visitaaponce.com

Houthi Yaman Kembali Serang 2 Kapal Tujuan Israel di Laut Merah

Houthi Yaman Kembali Serang 2 Kapal Tujuan Israel di Laut Merah
Lokasi kapal tanker minyak Swan Atlantic yang diserang Houthi Yaman di Laut Merah.(AFP)

MILITER Houthi di Yaman yang didukung Iran mengatakan pada hari Senin (18/12), bahwa mereka telah menyerang dua kapal yang berhubungan dengan Israel di Laut Merah, termasuk sebuah kapal milik Norwegia yang menyangkal adanya hubungan dengan Israel.

Dalam sebuah pernyataan, mereka mengaku telah melakukan operasi militer terhadap dua kapal yang terkait dengan entitas Zionis. Mereka mengidentifikasi kapal-kapal tersebut sebagai Swan Atlantic (kapal tanker) dan MSC Clara (kapal kargo), dan mengatakan bahwa mereka menjadi sasaran setelah menolak menanggapi panggilan telepon.

"Dengan pertolongan Allah, angkatan laut Angkatan Bersenjata Yaman melakukan operasi militer kualitatif terhadap dua kapal yang terkait dengan entitas Zionis. Yang pertama adalah kapal Swan Atlantic yang memuat minyak, dan yang lainnya adalah Kapal MSC Clara yang membawa kontainer menjadi sasaran dua pesawat drone," kata Brigjen Yahya Saree, juru bicara Houthi Yaman, Senin (18/12).

Baca juga : Hindari Laut Merah, Kapal Mesti Rogoh Kocek Rp15 Miliar Memutar lewat Afrika

Angkatan bersenjata Houthi di Yaman telah melancarkan serangkaian serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal yang memasuki Laut Merah, yang bertujuan untuk menekan Israel atas perang dahsyatnya dengan Hamas di Jalur Gaza.

Angkatan Bersenjata Yaman menegaskan kembali jaminan mereka kepada semua kapal yang menuju ke semua pelabuhan di seluruh dunia, kecuali pelabuhan Israel.

"Serangan itu dilakukan karena penindasan Israel terhadap rakyat Palestina, yang saat ini sedang menjadi sasaran pembunuhan, penghancuran dan pengepungan di Jalur Gaza," kata Brigjen Yahya Saree.

Baca juga : Houthi Yaman Klaim Serangan Terbaru terhadap Kapal Inggris di Laut Merah

Perang Gaza pecah ketika penguasa Hamas melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober, menewaskan sekitar 1.140 orang dan menculik sekitar 250 orang, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan respons militer Israel telah menewaskan lebih dari 19.450 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

5 perusahaan pelayaran alihkan rute

Lima perusahaan pelayaran besar, termasuk dua perusahaan pelayaran terbesar di dunia, mengatakan mereka mengalihkan rute kapal mereka menjauh dari Laut Merah. Pada hari Senin, raksasa minyak Inggris BP menjadi perusahaan terbaru yang menangguhkan transit.

Baca juga : Houthi Yaman Rudal Kapal AS Star Iris di Laut Merah

Dalam pernyataannya, kelompok Houthi berjanji untuk terus mencegah semua kapal yang menuju ke pelabuhan Israel yang berlayar di Laut Arab dan Laut Merah, sampai lebih banyak makanan dan obat-obatan diizinkan masuk ke Gaza, Palestina.

Namun pemilik Swan Atlantic, Inventor Chemical Tankers dari Norwegia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kapal tersebut membawa bahan baku biofuel dari Prancis ke Pulau Reunion.

Dikatakan bahwa kapal tersebut tidak memiliki hubungan dengan Israel dan dikelola oleh sebuah perusahaan Singapura.

Baca juga : Dikeroyok Jet Tempur AS dan Inggris, Houthi Yaman Tetap Bela Palestina

Tidak ada korban luka di antara awak kapal asal India dan kapal tersebut hanya mengalami kerusakan ringan.

“Awak kapal dan kapalnya kini dibantu oleh Angkatan Laut AS dan akan dibawa ke tempat aman di bawah perlindungan pasukan angkatan laut,” katanya.

Serangan hari Senin itu terjadi ketika Kepala Pentagon Lloyd Austin mengunjungi Bahrain, pangkalan Armada Kelima Angkatan Laut AS, sebagai bagian dari tur Timur Tengah yang juga akan membawanya ke Qatar.

Baca juga : Milisi Houthi Yaman Tembakkan Rudal ke Kapal Perang AS

Di Manama, ia akan membahas “usaha AS untuk membentuk koalisi multilateral guna menanggapi agresi di laut yang mengancam pelayaran dan perekonomian global,” kata pernyataan Pentagon pada akhir pekan.

Pada hari Sabtu, sebuah kapal perusak AS menembak jatuh 14 drone di Laut Merah yang diluncurkan dari wilayah Yaman yang dikuasai pemberontak, kata militer AS.

Dan pemerintah Inggris mengatakan salah satu kapal perusaknya juga telah menjatuhkan drone yang diduga menyerang di wilayah tersebut.

Baca juga : 3 Perusahaan Jepang Hentikan Pelayaran di Laut Merah

Juru bicara pemberontak Mohammed Abdul Salam mengatakan bahwa Oman yang netral telah meluncurkan upaya mediasi untuk melindungi pengiriman yang menggunakan jalur air tersebut.

“Di bawah sponsorship saudara-saudara kita di Kesultanan Oman, komunikasi dan diskusi terus berlanjut dengan sejumlah pihak internasional mengenai operasi di Laut Merah dan Laut Arab,” ujarnya di X, sebelumnya Twitter. (AFP/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat