visitaaponce.com

Dunia Apresiasi Peran Aktif Indonesia atas Palestina

Dunia Apresiasi Peran Aktif Indonesia atas Palestina
Ribuan massa menggelar aksi dukungan kepada rakyat Palestina di kawasan Monas, Jakarta, Minggu (5/11/2023).(MI/Susanto)

MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan Indonesia terus-menerus menyuarakan hak-hak warga Palestina di panggung dunia. Bahkan, Indonesia bertekad meningkatkan kontribusi bantuan ke Palestina sebanyak tiga kali lipat.

Hal itu diungkapkan Menlu saat berada di Centre for Humanitarian Dialogue, Jenewa, Siwss, Rabu (13/12), yang dihadiri wakil-wakil dari WHO, UNOCHA, dan juga ICRC. Selain untuk memperkuat networking, forum seperti ini merupakan kesempatan baik untuk melakukan tukar pikiran secara terbuka mengenai satu isu, kali ini adalah mengenai Gaza.

"Mereka sangat hargai peran aktif Indonesia dalam upaya menyelesaikan masalah di Gaza. Dan semua sepakat mengenai pentingnya gencatan senjata dan mereka juga menghargai diplomatic efforts yang dilakukan Indonesia bersama dengan beberapa menteri luar negeri organisasi kerja sama Islam (OKI)," paparnya dalam keterangan resmi, Kamis (14/12).

Baca juga : Indonesia Tegaskan Tindakan Israel Bunuh Warga Sipil Gaza bukan Self Defence

 

Menlu Retno terima kunjungan Iran

Usai pertemuan tersebut, Retno menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian. Ini adalah pertemuan ketiga saya sejak Oktober di Jeddah, Arab Saudi, November di New York, Amerika Serikat.

"Kami membicarakan situasi di Gaza dan sepakat mengenai pentingnya gencatan senjata. Tanpa gencatan senjata, tidak akan mungkin terjadi perbaikan situasi di Gaza," katanya.

Baca juga : Baznas Kembali Kirim Bantuan 6 Truk Kontainer ke Palestina

Keduanya juga sepakat untuk bekerja sama membantu Palestina. Iran menyampaikan rencana penyelenggaraan High-Level Consultative Conference on Palestine, di Tehran, pada tanggal 23 Desember.

Pertemuan selanjutnya adalah dengan Komisioner Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini. Dirinya kembali membahas mengenai situasi di Gaza.

"UNRWA baru saja mengeluarkan laporan pada tanggal 12 Desember di mana semua data menunjukkan situasi kemanusiaan yang sangat buruk di Gaza," jelasnya.

Berdasarkan data lembaga tersebut, kata dia, 1.9 juta orang atau 85% lebih penduduk di Gaza menjadi pengungsi. Beberapa diantaranya mengalami perpindahan lebih dari satu kali.

"Mereka harus terus bergerak, berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari selamat. Antara 7 Oktober – 11 Desember, menurut data kementerian kesehatan Gaza, 18.205 orang Palestina terbunuh di Gaza dengan 70% di antaranya adalah perempuan dan anak-anak," ujarnya.

Sementara lebih dari 49.645 mengalami luka-luka. Kondisi mengerikan juga terjadi di Tepi Barat (West Bank), menurut OCHA, 265 orang Palestina telah dibunuh oleh Israeli Security Forces (ISF).

"69 di antaranya adalah anak-anak. Sampai 11 Desember, 134 orang yang bekerja untuk UNRWA, yang berarti bekerja untuk kemanusiaan, telah terbunuh," katanya.

Menurut dia UNRWA mengharapkan Indonesia untuk menggunakan pengaruhnya agar dukungan terhadap UNRWA terus dapat diperoleh dari negara lain. Retno menyampaikan, sebagai bentuk dukungan Indonesia terhadap UNRWA.

"Indonesia telah memutuskan untuk meningkatkan kontribusi sukarela sebesar tiga kali lipat kepada UNRWA," pungkasnya. (Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat