visitaaponce.com

Rakyat Palestina Puji Afsel di Depan Mandela

Rakyat Palestina Puji Afsel di Depan Mandela
Warga Palestina berkumpul di depan patung Nelson Mandela berterima kasih kepada Afsel karena membawa kasus genosida ke ICJ.(AFP)

RATUSAN warga Palestina berkumpul di depan patung Nelson Mandela di Tepi Barat pada Rabu (10/1). Mereka berterima kasih kepada Afrika Selatan (Afsel) karena membawa kasus genosida di negara yang dijajah sejak 75 tahun Israel ini ke Mahkamah Internasional (ICJ).

Massa mengibarkan bendera Palestina, mendengarkan pidato dan memegang poster bertuliskan “Hentikan genosida” dan “Terima kasih Afsel”. Sidang di pengadilan tinggi PBB akan dimulai pada Kamis (11/1), dan Afsel berharap para hakim akan memaksa Israel untuk menghentikan pemboman mereka.

“Sangat penting untuk menunjukkan penghargaan kepada orang-orang yang memahami penderitaan kami. Kami merasa Afsel mendengarkan hati kami,” kata Wali Kota Ramallah Issa Kassis setelah berpidato di depan massa.

Baca juga: Belgia Mendukung Langkah Afrika Selatan Gugat Israel di ICJ

Kongres Nasional Afrika yang berkuasa di Afsel telah lama mendukung perjuangan Palestina, dan seringkali mengaitkannya dengan perjuangan melawan pemerintah apartheid. Mandela terkenal mengatakan kebebasan Afsel tidak akan lengkap tanpa kebebasan rakyat Palestina.

Mvuyo Mhangwane, perwakilan Afsel untuk Palestina, mengatakan warga negaranya tidak melupakan kata-kata Mandela. "Pesannya adalah untuk mengingatkan warga Palestina bahwa kita adalah sahabat Palestina selamanya, baik atau buruk, dan mengatakan bahwa Palestina tidak sendirian," katanya.

Baca juga: Afrika Selatan Gugat Israel ke Mahkamah Internasional atas Genosida di Gaza

Meskipun ICJ PBB membuat keputusan yang mengikat, namun kemampuan mereka untuk menegakkan keputusan tersebut sangatlah kecil. Meskipun demikian, Israel dan Amerika Serikat bereaksi keras terhadap kasus ini.

Diplomat Tinggi Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menolak kasus tersebut sebagai tidak pantas. Dia mengatakan hal itu sangat menyakitkan karena Hamas, Iran, dan negara-negara lain mempunyai tujuan untuk menghapus Israel dari peta.

Pekan lalu Juru Bicara Pemerintah Israel Eylon Levy mengatakan Afsel memberikan perlindungan politik dan hukum atas serangan yang dilancarkan Hamas pada 7 Oktober. “Afsel telah menjadikan dirinya terlibat secara kriminal dalam kampanye genosida Hamas terhadap rakyat kami,” katanya, seraya menuduh negara tersebut bersekongkol dengan pewaris modern Nazi.

Korban Tewas Melonjak

Kementerian kesehatan di Jalur Gaza mengungkapkan korban tewas akibat serangan mematikan Israel telah melonjak menjadi 23.357 orang. Sementara 59.410 orang lainnya terluka dalam serangan Negeri Zionis yang tanpa henti sejak 7 Oktober.

“Setidaknya 147 orang tewas dan 243 lainnya terluka dalam serangan Israel dalam 24 jam terakhir,” ungkap kementerian itu, Rabu (10/1).

Menurut kementerian itu banyak orang masih terjebak di bawah reruntuhan dan di jalan dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka. Israel telah menggempur Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada bulan Oktober, yang diyakini menewaskan hampir 1.200 warga Israel.

Sekitar 85% warga Gaza telah mengungsi akibat serangan Israel, sementara semuanya mengalami kerawanan pangan, menurut PBB. Ratusan ribu orang hidup tanpa tempat berlindung, dan ?kurang dari setengah truk bantuan yang memasuki wilayah tersebut dibandingkan sebelum konflik dimulai. (AFP/Anadolu/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat