahwa kemudahan para migran mencapai titik penyeberangan perbatasan terpencil di Raja-Jooseppi juga merupakan bukti dari keterlibatan Rusia. "Bukan hanya jumlah kedatangan yang menjadi permasalahan, tapi fenomena itu sendiri,” kata Orpo.

Hubungan Finlandia dengan tetangga timurnya memburuk setelah Moskow menginvasi Ukraina. Setelah Finlandia bergabung dengan aliansi militer NATO yang dipimpin Amerika Serikat pada April, membalikkan kebijakan non-blok militer yang telah berlangsung selama puluhan tahun, Rusia memperingatkan adanya tindakan penanggulangan.

Masuknya migran ke perbatasan telah mendorong Finlandia untuk menyeimbangkan keamanan nasional dan kewajiban internasionalnya. Pekan lalu, pemerintah Finlandia berupaya menutup perbatasan sepenuhnya namun usulan tersebut ditolak karena dianggap tidak proporsional oleh kanselir kehakiman negara tersebut.

Meskipun perbatasan dapat ditutup dalam keadaan luar biasa, hal ini harus dilakukan secara proporsional dan beberapa titik akses bagi pencari suaka harus dipastikan. Meskipun merupakan tindakan yang taktis, usulan pemerintah untuk membatasi pencari suaka ke pelabuhan dan bandara lolos dari pengawasan ketat.

Temuan di lapangan menunjukkan migran berhasil masuk Finlandia karena didukung oleh para pejabat setempat. Hal itu sesuai data intelijen mengenai peningkatan migrasi.

Finlandia akan membiarkan para migran bertahan dalam kondisi beku tanpa mengizinkan mereka masuk melintasi perbatasan. Menurut Orpo kondisi ini akan terjadi jika Rusia tidak membatasinya.

“Kami memercayai penilaian dan kemampuan penjaga perbatasan untuk merespons berbagai situasi,” kata Orpo.

Sementara Rantanen mengatakan para migran mempunyai tanggung jawab dalam memutuskan apakah mereka datang ke perbatasan atau tidak. "Pesan kami jelas. Jangan datang. Perbatasan ditutup,” tambahnya.

Penjaga perbatasan mengatakan bahwa sejauh ini tekanan terfokus pada titik-titik penyeberangan dan bukan pada perbatasan hutan belantara Finlandia yang panjang, yang sebagian besar hanya memiliki pagar satwa liar yang tipis.

Mengantisipasi bahwa Moskow dapat menggunakan migran sebagai tekanan politik, Finlandia pada Februari mulai membangun pagar sepanjang 200 kilometer di sepanjang perbatasannya dengan Rusia.

Namun pagar tersebut baru rampung sepanjang tiga kilometer. Bahkan ketika perbatasan ditutup sepenuhnya, masih belum jelas bagaimana Finlandia akan menangani mereka yang menyeberang secara ilegal.

Dari sudut pandang hukum, seorang migran berhak mengajukan permohonan suaka meskipun mereka masuk secara ilegal. Orpo mengatakan tujuan Finlandia adalah menormalisasi situasi di perbatasan secepat mungkin.

“Ini adalah kepentingan semua orang, termasuk Rusia,” tambahnya. (AFP/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat