visitaaponce.com

Moon Sniper Jepang Berhasil Mendarat Tepat di Bulan

Moon Sniper Jepang Berhasil Mendarat Tepat di Bulan
Foto bukti pendaratan pesawat luar angkasa Jepang, Moon Sniper, di bulan.(AFP)

BADAN Antariksa Jepang atau Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) berhasil melakukan pendaratan di bulan pada Sabtu, (20/1). Jepang menjadi negara kelima yang berhasil mendaratkan wahana antariksa di Bulan ketika pesawat luar angkasa "Moon Sniper" mendarat di permukaan Bulan.

Pada hari Kamis, (25/1) pihak JAXA mengatakan mereka telah menerima semua data tentang pendaratan wahana Smart Lander for Investigating Moon (SLIM) dalam waktu 2 jam 37 menit setelah pendaratan.

"Kami membutuhkan analisis data yang lebih rinci, tetapi akurasi pendaratan 'tepat' mungkin sekitar 3 meter hingga 4 meter (10 hingga 13 kaki)," kata manajer proyek pendarat, Shinichiro Sakai, dalam sebuah konferensi pers.

Baca juga: Pendarat Bulan Peregrine Terancam Gagal, Kini Arahnya Menuju Bumi

Misi ini bertujuan untuk mendarat dalam jarak 100 meter dari targetnya, lebih baik dari angka akurasi konvensional yang mencapai beberapa kilometer. Targetnya adalah sebuah kawah di mana mantel bulan, lapisan yang dalam, diyakini terlihat di permukaan.

JAXA juga mempublikasikan foto berwarna pertama dari misi tersebut yang menggambarkan pesawat duduk agak miring di permukaan abu-abu berbatu Bulan, dengan lereng yang menanjak di kejauhan.

"Salah satu dari dua mesin utama pendarat kemungkinan besar berhenti pada fase akhir pendaratan, sehingga posisinya menjadi miring," kata Sakai.

Baca juga: Misi Pendaratan Bulan Swasta AS Gagal, NASA Tunda Kembalikan Astronot ke Bulan

Meskipun berhasil, misi ini bukannya tanpa masalah. JAXA mengatakan bahwa panel surya SLIM tidak dapat menghasilkan listrik karena sudutnya tidak tepat, dan menyatakan harapan bahwa perubahan arah sinar matahari dapat menyalakannya kembali.

Badan antariksa tersebut telah mematikan wahana ini tiga jam setelah mendarat untuk memungkinkan pemulihan pesawat. Sebelum mematikan SLIM, wahana ini sempat mengunduh data teknis dan gambar dari pendaratan dan permukaan Bulan.

JAXA berharap dapat mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan sumber daya air di Bulan melalui navigasi berbasis visi, yang berperan penting dalam membangun pangkalan di sana suatu hari nanti sebagai tempat persinggahan dalam perjalanan ke Mars.

Jepang mengikuti Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, dan India dalam mencapai bulan. Namun, JAXA telah menghadapi beberapa kemunduran, termasuk kegagalan peluncuran pada bulan Maret dari roket andalan baru H3 yang dimaksudkan untuk bersaing dengan roket lain seperti SpaceX.

(Aljazeera)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat