Raksasa Pelayaran Maersk Hentikan Operasi di Laut Merah
![Raksasa Pelayaran Maersk Hentikan Operasi di Laut Merah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/54c568e43d35c6bde426e8520c69402f.jpg)
PERUSAHAAN pelayaran raksasa asal Denmark, Maersk, akan melanjutkan pengiriman dengan mengubah rute kapal di sekitar Tanjung Harapan. Mereka tidak akan lagi melalui jalur yang melintasi Laut Merah dengan alasan menjaga keselamatan.
Pengumuman Maersk itu dikeluarkan pada Selasa (2/1). Perusahaan itu akan menghentikan operasi di Laut Merah dan Teluk Aden karena serangkaian serangan Houthi, baru-baru ini.
“Penyelidikan atas insiden tersebut sedang berlangsung dan kami akan terus menghentikan semua pergerakan kargo melalui area tersebut sementara kami menilai lebih lanjut situasi yang terus berkembang,” kata pernyataan Maersk.
Baca juga: Italia dan Spanyol Tolak Bersekutu dengan AS di Laut Merah
Setelah jeda operasi sebelumnya, perusahaan tersebut memutuskan melanjutkannya pada 24 Desember setelah inisiatif keamanan multinasional mengerahkan pasukannya untuk melawan serangan.
“Jika hal ini paling masuk akal bagi pelanggan kami, kapal akan dialihkan rutenya dan melanjutkan perjalanan mereka di sekitar Tanjung Harapan. Kami tetap berkomitmen meminimalkan dampak terhadap rantai pasokan pelanggan kami dan akan terus memberi Anda informasi terkini mengenai situasinya," tambah Maersk.
Kelompok pemberontak Houthi, yang didukung Iran, telah secara signifikan meningkatkan keterlibatannya dalam konflik di Jalur Gaza.
Baca juga: Houthi Yaman Kembali Serang 2 Kapal Tujuan Israel di Laut Merah
Kelompok ini telah memperingatkan bahwa mereka akan menyerang semua kapal tujuan Israel di Laut Merah, salah satu rute laut yang paling sering digunakan di dunia untuk pengiriman minyak dan bahan bakar.
Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mendukung warga Palestina ketika mereka menghadapi agresi dan pengepungan Israel di Gaza.
Beberapa perusahaan peti kemas terbesar di dunia telah menghentikan operasi di wilayah tersebut. Di tengah serangan Houthi, Amerika Serikat (AS) mengumumkan pembentukan misi multinasional untuk melawannya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan peningkatan serangan tersebut mengancam kebebasan arus perdagangan, membahayakan pelaut yang tidak bersalah, dan melanggar hukum internasional. (Anadolu/Z-1)
Terkini Lainnya
Nagelsmann Sebut Kemenangan Jerman atas Denmark Penuh Drama
EURO 2024: Pelatih Denmark Kasper Hjulmand Kritik "Aturan Handball Konyol"
Jamal Musiala Samai Pencetak Gol Terbanyak EURO 2024
Jerman vs Denmark, Jerman Melaju ke Perempat Final EURO 2024 dengan Kemenangan 2-0 atas Denmark
Denmark Siap Melakoni Adu Penalti Melawan Jerman di Babak 16 Besar Euro 2024
Preview 16 Besar Piala Eropa: Jerman vs Denmark
Ini 12 Perusahaan Pelayaran yang Hindari Laut Merah karena Houthi
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap