visitaaponce.com

PBB Sebut Pembunuhan Petinggi Hamas Saleh Al-Arouri di Libanon Melanggar Hukum

PBB Sebut Pembunuhan Petinggi Hamas Saleh Al-Arouri di Libanon Melanggar Hukum
Gedung yang terkena serangan drone Israel yang menargetkan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri di Libanon, Rabu (3/1).(AFP/Anwar Amro)

PARA pakar hukum internasional PBB pada Selasa, 9 Januari 2024, mengutuk tewasnya wakil pemimpin kelompok Palestina Hamas, Saleh al-Arouri, dan pejuang lainnya dalam serangan pesawat tak berawak (drone) yang diduga milik Israel di Libanon
 
Mereka menyatakan hal tersebut sebagai tindakan pembunuhan di luar jalur hukum dan melanggar norma-norma internasional.
 
Israel tidak memberikan konfirmasi atau penegasan terkait keterlibatan mereka dalam kematian Saleh al-Arouri.

Saleh Al-Arouri (Sumber: AFP/HO/Hamas)

Baca juga : Drone Hizbullah Menyerbu, Beberapa Tentara Israel Terluka

 

Namun, peristiwa tewasnya Saleh al-Arouri terjadi setelah badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet, berjanji mengejar Hamas di Lebanon, Turki, dan Qatar. Hal tersebut merupakan bagian dari tanggapan atas serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
 
Dua pelapor khusus PBB, Ben Saul dan Morris Tidball-Binz, mengatakan bahwa pembunuhan di wilayah asing merupakan tindakan sewenang-wenang. 

Pembunuhan semacam itu tidak diizinkan di bawah hukum internasional.

Baca juga : Militan Iran dan Libanon Siap Bergerak Hadapi Israel

"Israel tidak melakukan pembelaan diri karena tidak ada bukti bahwa para korban melakukan serangan bersenjata terhadap Israel dari wilayah Lebanon," ucap Saul dan Tidball-Binz dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan di Jenewa, seperti dikutip dari Channel News Asia pada Rabu, 10 Januari 2024.
 

Pemakaman Saleh Al-Arouri di Beirut, Libanon, Kamis (4/1). (Sumber : AFP/Anwar Amro)


Saleh al-Arouri tewas dalam serangan drone di pinggiran selatan Beirut, daerah kekuasaan kelompok Hizbullah yang didukung Iran. Beirut selama ini mengalami serangan secara luas yang dikaitkan dengan Israel.
 
Pelapor khusus PBB juga menegaskan bahwa tidak ada dasar hukum untuk melancarkan serangan tanpa batas geografis. Ini juga berlaku bagi semua kelompok bersenjata di mana pun mereka berada. 


 
Dalam insiden terkait, Wissam Tawil, seorang komandan tinggi Hizbullah, tewas dalam serangan pasukan Israel di Lebanon selatan pada Senin lalu.
 
Hizbullah kemudian membalasnya dengan menyerang markas besar tentara Israel di Safed, Israel utara, dengan menggunakan drone. (Medcom.id/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat